14

345 33 4
                                    


TAHUN KE ENAM

Jam makan malam pun akhirnya tiba. Mereka bergegas menuju great hall, terutama ron yang tampaknya mulai agak berlari sangking laparnya, lisa geleng geleng kepala melihat temannya kelaparan, sedangkan corvus berada dibelakang lisa dan merangkulnya dan duduk di bangku asrama slytherin.

Kami pisah karena asrama kami masing-masing, great hall sudah dipenuhi dengan siswa hogwarts dari semua asrama, lisa duduk diantara corvus dan pansy.

"Hello lisa" sapa pansy tersenyum.

"Hey pansy"

"Selamat malam semua" suara besar memenuhi aula. "Aku hanya ini menyampaikan tetaplah berhati hati karena belakangan ini keadaan memang sangatlah sulit.." pesan dumbledore dan berujung menatap harry. Aku memperhatikan itu.
"Tapi tenang saja penjagaan di hogwarts juga semakin diperketat dan akan ada auror yang selalu datang dan pergi, jadi jangan over khawatir tapi kalian tetap jaga diri dan berhati hati," lanjut professor dumbledore.

Corvus sebal dan menggerutu, dia selalu marah marah kalau dumbledore bicara terlalu panjang dia terlalu malas dan selalu berkata "apalagi yang kakek kakek itu tunggu? Ajalnya" sebenarnya dia menyayangi kakek tua itu hanya saja sifatnya seperti kreacher.

Bersamaan dengan selesai nya dumbledore menutup pidatonya, dentingan piring mulai terdengar dimana mana.

"Makanan apa ini" lagi lagi corvus seperti biasa, menggerutu dan dia seperti makan makanan kerajaan aja.

"CUT IT OUT! YOU'VE BEEN WHINING ALL MORNING AND ITS ANNOYING CORVUS!"  Dia yang diteriaki kaget bercampur takut karena lilin yang mati nyala sekali lagi lisa marah kaca great hall akan pecah seluruhnya.

pansy tertawa kencang dan beberapa anak ravenclaw menoleh pada bangku ini, disisi lain, lisa menatap sebelah kiri yang cukup jauh, kini draco menjauh darinya, namun dengan kemampuan yang lisa punya ia tau draco sedari tadi memperhatikannya, tapi ga hanya lisa yang dijauhi draco dia juga menyendiri dan tidak bergabung dengan teman2nya.

Lisa menghentikan sihirnya dan kembali ke waktu tadi saat pansy tertawa, setelah makan malam selesai mereka semua kembali ke asrama masing masing.

Lisa penasaran draco tidak kembali ke asrama dan mencoba tidak terlihat menggunakan pesona penyamaran delusion charm.  Ia menuju ke kamar kebutuhan. Apa yang di cari seorang malfoy diruang kebutuhan?

"Jangan membuntutiku windsor" bentak draco sambil berbalik menghadap lisa.

"Jangan merencanakan yang seharusnya kau tidak lakukan draco!" Salah, yang seharusnya lisa hati hati tapi terlepas begitu saja

"Memangnya apa urusanmu?" Tanyanya sambil berjalan ke arah lisa membuatnya terpaksa harus mundur terus menerus kebelakang
"Hm?" Tanya draco lagi saat punggungnya sudah menyentuh dinding.

-lisa pov-

Aku bahkan bisa merasakan nafasnya,  wajahnya terlalu dekat bagiku.

"Dengar ini urusanku bukan urusanmu jangan halangi aku atau tidak.." dia mengisyaratkan jarinya dileher, artinya dia akan membunuhku.

Hatiku sakit bagaimana tidak? Dia gak segan akan membunuhku...

Draco menjauhkan tubuhnya dariku,
Namun berbalik seketika, dan mencium bibirku dalam beberapa detik, aku tentu tidak membalasnya karena perasaan kaget yang tidak normal, rasa dan aromanya seperti apel hijau citrus dan mahoni

"Jangan ikuti aku jangan campuri urusanku lisa, jangan sampai kamu terluka dan menjauhlah dari hal yang sedang ku lakukan" dia pergi meninggalkanku diruang kebutuhan sendiri.

"Draco! Draco..." teriakku mengejarnya aku menangis tanpa sadar.
"Jangan tinggalkan aku" aku berhenti dihadapannya menghalanginya..
"Jangan tinggalkan aku jangan pernah berani kau tinggalkan aku atau kau takkan pernah melihatku lagi draco" aku marah didalam pelukannya aku menengadah keatas menatap matanya.

"Katakan kau mencintaiku!" Paksaku menuntut jawaban.
Dia menggeleng mencoba meyakinkanku namun dimatanya ia jelas jelas tidak mengatakan yang sebenarnya, "katakan kau mencintaiku! Lantas apa tadi yang kau lakukan? Menciumku didalam sana! Apa kau akan membuat cinta disana dan membuangnya begitu saja disana!" Teriakku disela sela tangisanku.

"Aku mencintaimu draco malfoy, sangat mencintaimu maaf kalau aku mencintaimu kurasa kita akhiri saja hubungan ini" dia yang tidak kunjung menjawabnya terpaksa harus kulepaskan pelukan ini aku pergi menghilang dari hadapannya,
Ber-apperate didalam hogwarts, tapi dimata draco itu tidak mungkin tidak ada yang bisa berapperate didalam hogwarts kecuali dumbledore sendiri..

Aku mendarat tepat didepan pintu asrama, aku berniat tidak kembali ke asrama aku pergi berjalan ke lorong rahasia yang baru kali ini ku temukan.

Aku mendarat tepat didepan pintu asrama, aku berniat tidak kembali ke asrama aku pergi berjalan ke lorong rahasia yang baru kali ini ku temukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey?" yang tadinya aku mau duduk dilorong itu ternyata sudah ada yang menemukan lorong ini.
"Kau putri lisa kan? Princess of slytherin haha.." siapa dia? Menjengkelkan sekali.

"And you are..?" Tanyaku

"Alonso xavier dari gryffindor" xavier? Seperti kenal..

"Xavier? Seperti charles francis xavier?" Dia dia dia... francis works, dia salah satu saudara dari nenekku dari almarhum ibuku.

"Senang bertemu denganmu saudara"
Aku menjabat tangannya.
"Yang berarti kau anak tahun ke 7? Dari gryffindor? Hmmm bukannya kau seharusnya di ilvermorny"

"Yapp tapi sekarang aku disini karena aku mendapatkan undangan dari hogwarts meski zona ku seharusnya berada di ilvermorny"

Ternyata kami pernah bertemu sesekali saat kami masih kecil.
Berbincang bincang yang ternyata kita satu frekuensi juga.

"kau pasti ingin menyendiri, maaf aku memasuki pikiranmu" what? dia seorang, "legillimens?" tanyaku kagum.

"ya, aku turut berduka princess, atas kepergian ibumu, seharusnya dia menjadi ratu yang cantik dan hebat" dia menunduk berduka "tidak seperti camilla  rosemary yang sangat tidak pantas disamping prince charles" 

"i hope my mother rest in peace" sedih banget, seseorang mengingatkan kejadian setahun yang lalu yang sangat berat bagiku ditambah kejadian tadi, draco and me break up.

"yeah lady diana always in heart our people lisa, ibumu sangat dicintai"

"baiklah sampai bertemu lagi cousins? who i'm forget, ohh alonso" ku melambaikan tanganku "aku harus kembali ke asrama"

---

saat masuk asrama, semua orang melihatku dan menghampiriku dan bertanya,
"apa benar kau putus dengan draco lisa?" tanya astoria dan corvus yang sedang merangkulnya,

"dari mana kalian tau?" 

"berita cepat menyebar lisa" kata pansy, "aku bahkan tau dari hantu myrtle" 

"ya ya ya benar aku putus dengannya.."

mood ku benar benar tidak sebagus kemarin, karena hal menyakitkan yang terus menimpaku.



ROYAL PUREBLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang