"I'm not giving up today, there's nothing getting in my way."
Get Back Up Again - Anna Kendrick***
"Bangun woiiii!!!" Teriak Hanna heboh. Ia mengguncang-guncangkan badan keempat temannya yang masih terlelap. Ia juga meloncat-loncat di kasur guna membangunkan empat sleeping beauty ini.
"E e ehh, turun lo! Jangan loncat-loncat kek! Ini udah bangun kok, udah." Ujar Kila pada Hanna.
Semuanya mau tak mau bangun dari tempat tidur dengan malas. Hanna sudah membuka lebar-lebar gorden serta AC di kamar Nessa sudah ia matikan.
"Gawat!! Gawat!!"
"Lo tuh, kalo bangunin yang wajar-wajar aja napa." Protes Dyra. "Gawat apaan, sih?"
"GAWAT! Bangunin Nessa dulu deh! Kok dia belum bangun sih? Apa kurang keras ya teriakan gue?" Sambung Hanna.
Nessa memang kurang tidur, jadi tak heran kehebohan barusan tidak terdengar olehnya. Ia semalam sibuk bergulat dengan asumsi negatif tentang Mamanya.
"NEEEESSSAAAAAA MAIN YUUU." Seru Hanna di telinga Nessa. Tak lama, Nessa pun terbangun dari tidurnya.
"Ada apaan?" Tanyanya.
"Gak ada apa-apaan. Hahahahahaha kok ngakak ya gue, padahal gak lucu." Tawa Dyra receh.
"HEYY! Dengerin gue dong!" Teriak Hanna kembali.
Cklek!
"Wah, udah pada bangun ya..." Ujar Citra yang baru saja masuk ke kamar Nessa.
"Eh, Tante. Maaf ya Tan. Si Hanna berisik tadi hehe." Ujar Kinan lalu menyalimi tangan Citra, lalu diikuti oleh ketiga temannya. Hanna melotot kearah Kinan.
"Enggak kok, Tante semalem udah dikasih tau Nessa kalian nginep. Yaudah ya, Tante pamit dulu." Ucap Citra.
"Loh, mau kemana Ma, udah rapi gitu?" Tanya Nessa heran.
"Mama mau kerja lagi, deadline yang kemarin belum selesai. Kamu jaga rumah ya, Mama pergi dulu."
BLAM.
Pintu ditutup.
"Sabtu gini masih ada kerjaan? Nyokap lo sibuk ya, Nes." Ujar Kila.
"Gatau tuh, padahal kemarin pulangnya aja jam satu malem." Jawab Nessa. "Kalian gak mau pulang dulu, ganti baju?"
"Abis sarapan kita pulang deh, hehe. Lagian kan gapapa kok kita pake baju lo." Ujar Kila. Karena mendadak menginap, mereka semua pinjam baju tidur dari Nessa.
"Eh, btw lo tadi mo bilang apa, Han?" Tanya Kinan.
Semua menatap Hanna.
"Hmm, lupa. Lo pada sih, lama." Jawabnya.
"Hadehh.."
***
Nevan menyambar kunci motornya yang tergeletak di atas meja dan keluar rumah tanpa pamit. Ia tahu Papanya masih di dalam kamar, entah sibuk dengan laptopnya atau masih tidur.
Waktu menunjukkan pukul setengah delapan. Nevan bergegas menuruni tangga dan berjalan menuju garasi.
Ia menaiki salah satu motornya, lelaki itu berniat untuk mengunjungi rumah adik kembarnya, Nessa. Ralat, melabrak adiknya yang sedang di rumah.
Nevan kini berpakaian serba hitam. Dengan hoodie dan jeans hitam yang sobek di bagian lutut membuatnya mendapat poin plus dimata kaum hawa.
Daripada lama-lama mending gue kerumahnya aja sekarang buat ngajak dia ikut acara keluarga. Lebih tepatnya harus dipaksa, sih. Ujar Nevan dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Harper Twins
Teen Fiction"Lo boleh benci sama gue, tapi gimanapun juga lo tetep saudara gue, Ness. Kembaran gue. Kalo lo sampe kenapa-napa gue ga akan bisa maafin diri gue sendiri." "We were born together, and we'll never truly be apart, we're supposed to love each other m...