* * *
Elif memasuki kelasnya dengan buru-buru. Untung saja belum ada guru yang datang.Sebenarnya dia sangat bersyukur karena dia tidak dihukum meskipun dia terlambat.
"Lo kemana aja sih,Lif?Gue nungguin ello sedari tadi,tau gak?Lo kenapa coba bisa telat gini?Untung guru belum masuk," omel Vania begitu melihat Elif muncul dari pintu kelas.
"Aduu.Lo bisa gak sih gak usah ngomel?Gue tuh lagi pusing.Makin hari hidup gue makin ribet,tau gak?Untung aja dia ada hati nuraninya dikit, kalo enggak?" Celoteh Elif panjang lebar.
"Siapa?" Tanya Vania penasaran."Lo mending ngejelasinnya tenang-tenang aja deh!" Tambah Vania.
"Jadi tadi tuh,gu-"
"Pagi anak-anak!" Sapa sang guru bertubuh langsing dari lubang pintu.
"Pagi,bu!" Balas satu kelas.
"Ntar aja deh gue kasih tau," bisik Elif.
135 menit berlalu,akhirnya waktu yang ditunggu pun tiba. Seperti biasa, Elif dan Vania melangkah menuju kantin seperti biasanya.
"Tadi lo mau cerita apaan sih,Lif?Padahal gue udah nyimpan rasa penasaran gue dari tadi.Cepat ceritain!" Ujar Vania sambil duduk di bangku kantin yang biasa mereka duduki.
"Gue tadi di bantuin sama ka-"
PRAK
"Eh,cabe!!Lo tadi ngapain sama Oby gue?"Serang Ririn tiba-tiba.
Shyelif terkejut bukan main.Ia perlahan mendongakkan kepalanya di campur rasa takut memandang gadis yang baru saja membentaknya.
"Ngapain lo bengong?Oowh,gue tau. Lo takut sama gue?" Teriak Ririn berhasil menarik perhatian para penghuni kantin.
"Ka,jangan teriak-teriak gitu dong. Malu ka sama anak-anak yang lain," balas Elif dengan suara kecilnya.
"Kenapa?Lo itu pasti takut kan, berurusan sama gue?Makanya,gue ingatin sama lo, jangan berani lagi ngedekatin Oby gue!!" Tekan Ririn hampir saja mengeluarkan matanya yang sinis.
"Salah aku apa,coba ka? Lagian aku gak punya hubungan apa-apa sama ka Oby,"
PLAK..
sekali,wajah Elif tertampar begitu saja oleh tangan kotor dari Ririn.Kepala Shyelif berputar saking kerasnya tamparan itu.
"Keterlaluan bangat sih lo, Rin? Lo kira lo siapa berani nampar Elif gitu aja?"Bentak Adrie dari pintu kantin.
"Diem lo!Siapa lo yang berani marah-marah sama gue? Oh,lo mau juga gue permaluin?" Sinis Ririn membalas Adrie.
"Udah ka Adrie!Jangan nambah masalah lagi!Aku gak apa-apa!" Tegor Elif.
"Udah ka Adrie? Aku gak apa-apa? Wow.Gak usah sok kuat lo, jalang!" Tekan Ririn semakin membuat kuping Elif panas.
"Kalo lo yang jalang,gak usah sok ucapin kata-kata yang pantas buat lo itu!" Ucap Oby datar yang dengan santainya duduk di bangku pojok kantin.
Mata penghuni kantin beralih pada sosok sombong itu,termasuk Elif dan juga Adrie. Pria itu berdiri dan berjalan santai ke arah keributan itu.
"Lo bisa kan, ngerti kata-kata gue barusan? Berhenti gangguin dia!" Oby menunjuk pada Shyelif.
"Kamu kok malah belain dia sih?" Elak Ririn.
Oby tersenyum penuh arti. Ia lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Ririn."Gue suka sama cewek itu!" Bisik Oby yang masih bisa didengar oleh Elif, Vania dan Adrie.
"Apa?Bilangin gue, lo cuma bercanda!Cepat,By!Ini gak benner kan!" Teriak Ririn tak terima.
"Benner kok," jawab Oby dengan santainya.
Elif mengadu wajahnya bingung."Apaan sih Ka Oby? Aneh bangat. Ngaco!" Protes Elif.
"Maksud kamu apaan sih,By?Aku udah lama bangat nungguin kamu tapi kamu sama sekali gak pernah bisa bahkan buat bicara baik-baik sama aku. Sekarang,kamu ngaku suka sama cewek yang baru kamu kenal? Trus kamu anggap apa aku,By?" Protes Ririn penuh emosi.
"Gue gak pernah kasih harapan sama lo!Gue juga selalu nyuruh lo buat berhenti ngejar gue!" Balas Oby tanpa ada rasa iba sedikitpun.
Ririn tak bicara lagi dan segera berlari dari perhatian para penghuni kantin.
"Maksud lo apa,By?Lo tadi bilang apa tentang Elif?" Tanya Adrie dengan raut marah.
Oby tersenyum sinis sembari melangkah ke samping Adrie.Ia mendekatkan lagi wajahnya kekuping Adrie sembari menarik senyumannya kesatu arah pipinya."Gue emang suka sama dia. Mulai sekarang, lo punya gue jadi saingan ngedapatin hati Shyelif!" Bisik Oby kali ini hanya Adrie yang bisa mendengarnya kemudian ia menjauhkan wajahnya sambil berjalan keluar kantin.
"Oby!!" Teriak Adrie yang hanya dibalas senyuman penuh arti oleh Oby yang tak berhenti melangkah untuk menjauh.
Elif mendekat pada Adrie."Kalian ngapain masih pada perhatiin kita? Sana lo bubar semua!!" Teriak Adrie kemudian mengalihkan fokus pada Elif.
"Ka Adrie? Tadi ka Oby bisikin apaan? Kok ka Adrie malah marah bangat?" Tanya Elif penasaran.
"Mending lo gak usah deket lagi sama Oby! Dia itu cowok yang licik," ingat Adrie.
"Lho, kenapa?" Tanya Elif bingung.
"Karna gue gak suka!" Ucap Adrie dengan dingin.
BERSAMBUNG
hy guys,
Buat readers aku yang tiga orang, makasih bangat.
Aku tuh bersyukur bangat kalian masih mau baca cerita aku yang gaje ini.
Terlebih lagi,aku minta maaf bangat karna up nya gak jelas bangat,soalnya aku sibuk ngurus berkas masuk PTN.
Dan sekali lagi, makasih bangat buat readers setia aku..
Sharangheo..
😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SENIOR
Teen FictionHidup selama bertahun-tahun tanpa mendapatkan perhatian dari sang ayah itu emang hambar. Hal itulah yang dirasakan seorang pria bernama Yobyen Yudasa yang selalu merasa tertekan dengan sikap dari ayahnya sendiri. Ia merasa hidupnya memang ditakdirk...