Chapter 3

164 32 4
                                    

"Any time, anywhere
Turn around and I'll be there."
Shine Your Way - Owl City

***

"Si nessa kemana dah? Lama bener" Ujar Dyra heran.

"Tau tuh, boker kali" Jawab Kila sambil menopang dagunya. Mereka berempat masih setia menunggu Nessa di kantin. "Susulin yuk, ntar keburu dingin nih makanannya"

"Lu aja deh, kita jagain makannya ahahahahah." Ujar Hanna.

"Ish, Kin, anterin yuk pleaseee." Ucap Kila kepada Kinan. Tanpa banyak bicara Kinan pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju toilet disamping Kila.

***

"L-lo..."

"Kaget?" Ucap lelaki itu. Ia adalah Leo. Leo tertawa pelan. "Mana jagoan lo itu? Nevan? Hahaha. Denger-denger dia udah gak bareng lo lagi ya? Ga ada yang lindungin lo lagi dong? Well, bisa kan, gue bilang ini 'kesempatan' buat gue?"

"Keluar lo! Gue bisa teriak! Ini sekolah dan lagi jam istirahat, tau gak?" Bentak Nessa tanpa memperdulikan pertanyaan-pertanyaan Leo itu.

"Gitu ya? Gimana kalau..."

Cklek.

Leo mengunci pintu. Nessa benar-benar dalam keadaan gawat. Ia bisa melawan. Tapi ia tidak mau dipukuli. Tenaga laki-laki itu jelas lebih kuat daripada tenaganya.

"Gue salah apa sih sama lo? Kok lo sampe segininya sih? Kalo waktu itu lo suka sama gue ya, perjuangin lah. Kalo gue tolak, gak usah pake cara kayak waktu itu! Gak di ajarin, apa buat menghargai perempuan?"

"Gue suka lo. Tapi dulu. Setelah gue tau lo itu anaknya Citra, Gue benci sama lo maupun Nevan!"

Nessa heran. Sangat heran. Ia melihat kunci pintu yang masih menggantung di lubangnya. Ia hendak melarikan diri. Saat Leo sedang lengah, Nessa melayangkan tinju sekuat tenaganya. Leo langsung tersungkur, tentu saja karena belum siap.

BRAKK!

"NES! NESSA! LO DI DALEM?? BUKA PINTUNYA!" Seru Kinan dari balik pintu. Disusul oleh teriakan heboh Kila.

Tanpa membuang waktu lagi, Nessa segera memutar anak kunci dari pintu toilet perempuan. Ia membuka pintu dengan tergesa-gesa dan sangat lega ketika melihat wajah kedua temannya lagi. Leo kalah cepat. Pintu sudah terbuka dan beberapa murid memperhatikannya.

Kinan dan Kila dengan cepat memeluk Nessa dan membelai rambutnya. Mereka tahu temannya itu pasti ketakutan setengah mati. Setelah beberapa detik, Kinan menangkap sosok Leo yang baru saja keluar dari toilet perempuan. Tanpa berpikir panjang, Kinan langsung menarik kerah baju Leo dan menendang perutnya. Bukan main kagetnya Leo.

Ya, bel istirahat belum berbunyi dan tentu saja sekarang banyak pasang mata menatap kearah mereka-Nessa yang ada di pelukan Kila, dan Leo yang sedang melutut seraya mengaduh kesakitan akibat tendangan Kinan.

Dengan sekejap, banyak murid yang berbisik-bisik dan bertanya-tanya satu sama lain.

"Loh, kenapa tuh?"

"Wah gila, di tendang bray! Ngeri gue sama si Kinan"

"Ada apaan dah?"

"Itu kan murid baru kelas IPA, iya gak sih?"

"Aaaa kak Nessa diapain tuhh"

Kinan memutar bola matanya. Biasanya ia tidak suka jadi pusat perhatian. Tapi kali ini Kinan bangga dengan apa yang dilakukannya. Biar aja semua orang tau murid baru ini kelakuannya busuk. "Awas lo kalo macem-macem lagi." Katanya sambil menatap mata Leo dengan galak.

The Harper TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang