meninggalkan buckingham, disapperate menuju hogwarts, my private room.
"my lady.." panggil seseorang sedikit gugup, ku menoleh siapa yang memanggil dan ternyata dia ialah teman lamaku. "newt!" aku terlalu bahagia bertemu dengannya lagi, seolah aku tidak pernah bertemu dengannya puluhan tahun, "kau telah memulihkan ingatanmu.." kata newt tersenyum juga dan membalas pelukanku.
aku bertanya bingung "ya kau pernah hidup selama ribuan tahun kau ingat?dan kau meninggalkan dunia ini dan dirimu yang sekarang lah yang menerima rohmu yang tersesat"
"ya aku tentu saja mengingatnya" jujur aku mengingatnya karena newt membicarakannya. "kali ini kenapa kau datang kesini, bahaya untuk status immortal kamu newt.." tentu saja bahaya. orang orang akan mendambakan immortal yang ternyata sangat tidak didambakan.
"mereka tidak terbiasa dengan keabadian newt, meski mereka penyihir dan bukan muggle, apalagi muggle yang menganggap itu seperti cerita para dewa "
"tenang saja aku memakai ini" ramuan polyjus.
"siapa yang kau gunakan?" tanyaku penasaran.
"albus dumbledore" jawabannya membuatku pelongo tidak karuan. "newt.. dumbledore is death" kataku memberitau yang dibuatnya tertawa.
"kau ini pasti bercanda.." kata newt yang ternyata dia tidak mengetahuinya, newtku yang malang "dia dibunuh oleh severus" tak kusangka ia akan menangis, aku menghampirinya dan menenanginya "pantas saja mereka semua lari melihatku hahahaha" loh kok? ketawa
"astaga newt!"
"hehe aku akan berduka tapi tidak sekarang tidak saat dark lord masih hidup,"
"jadi lisa apa yang kau perintahkan untukku?" perintahkan? memangnya dia budakku?"mmm tidak ada.."
"apa menurutmu bijak aku mengikuti perang ini?"
"tidak newt, kau lebih baik merawat hewan magis milikmu saja, jangan sampai terlihat dan kau bantu aku buatkan ramuan oke?"
"tidak mau.." ledeknya
"beraninya kau melawan nyonyamu" pelototku
"peace lisa" katanya mengajak berdamai.
"bolehkah aku meminjam salah satu pintu lukisanmu?""yeaa pilih saja" kataku pasrah mau tak mau.
"see you when i see you lisa" peluk newt dan menggunakan lukisan untuk pergi.
---
"rowena, panggil ia datang padaku" seperti yang kurencanakan kepada william, dan berhubungan dengan apa yang dikatakan morgana padaku, aku akan membangkitkan ibuku dan salah satu orang yang kukenal, kan ku jadikan budakku, untuk kehidupan yang akan datang dengan salah satu benda kematian. aku telah membaca kisahku dikehidupan lainnya didalam mimpiku, ibuku sekali lagi akan menjadi ratu dan aku akan menjadi putri dan aku akan memilih tangan kananku.
"my lady.." rowena datang dengan apa yang kumau.
"thanks rowena, kau boleh pergi sekarang" kataku dan menatap lelaki yang ada dihadapanku.
"cedric" pelukku. "maafkan aku cedric, mau kah kau menerima permintaan maafku? aku akan memberimu kehidupan kedua dan kau akan terikat denganku dikehidupan yang selanjutnya?" tawarku disela sela pelukan ini.
"terimakasih lisa," dia memelukku erat dan mengangkatku.
jangan lupakan bahwa kini cedric ialah hantu hogwarts.
"ketika kehidupanku selesai, kau akan kupanggil.."
saat ini hogwarts tidak senyaman dan sehangat yang dulu, yang kini dipimpin oleh prof. Snape, membuatku kesal sangat kesal, rumahku kini sangat tidak ceria dan seperti berada disisi charles dan camilla sialan.
pelahap maut berada disetiap sisi pintu ruangan snape, dan sangat membuatku kesal aku tidak diperbolehkan masuk mereka memberiku mantra avada kedavra "sangat kurang ajar" aku membalikan mantranya ke mereka.
dan...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYAL PUREBLOOD
Fanfictionroyal family house of windsor memiliki keturunan berdarah penyihir yang terakhir dari wangsanya, mendapatkan kutukan sedari kecil, akankah dia mengetahui kutukan itu atau bahkan memusnahkannya?