Chapter 4

156 24 5
                                    

"If you gave me a chance I would take it."
Rather Be - Clean Bandit

***

Gadis itu membuka matanya perlahan. Ia merasakan kepala bagian belakangnya berdenyut. Ya, gadis itu ialah Nessa.

Ia memegang kepalanya dan meringis kesakitan. Matanya mengerjap-ngerjap dalam gelap, berusaha mengetahui dimana ia berada. Dia bermaksud untuk mengambil handphone miliknya di saku celana. Tapi keadaannya saat ini tangan dan kakinya diikat.

Tempatnya yang sekarang berada cukup terbuka, namun sangat gelap dan tidak ada lampu satu pun. Ia berusaha sangat keras agar ikatan di tangannya terlepas. Tapi tetap saja. Rupanya yang mengikatkan talinya tadi sangat kuat. Nessa terus meronta-ronta sehingga muncullah 2 sosok tubuh yang tegap dari balik tembok besar.

Karena mulutnya tidak di ikat menggunakan kain ataupun di lakban, Nessa segera meminta tolong,

"Siapa disana? Tolong bukain tali ini secepatnya. Please..." Ujarnya. Air matanya mulai berlinang di pelupuk matanya. Bukan karena takut, tapi tangan, kaki, dan kepalanya tak kuasa menahan sakit.

"Maaf. Kami tidak bisa melakukannya. Kami ditugaskan bos Leo untuk menjaga anda disini." Jawab salah satu dari mereka.

"Sialan...." Rintih Nessa pelan. Ia menarik napasnya panjang, mengumpulkan tenaganya yang tersisa untuk teriak.

"TOLOOONGGG!! PLEASE SIAPAPUN TOLONG!!" Teriaknya. Kedua pria tersebut langsung berjalan kearahnya,

PLAK!

dan menampar Nessa.

"Diam kamu, kamu kira ada yang bakal menolong? Sekarang sudah lewat tengah malam. Bos Leo sebentar lagi sampai." Ucap salah satu pria itu.

"TOLONGIN GUE PLEASE... TOLONG!!" Nessa masih tetap berteriak, pasrah.

"Diam! Kalau masih ma-" kata-katanya terpotong bertepatan saat ia hendak menampar Nessa lagi.

BUGH!!

"Kurang ajar lo!" Seru seseorang yang baru saja datang. Ia menghajar keduanya habis-habisan. Nessa menangis tersedu-sedu. Begitu lega begitu ada yang menyelamatkannya.

BUGH! BUGH! BRAK!!

Orang itu masih meninju, membanting, dan menendang-nendang tubuh kedua orang suruhan Leo.

Setelah di kiranya sudah cukup, ia menghampiri gadis malang yang terikat tangan dan kakinya serta kepala yang tertunduk. Orang itu segera melepaskan ikatannya. Nessa yang masih menangis itu mendongak dan melihat wajah lelaki yang ada di hadapannya.

"Ra-randi?"

"It's okay Nessa, you'll be fine." Jawabnya. Ya, orang yang menyelamatkan Nessa adalah Randi.

Tangis Nessa semakin pecah dan ia segera memeluk Randi. Kalau tidak ada dirinya, pasti Nessa sudah celaka. Randi menyambut pelukan Nessa dan menenangkannya. Ia membelai rambut panjang milik Nessa itu.

"Yuk, cepetan keluar dari sini. Keburu mereka bangun lagi." Ajak Randi sambil menarik tangan Nessa dengan lembut. Nessa mengangguk, ia tak mau lagi berada disana lebih lama.

Baru saja mereka berjalan beberapa langkah, Leo sudah berada tepat di hadapan mereka. Tanpa membiarkan Leo mengatakan sepatah kata pun, Randi segera meninju rahang Leo dengan sangat kuat. Dalam sejekap ia sudah terkapar di tanah.

Sebelum Leo bangkit lagi, Randimendorong Nessa dengan pelan dan berbisik sesuatu kepadanya. Nessa segera menurutinya dan lari keluar dari tempat itu yang ternyata adalah gudang di pekarangan rumah Leo sendiri. Saat sudah diluar, ia sudah mengenali jalanan sekitarnya. Nessa berlari bukan kearah rumahnya.

The Harper TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang