Chapter 14

91 7 1
                                    

"Take me where I can be free, no one's ever judging me."
Special Place - Lauren Orlando

***

"Kelas XII IPA 1, Nessa sama Leo!"

"HAH?! KOK SAMA GUE SIH?" Ujar Nessa lantang pada Dilaya yang tengah mengumumkan pasangan-pasangan lomba tiga kaki.

"Emangnya kenapa? Ini dipilih acak, kok. Jadi terima aja, ya." Jawab Dilaya.

"Pasti maunya sama Randi tuh, Dil!" Seru Felin dari kejauhan. Kini wajah Nessa terlihat sangat merah akibat perkataannya. Ia malu sekaligus marah karena sekarang semua pasang mata menatap kearahnya.

"Loh, kan lombanya perkelas. Nessa sama Randi beda kelas kan?" Ujar Dilaya.

"Tau ah!" Balas Nessa lalu kembali duduk ditempatnya. Ia merasa sebentar lagi dirinya akan menjadi topik permbicaraan semua orang di sekolahnya. Padahal ia hanya tidak ingin berpasangan dengan Leo, musuhnya sendiri.

"Oke, gua lanjutin aja ya. Dyra sama Sean..."

***

"Nih talinya, iketin di kaki kalian ya." Ujar salah satu anggota OSIS yang membagikan tali untuk mengikat kaki para peserta lomba.

Leo tersenyum tipis menerimanya lalu ia memberikan tali tersebut pada Nessa.

Nessa merebutnya dengan cepat dan berjongkok mengikatkan talinya ke kaki kirinya dan kaki kanan Leo. Mau tak mau kini jarak mereka sangat dekat dan berdampingan.

"Coba latihan dulu." Ujar Leo pada Nessa.

"Awas ya, lo kalo macem-macem." Balas Nessa sinis. Namun sedari tadi ia tak melihat gerak-gerik mencurigakan dari Leo.

"Apa sih." Ujar Leo lalu melingkarkan tangannya keatas pinggang Nessa.

Nessa kaget dan refleks mendorong Leo kuat-kuat. Ia tak sadar kakinya dan Leo sudah terikat jadi ia pun ikut jatuh dengannya. Namun, Leo sigap menangkap Nessa.

Keributan antara Nessa dan Leo sekarang tentu saja menjadi pusat perhatian. Apalagi, posisi Nessa yang kini berada dipelukan Leo. Mereka berdua sama-sama terdiam karena shock.

Sedetik kemudian, mereka pulih dari kagetnya dan Leo malah mendorong Nessa lantaran terkejut dengan apa yang telah ia lakukan.

"Eh, sorry." Ucap Leo lalu mengulurkan tangannya pada Nessa.

Ketika Nessa menyambut tangannya, semua siswa maupun siswi ramai menyoraki keduanya dengan sangat ribut. Siulan dan godaan dari murid lainnya membuat Nessa salah tingkah. Terlebih lagi keempat temannya ikut menggodanya dari jauh.

Setelah Leo berhasil membuat semuanya diam, ia berjongkok dan mengikatkan kembali tali tersebut pada kakinya dan Nessa.

"Aww, baper deh gue."

"Kok baru nyadar sih gua mereka tu cocok!"

"Bukannya si Nessa udah jadian ya, sama Randi?"

"HEY JADIAN AJA SANA!"

"Iw, tuh kan, apa gue bilang? Semua cowok diembat sama dia. Dia pasti sengaja tuh dorong-dorong si Leo itu."

Ya, yang tidak suka hanya mereka—Luna dan kawan-kawannya.

Meskipun perkataannya tadi tak terdengar oleh Nessa, tapi ia tahu pasti keempatnya sekarang sedang memperbicarakannya.

"Haduh, kalian ini emang gak akur ya? Kenapa sih, tadi bisa sampe jatoh?" Tanya Dilaya yang kini menghampiri keduanya di garis start.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Harper TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang