LATIHAN

8 1 0
                                    

Suara piano menggalun indah, nada-nada yang dimainkan menyentuh hati.
Seorang laki-laki berseragam putih abu-abu terlihat sedang menghayati setiap nada yang terdengar.
Terlihat jari-jari laki-laki itu menari-nari diatas piano dengan lihainya.

Prok

Prok

Prok

Prok

Suara tepuk tangan mengakhiri permainan piano yang sangat indah.
Tatapan siswa berseragam Putih abu-abu yang sedikit beratakan yang membuatnya terlihat BadBoy ia menatap objek didepannya.

Berdiri seorang siswi berseragam putih abu-abu yang terlihat rapi dengan rambut lurus terurai yang sedang menatapnya dengan senyum yang mengembang.

"Lo hebat" puji sang gadis.

"Hmm" balas sang cowok membuat sang gadis berdecak kesal.

"Ckckck... dasar Batu" cemooh gadis itu lagi.

"Nyanyi" ucap Raka. Cowok yang bermain piano adalah Raka sang Kosong Satu Rerapax sedangkan sang gadis adalah Diandra atau Diana.
Mereka berdua akan memulai latihan untuk mengisi acara Pentas Seni.

Seharusnya mereka bertiga tapi sang ketua Osis sangat sibuk sehingga membuat mereka berdua yang akan tampil tampa sang ketua Osis yaiu Rhoy Given Wirama.

"Nyanyi ?" Tanya Diandra binggung.

"Nyanyi lagu apa?" Jelas Raka kesal dengan diandra yang terlihat tolol.

"Cih... jangan salahin gue dong kalau gue ngak ngerti kan lo pake bahasa tanah" ucap diandra dengan wajah cemberut membuat Raka menggalihan pandangannya dari Diandra yang terlihat lucu dan menggemaskan.

"Udah buruan cari" balas Raka menghiraukan omelan Diandra.

Dengan kesal diandra menggotak atik ponselnya dengan mimik wajah yang berubah-ubah, kadang serius, kadang senyum dan kadang geleng-geleng ngak jelas membuat Raka gemas melihatnya.

"Cepetan" tekan Raka Datar.

"Sabar dong... kalo ngak sabar ngak dapat jodoh loh" ucap Diandra sedikit konyol.

"Ha.... gue tau, gimana kalo kita nyanyi lagu Celengan Rindu" ucap Diandra Semangat.

"Terserah" jawab Raka Datar.

"Cihhh... dasar Katak ijo" cibir Diandra yang mendapat tatapan dingin dari Raka.

"Mulai" ucap Raka setelah menghembusakan nafas kesal.

"Oke siap" balas diandra tersenyum.

Diandra

Aku kesal dengan jarak
Yang sering memisahkan kita
Hingga aku hanya bisa
Berteman dengan mu diwattsap

Raka

Aku kesal dengan waktu
Yang tak pernah berhenti bergerak barang sejenak
Agar aku bisa menikmati tawamu

Ingin ku berdiri disebelahmu
Menggengam erat jari-jarimu
Mendengarkan lagu sheila on seven
Seperti waktu itu saat kau disampingku

Diandra

Dan tunggulah aku disana memecahkan celengan rinduku
Berbonceng denganmu mengelilingi kota
Menikmati surya perlahan menghilang

Raka dan Diandra

Hingga kejamnya waktu
Menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali menabung rasa rindu
Saling mengirim doa sampai nanti sayangku.....

Tatapan mereka berdua bertemu mengunci satu sama lain menyelami kedalaman masing-masing.

"Hmm.. mata lo ada tainya" ucap Diandra polos. Membuat Raka gelagapan dibuatnya

"Sial.. nih cewek paling suka rusak suana" rutuk Raka kesal dengan Diandra.

"Bego" ucap Raka kesal dan menutupi rasa malunya.

"Abis lo natap gue kayak lo lagi jatuh cinta aja" seru diandra mencemooh Raka membuat Raka memutar bola matanya.

"Itu namanya penghayatan lagu, dasar bego" jelas Raka terselip nada sindiran di akhir kalimatnya.

Diandra menatap Raka kesal dan jengkel.

Mengangkat dagu tinggi diandra menatap Raka angkuh.

"Awas aja kalo lo suka sama gue" seru diandra menatap Raka dengan serius sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Gue ngak akan nolak mumpung cakep kan lumayan" lanjut Diandra dengan cengirannya.

Yang membuat Raka tertarik dengam tingkah absrud dari Diandra.

"Diana." Panggil Raka datar

"Lo lucu. Gue gemas lihat lo"lanjutnya membuat Diandra mengaga menatapnya tak percaya.

"Hello... expresinya ngak bisa lain dari pada wajah datar itu" kesal diandra dalam hati.
Bagaimana tidak raka mengucapkan kata-kata yang manis tapi expresinya membuat kata-katanya menjadi pahit bagaimana bisa ada yang mengucapkan kata itu dengan wajah datar tampa expresi.

"Pusing gue"seru diandra sembari berjalan meninggalkan Raka yang terlihat binggung dengan kata-kata Diandra.

"Menarik" ucap Raka dalam hati sembari berjalan keluar dari ruang seni dengan sudut bibir yang terangkat mengukir senyum tipis.













Salam dari ibu negara😎

DIANDRA FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang