1995
hari ini aku akan memulai hariku di tahun ajaran ketiga, semua barang barangku telah siap di lobby namun aku menunda kepergianku, tadinya aku akan ke leaky couldron bersama harry hermione dan ron beserta weasley family, namun aku ada alasan tersendiri hingga aku akan meminta bibiku sarah untuk mengirim patronus memberi tahu aku tidak bisa datang ke leaky couldron.
karena ini semua karena aku butuh waktu bersama ibuku, karena aku tau tak akan lama lagi mereka akan berpisah, hubungan mereka berada diujung tanduk sekarang, aku tidak habis fikir kepada ayahku ini, dia sangat bodoh melepaskan ibuku demi si nenek lampir camilla buruk rupa cih, aku sangat membenci wanita itu, untung aku tidak mewarisi veela yang dapat berubah menjadi burung unggas yang mengerikan ketikaku marah,
lorong ini yang tadinya sepi kini berisik ulah dari pertengkaran ayah ibuku ini, dan kurasa hanya diriku yang melihat kejadian ini. mata ibuku sudah sangat sembab ditambah air matanya yang terus mengalir saat bertengkar dengan ayahku, dengan akhiran ayahku menampar ibuku dan ia melewatiku dan berlari sangat kencang.
"bagus sekali ayah, hmm apakah harus ku panggil charles saja?" Ucapku kurang ajar, ayahku menghampiriku dan ingin menamparku juga.
"kau sama saja seperti ibumu, kurang ajar, apa yang sebenarnya ibumu ajarkan waktu kecil? apa di asrama sihir mu itu kau tidak diajarkan sopan santun juga?"
"well,, sudah lama aku tidak sudi menemuimu, kau kehilangan putrimu untuk sekali lagi ayah,, maksudku charles, karena aku tidak akan mengakuimu sebagai ayah lagi, nenek bahkan tidak akan marah dengan pilihanku, ibuku memang tidak akan pernah pantas dinikahi pria macam kau dan seharusnya aku tidak terlahir sebagai putrimu, oh i wish."
"Perdòname señor tidak ada lagi lalicè putri dari prince charles, karena aku tidak mau mengakuinya dan jika aku dapat hak asuh aku akan memilih sebagai putri dari ibuku, meski kehilangan gelar her royal highness yang berharga itu, kau tau karena aku tidak mau memiliki ibu tiri yang jelek akan fisik dan sikapnya, dan menurutku kau sangat bodoh untuk jadi raja inggris"
aku meninggalkan ayahku diruang itu sendirian dan pergi ke tempat ibuku berada.
"Bu.." aku memasuki kamarnya perlahan dan menghampirinya yang menangis diam2 diatas ranjangnya
"Aku akan tinggal disini kalau ibu mau, aku bisa untuk menunda tahun ajaran ketigaku untukmu bu.." kataku membuka bantal yang tadinya tempat ibuku menahan suara tangisannya
"Tidak perlu honey.. ibu akan baik baik saja percayalah sayang kamu berangkat saja oh ya ibu akan berada di hogsmeade saat kau kunjugan kesana"
Ucapnya sambil tersenyum, untuk membuktikan bahwa ia baik baik saja bahwa ia kuat"Bu aku menyayangimu.."
"Apapun yang terjadi ibu harus kuat, ibu harus ingat ada aku ada william dan harry disini untuk ibu, jangan menyerah bu.." pelukku, aku juga harus kuat menjalani tahun ini, yang seperti kuduga berita akan menyebar luas dalam beberapa bulan ini bahkan sampai ke dunia sihir"Lisa.. maafkan ibu, rumah tangga ibu berantakan, maafkan ibu jika masa kecilmu tidak bahagia maafkan ibumu ini lisa ibu juga tidak sempurna" ya..
Ibuku sangat ramah didepan rakyat2nya cintanya besar kepada rakyatnya namun calon rajanya mengkhianati ratunya dan hatinya, ibuku ialah wanita paling tulus dan sempurna kata orang orang diluar sana yang menilai ibuku, tapi ibuku juga memiliki kekurangan..Hidup tidak bisa seluruhnya sempurna, dan harta tahta tidak bisa membeli semuanya
"Maafkan ibu jika kau tidak memiliki cinta kami seutuhnya nak" aku membangkitkan ibuku membantunya menyamarkan bekas tangisannya dan luka tamparan dari charles dengan ramuanku.
"Ayo bu antar aku kebawah," ajakku. Aku menuntunnya menuruni tangga seraya menggandeng tangannya
"William.." panggilku
"Bisa bicara sebentar ini rahasia.."
William menghampiriku yang sudah jauh dari kerumunan keluarga"Ibu sedang rapuh, tolong jaga ibu, kurasa kau sudah mengetahui apa yag terjadi bukan" tanpa sengaja aku memasuki pikiran william yang ternyata juga mengetahui hubungan orang tua kami
"Kita lah yang seharusnya milik ibu bukan si charles itu.. jadi jagalah ia william aku juga sayang padamu brother" william memelukku
"Kau harus kuat disana jangan sampai kau hancur disana lisa kau hanya perlu melihat liontin jika kau kangen padaku pada harry maupun ibu.." peringat william selepas memelukkuKami kembali ke lobby membuat nenek dan kakekku philip bertanya tanya
"Cucu-ku.. serahasia apakah pembicaraan kecil kalian ini" kata kakek tua ku philip yang meledek
"Sangaaat rahasia kakek" kataku ikut meledek dan memeluknya.
"Tuan putri lisa!" Bentak nenek buatku kaget, apakah aku melakukan kesalahan pada nenekku ini?
"Sepulangnya dari natal nenek akan membuat undangan ulang tahun mu yang ke 15 dan semua pangeran dan putri kerajaan lainnya dan pejabat penting akan nenek undang untuk bertemu denganmu.." ucap nenek"Oh demi tuhan, yang benar saja nenek, jangan bercanda.. aku jadi stress kalau begini terus jadinya" nenekku selalu memaksa aku mengadakan pesta besar tapi aku selalu menolaknya dan beralih2 main bersama william dan harry ketempat lain bersama ibu dan ayah. Haha ayah.
"Baiklah sampai jumpa lagi.." dadahku saat diatas mobil lalu aku berpaling dari semuanya lalu menatap ibuku, aku memberinya senyuman lebarku dan kissbye serta tadi kami tak lupa berfoto dengan kamera disihir.
Foto bersama lalu fotoku dengan ibuku, yang dibuat jadi dua, satu untuk ibu simpan dan satu untukku dibawa ke asrama. Aku hanya khawatir ibu rindu padaku namun foto2nya kurang.
Aku menatap foto yang kini dipangkuannku, polaroid kecil yang terlihat ibu memelukku dengan tawanya yang indah saat tadi kami bercanda ketika foto.
'Menyedihkan sekali' batinku
"Sampai jumpa lagi yang mulia"
"Prenez soin de vous princesse" ucap pengawalku allison, dia juga yang menjagaku dari kecil, sudah seperti saudariku,
(Jaga dirimu baik baik tuan putri)"See you on christmas allison"
Aku memasuki peron 9 3/4 dan segera masuk kedalam kereta namun sesuatu menabrakku tepat dipintu.
"Apakah kau baik baik saja windsor?"
Malfoy, selalu saja dengan formalnya memanggil dengan nama keluarga"Oh i'm okay draco i'm fine" ia tersenyum padaku
Blammm
Pipiku memerah padam.
Oh tidak.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYAL PUREBLOOD
Fanfictionroyal family house of windsor memiliki keturunan berdarah penyihir yang terakhir dari wangsanya, mendapatkan kutukan sedari kecil, akankah dia mengetahui kutukan itu atau bahkan memusnahkannya?