13 : I'm Your Filter

1K 125 15
                                    

Happy Reading!💜💘
.
.
.
.
.
.

Hoseok kembali dari dapur untuk membawa kompresan dan beberapa obat untuk taehyung karna sudut bibir kiri taehyung membengkak.

Hoseok dengan hati hati mengompres bagian memar itu dengan pelan agar sang empu tak merasakan sakit. Taehyung yang baru saja mengganti pakaiannya yang lebih santai meringis sakit.

"Sshh... Hati hati hyung" ringis taehyung yang membuat hoseok juga meringis mendengar suara taehyung "iya iya.... Ini sudah pelan, tahan sedikit" kata hoseok yang masih detail mengompres bagian memar itu. Kemudian hoseok pun mencelupkan kembali sapu tangan berwarna biru itu pada air hangat yang ia bawa sebelumnya dan mulai mengompres sudut bibir taehyung yang membengkak.

Hoseok juga bingung kenapa sudut bibir taehyung memar dan parah seperti ini, apakah taehyung berkelahi? Tidak, tapi kenapa taehyung mengatakan bahwa ia ditampar wanita?

"Ceritakan sekarang padaku" kata hoseok baru saja mengoleskan salep pada sudut bibir taehyung yang membengkak disana. Hoseok pun berjalan dan menuju dapur untuk memasak, karna hoseok tau taehyung pasti sangat lapar.

"Kau bisa makan bukan?" tanya hoseok kembali dan taehyung yang masih menahan sakitnya mendekati hoseok yang tepat berada dibelakang hoseok sekarang "mungkin, tapi aku akan menahan sakit untuk makan hyung" jelas taehyung yang menatap hoseok tengah memotong bawang.

"Baguslah, sekarang ceritakanlah" tekan hoseok lagi yang masih sibuk memotong bawang, taehyung kemudian mengambil pisau dan juga ikut memotong beberapa sayur mayur yang sempat dikeluarkan oleh hoseok dikulas sebelumnya.

"Hayong tak mau mengakuinya" taehyung langsung saja memberikan satu kalimat inti dari semuanya, hoseok kemudian menatap taehyung terkejut yang tepat berada disamping kanannya "dan kau ditampar? Sampai membengkak seperti itu??" kata hoseok yang seolah olah tak percaya.

Taehyung hanya mengangguk dan masih sibuk memotong motong sayur mayur yang ada dihadapannya.

"Aku tidak tau lagi harus bagaimana hyung, tapi aku juga sangat yakin kalau hayong memang mengenal jimin hyung dan memiliki hubungan dekat" kata taehyung yang berucap saat hoseok menaruh wajan diatas kompor dan mulai menaruh minyak sayur secukupnya.

"Benarkah? Apa?" tanya hoseok penasaran. Hoseok kemudian mulai menaruh bawang yang sempat ia potong dan mulai menumisnya diwajan itu, dengan minyak yang cukup panas memberikan suara percikan pada tumisan tersebut.

"Hayong mengatakan ia tak mengenal Park Jimin, padahal aku tak pernah menyebut 'Park Jimin' dan aku hanya mengucap 'jimin hyung' tanpa menggunakan marga nya. Seolah olah hayong tau marga jimin hyung. Setelah itu saat kita pulang dan berhenti saat lampu merah dijalan raya, aku tak sengaja melihat keduanya bersama dalam satu mobil sedan" kata taehyung dengan panjang lebarnya.

Hingga hoseok sampai berhenti mengaduk aduk tumisannya "yang benar saja??" kata hoseok yang seolah olah tak percaya kembali. "Menurutmu apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Aku tidak bisa bertanya terus menerus pada hayong hingga pada akhirnya hayong hanya akan mengelakku saja" kata taehyung lagi yang mulai mencuci sayur yang ia potong tadi diwastafel pencuci piring.

Hoseok terdiam dan mulai berpikir juga bagaimana caranya agar bisa taehyung mendapatkan jawabannya itu "kau tidak pernah berpikir untuk mengikuti hayong?" tanya hoseok saat ia menerima sayur yang dicuci taehyung dan mulai memasukinya kedalam wajan untuk ia tumis kembali.

Taehyung kemudian menggelengkan kepalanya "aku tak pernah menguntit siapapun" kata taehyung. Hoseok kamudian menghela nafas gusar dan mencoba menatap taehyung sambil mengecilkan api dikompornya "tae dengar, kalau kau tidak bisa mendapatkan jawabannya dengan hanya bertanya, kenapa kau tidak ikuti saja hayong sampai kerumahnya dan cari tau apa yang ia lakukan disana" kata hoseok yang membuat taehyung mempertimbangkan yang diucap hoseok barusan.

Tangible Angel Of A Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang