BULLY

10 1 0
                                    

"Sial.." rutuk seorang gadis dengan tatapan kesal.

"Bagaimana hadia dari kami?" Terdengar suara serak seorang cowok .
Dia menatap sumber suara, disana berdiri tiga orang cowok.

"Apa apaan ini?" Teriak Diandra marah

"Ini yang terjadi kalau lo nyari masalah sama anak-anak Rerapax" jelas Juan, cowok bertindik ditelinga kirinya.

"Cara lo basi banget" seru diandra menatap tajam ketiga cowok itu.

"Oh yah... bagus dong kita kita bisa buat ini jadi ngak basi lagi" seru seorang cowok yang diketahui bernama haris.

"Cih." Tatapan mencemoh diandra membuat ketiga lelaki itu merasa kesal.

"Gue mau lihat sampi kapan lo akan bertahan" seru juan sinis.

Tatapan juan tak lepas dari diandra.
Sebelum melangkah meninggalkan diandra dalam keadaan seluruh tubunya terkena tepung.

........ ........ ........ ......... .......... ...... ..

Satu kata yang bisa diungkapkan oleh gadis bernama Diandra yaitu SIAL.
Bagaimana tidak!

Hari ini dia harus berhadapan dengan manusia manusia yang menyebalkan.
Untung stock kesabaran Diandra cukup besar untuk menghadapi manusia yang bertipe seperti RAKA dan kawan kawannya.

Gadis itu bergegas membersihkan diri dan mengganti dengan seragam yang tadi dibelinya.

"Kurang ajar tuh anak anak Rerapax" rutuk diandra setelah memberishkan diri .

"Dasar kupulan cowok cowok kurang belaiyan" omel dianra sembari menyisir rambut didepan kaca toilet.

Masih dengan acara omel mengomel .
Diandra tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang menatapnya dari depan pintu toilet dengan tatapan terhibur.
Setelah puas menatap diandra diapun bergegas meninggalkan diandra yang masih berdiri didepan kaca..

Diandra bergegas menuju kelasnya sesampainya disana diandra dibuat terpanah..
Bagaimana tidak seluruh permukaan mejanya dipenuhi tulisan tulisan dan gambar gambar yang tidak jelas.

"Sial.. sial, bisa bisanya mereka lakuin kayak gini" rutuk diandra frustasi.

Ia menatap nanar meja yang dipenuhi oleh coretan coretan

Lalu diedarkannya pandangan matanya keseluruh ruangan kelas, semua santai seakan tidak terjadi apa apa.

"Siapa?" Tanya diandra dengan tatapan dingin
Tak ada jawaban, membuat diandra semakin kesal.

"Hmm... mencoba bermain main yah!"  Ucap diandra dalam hati.

"Siapa yang udah nyoret meja gue" tanya dianra lagi dengan nada yang meninggi.

"Kalau ngak ada yang jawab , gue buat lo semua nyesel" ucap diandra penuh ancaman

Setelah mendengar ucapan dari diandra membuat seisi kelas saling menatap takut.
Semua saling berpandangan sebelum seorang lelaki berkacamata berdiri.

"Hmmm... Maaf yah Diana.. itu Anak anak Rerapax yang nyoret" jelas lelaki itu yang dimetahui ketua kelasnya.

BRAK...

"BRENGSEK" maki Diandra emosi sembari mengebrak meja dan berjalan keluar.

Diandra berjalan tergesa gesa menuju kantin.
Sesampainya dikantin dia mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru Kantin dan tatapan matanya terjatuh pada sekolompok anak anak lelaki yang sedang bermain gitar sembari tertawa.

Dengan langkah yang mantap dan tatapan dingginnya diandra melangkah mendekat ke sekelompok anak anak itu dengan emosi Diandra menendang meja membuat kelompok anak anak lelaki itu kaget.

"Goblok" teriak Juan emosi menatap tajam Diandra

"Gue peringatin sama lo semua.. gue ngak akan tinggal diam kalau kalian ngusik gue" teriak diandra sembari menunjuk sekelompok orang yang sedang menatapnya.

"Lo ngak kapok yah...?"tanya satria.

"Atau masih kurang hadia dari kita" sambung Juan

"DIAM" Teriak Diandra.
Maju dua langkah membuat diandra langsung berhadapan dengan Raka sang ketua Geng Rerapax.

"Lo... ajarin temen temen lo untuk jadi cowok bukan banci" ucap Diandra mencemooh.

Membuat Raka kesal.

"Lo..." tunjuk Raka

"Jangan buat kesabaran gue habis Diana" seru Raka penuh tekanan disetiap kata katanya.

"Gue ngak takut sama lo" ucap Diandra menggangkat tinggi dagunya memperlihatkan keangkuhannya.

Membuat raka mengepalkan tangannya untuk menahan amarahnya.

"Sebaiknya lo pergi aja dari sini, sebelum lo nyesel udah nantangin anak Rerapax" ucap Satria

DIANDRA FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang