DIANA INES PAULIN

7 1 0
                                    


Diandra berjalan menatap setiap deretan buku-buku yang tertata rapi
Matanya terpaku terhadap salah satu buku ia mengambil buku itu lalu berjalan menuju kasir untuk membayarnya.

"Terimakasih sudah berbelanja disini" ucap seorang gadis berkacamata dengan sopan.

"Sama sama" balas Diandra sembari tersenyum tulus.

Berjalan meninggalkan toko buku.
Diandra menatap jalanan ibu kota yang padat.

"Huu.." helaan nafas terdengar dari Diandra.

Ting ring ting ring...

"Hallo"sapa suara disebrang sana

"Hallo. Ada apa?" Tanya Diandra langsung

"Ndra kamu apa kabar?" Tanya suara tersebut terdengar lembut.

"Gue baik. Lo yang harusnya mikirin diri lo bukan gue" balas Diandra

"Iya aku tahu kok. Aku masih dalam pengobatan" ucapnya.

"Kamu ngak buat masalahkan Andra?" Lanjutnya bertanya.

"Gue baik Diana. Seharusnya lo fokus aja sama pengobatan lo jangan mikir yang lain-lain dan lo harus sembuh supaya lo bisa jalanin hubungan sama Raka dan gue ngak mukin buat masalah" jelas Diandra sedikit kesal terhadap Diana yang terlalu menyukai Raka.

"Iya iya ... aku udah mulai baikan, kalau kondisi aku udah makin baik aku bisa melakukan prosedur operasi." Ucap Diana senang.

"Baguslah" balas Diandra ikut senang.

"Kamu disana ngak ada masalahkan?"tanya Diana.

" ngak ada kok" jawab Diandra sedikit gugup.

"Bagus dong.. itu artinya kamu udah mulai bisa deketin Raka" seru Diana senang.

"Hmm" jawaban yang sangat singkat.

"Diandra kamu ngak sukakan sama Raka?" Tanya Diana ragu.

"Gue...? Ngak mukin gue suka cowok kayak gitu"jelas Diandra dengan nada meremehkan .

"Lagipula cowok kayak gitu bukan tipe gue" lanjut Diandra.

"Hahahhaha..." Diana tertawa mendengar balasan dari Diandra.

"Yah udah, aku tutup dulu yah aku mau istirahat. Kamu baik-baik disana dan semoga sukses untuk deketin Raka" seru Diana senang

"Iya. Lo juga harus cepat sembuh yah"  balas Diandra sembari menatap langit biru berawan.

"Iya. By"

Tut..

"Huuu..."hembusan nafas lega dari Diandra

Diandra menaiki taksi yang ia pesan menuju kediaman keluarga Paulin.






....... ....... ....... ........ ...... ...... ...... ....... .....

"DIANA" panggil Rhoy dengan nafas terengah-engah.
Diandra menatap Rhoy dengan binggung.

"Ada apa Given?" Tanya Diandra sembari tersenyum

"Kamu dipanggil Bu Syifa ke ruangannya" jawab Rhoy menatap Diandra yang berdiri dihapannya.

"Oh oke. Makasih yah Given ganteng ketua osis SMA GALAKSI" balas Diandra dengan senyum mengembang dan dengan nada menggoda jangan lupa kedipan mata manja yang ia arahkan kepada Rhoy.

"Hahahha" Rhoy tertawa sembari mengacak-acak rambut Diandra karna gemas melihat tingkah Diandra

"Issss Given rambut gue jadi berantakan tau" seru Diandra cemberut.

"Kamu tetap cantik walau rambut kamu berantakan" ucap Rhoy mengedipkan matanya menggoda Diandra.

"Cieeeeee... ada yang mau godain gue" seru Diandra

"Udah ah gue mau ke ruangan Bu Syifa. kalau lo godain gue mulu bisa-bisa Bu Syifa berpidato didepan gue gara-gara gue  telat." Ucap diandra meninggalkan Rhoy yang tersenyum menatap tingkah Diandra yang absrud.

Dan tingkah laku mereka tak lepas dari mata tajam sang kosong satu Rerapax.

Raka menatap pemandangan itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sedangkan dua sejoli yang berpisah arah tetapi masih memasang senyum diwajah mereka berdua meninggalkan seorang yang menatap mereka dengan tangan terkepal.










Holla gengs....
Apa kabar kalian para pembaca tersayang jangan lupa vote dan comen cerita aku yahh!!

Salam sayang dari Ibu Negara

.

DIANDRA FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang