GANGGUAN

2 0 0
                                    

Dan tunggulah aku di sana meletakan celengan rindu ku, lalu kita kembali menabung rasa rindu saling mengiring doa
Sampai nanti sayang ku....

Prok..prok...prok

Suit...

Hua keren amat  ....

Aku baper....

Pengen peluk.....

Seruan seruan terdengar memenuhi lapangan, menyoraki penampilan Diana dan Raka ..
Sedangkan Raka dan Diana terdiam saling menatap dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Beri tepuk tangan yang meriah untuk Diana dan Raka, suara yang sangat memukau" ucap sang pembawah acara.

"Wah betul skali, bukan hanya ganteng dan cantik tapi mereka memiliki suara yang merdu" sambung joice..

"Ok... silakan untuk diana dan Raka kembali ke tempatnya " seru pembawa acara

Diana dan Rakapun melangkah meninggalkan panggung .

"Hmm" deheman terdengar
"Apa?" Tanya Diana
"Leher gue gatel" seru Raka
" lah terus ??" Tanya Diana cuek
"Minum" pinta Raka
"Minum??" Tanya Diana tak mengerti
"Ambil!" Seru Raka tak sabar
"He..? Maksud lo apa sih" seru Diana mulai kesal
" bicara itu yang jelas, gue ngak ngerti bahasa bayi" lanjut Diana kesal
"Gue mau minum, ambilin" perintah Raka
"Buset.... lo pikir gue babu lo ha..." teriak Diana kesal.
" loh... emang iyakan" jawab Raka dengan wajah Datar.
"Dasar Batu" teriak diana kesal sembari berlalu meninggalkan Raka.
"Mau kemana?" Tanya Raka.
"Kuburan" jawab Diana asal.
"Untuk ?" Tanya Raka tak mengerti
"Gali kubur, yakali gue ke kuburan, gue itu mau ambilin air buat lo" jelas Diana jengkel
"Ohh" singkat ,padat, datar jawaban yang diterima oleh Diana...
"Sungguh menjengkelkan gimana sih Diana kok bisa suka sama dingin ples menjengkelkan, udah buta tuhh mata kali yah!" Teriak Diandra dalam hati.
Dengan kesal sembari menghentak hentakkan kakinya diandra berlalu meninggalkan Raka. Tampa melihat bahwa sang objek yang di gerutui sedang tersenyum menatapnya .
"Lucu" ucap Raka seperti sebuah bisikan

"Apaan tu cowok, sok cakep, sok cool padahal mah menjengkelkan yang ada" seru Diandra menggebu gebuh.
"Berasa kayak pangeran, padahal mah kecebong batu" gerutu Diandra
"Hmm..hmmm" suara deheman membuat Diandra yang asik menggerutu berbalik ke arah sumber suara.
"Kamu ngapai Di?" Tanya suara itu.
"Kaga... gue cuman lagi baca pidato" alasan Diandra sembari mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Beneran? Kamu gapapa kan?" Tanya Rhoy
"Iya beneran kok Rhoy" sembari tersenyum malu malu kerbau. (Wkwkkwkw, autor canda aja Diandra🤣)
"Nhi. Minuman buat kamu" ucap Rhoy memberikan minuman dingin
"Makasih yah rhoy yang cakepnya minta kebangetan" teriak Diandra dengan semangat.
"Iya.  Btw, tadi penampilan kamu bagus banget" puji Rhoy
"Lo bisa aja, gue jadi malu deh" kata Diandra dengan Alaynya.
"Alay" seru suara terdengar datar, membuat diandra memutar bola matanya jengah.
"Sibuk " seru Diandra menunjuk Raka yang berjalan mendekatinya dan Rhoy
"Ngak guna" balas Raka dingin
" idih, singgong loh" balas Diandra sembari berkacak pinggang
"Songgong Diana bukan singgong" jelas Rhoy sembari tersenyum lembut.
" uduududu... cakep banget sih kamu" puji Diandra
" gatel" seru Raka terdengar kesal.
" Iri bilang bos" teriak diandra sembari berlari meninggalkan Raka dan Rhoy.

"Biang rusuh" ucap Raka menatap Diandra yang sudah menjauh
"Jangan ganggu Diana" peringat Rhoy
"Bukan urusan lo" tekan Raka
"Itu masuk dalam urusan gue, karna gue sahabatnya Diana dan gue ngak mau dia terluka" ucap Rhoy penuh penekanan sembari berjalanan meninggalkan Raka yang menatapnya tajam.
"Semakin menarik" ucapnya dengan seringai misterius.





Halo halo guys....
Sorry baru up lagi
Rindu
Rindu
Apakah kalian merindukan ku 🤣🤣
Iya, aku juga merindukan kalian semua para pencinta kehaluannnnn😅🤣🤣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIANDRA FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang