26 : My Frist Love

753 101 16
                                    

Gwangju.

Salah satu kota di korea selatan yang dikunjungi oleh jimin selain tempat tinggal nya yaitu ibu kota korea selatan Seoul. Jimin baru saja sampai di kota gwangju dan jantung jimin benar benar berdetak hebat tatkala ia akan benar benar bertemu ibu kandung nya yang sudah hampir bertahun tahun sejak ia sekolah menengah ditinggal sang ibu.

Jimin sampai dikota gwangju jam 8 malam, bahkan hayong masih tertidur dari jam 4 sore sampai sekarang, sebelum nya juga hayong sempat bangun hanya untuk mengambil cemilan yang dibeli jimin di tempat peristirahatan pengendara mobil saat ditengah jalan ketika jimin sibuk menyetir dan hayong pun memainkan ponselnya, karna tidak ada sinyal akhirnya hayong kembali tidur karna tidak ada pekerjaan hingga saat ini.

"Kenapa anak ini masih pulas tertidur? Apakah anak ini tidak bosan tidur terus dari tadi?" kata jimin yang merasa aneh ketika hayong terus terusan tidur didalam mobil, mungkin karna ujian yang diadakan disekolah membuat istri sekaligus gadis itu merasa kelelahan, tapi ayolah! Itu sudah seminggu yang lalu, jadi untuk apa dia tidur dengan rasa sangat kelelahan? Padahal harusnya itu dirinya. Yang menahan kaki yang menekan gas mobil sambil menatap ke depan mobil sangat fokus sampai menyetir mobil membuat punggungnya sakit kembali karna kecelakaan yang ia dapat 2 bulan lalu.

Ahh ya... Ngomong ngomong jimin teringat akan umur pernikahan ia dan hayong. Ini sudah 9 bulan rupanya. Tidak terasa untuk jimin maupun hayong, ini terasa cepat sekali untuk mereka ia rasa.

Dan tentang pesan yang ia terima dari kakak nya Seokjin. Jimin sempat berpikir lama bahkan mengacaukan pikirannya, jimin bahkan sampai berpikir apakah ia memang salah telah menuduh taehyung adiknya sendiri? Tapi pemikiran itu langsung jimin tepis karna ia ingin fokus menyetir, bisa bisa sesuatu hal terjadi kepadanya bila ia tidak fokus menyetir, ia tidak mau jadi ia langsung lupakan itu dan akan memikirkannya lagi di lain waktu.

Saat ini jimin memelankan mobilnya dan melihat ponselnya yang membuka aplikasi catatan yang sempat jimin tulis alamat rumah ibunya sekarang ini, bahkan jimin semakin gemetar tak karuan ketika alamat yang ia tuju sudah dekat.

Hayong yang terbangun sempat juga melirik jimin dan melirik persekitarannya juga, rupanya mereka sudah sampai di Gwangju. Bahkan hayong tetap diam dan posisi tidur nya menghadap langit langit mobil pun masih ia pertahankan agar jimin masih mengira ia tertidur padahal ia baru saja bangun. Hayong benar benar penasaran bahkan ia ingin tau dimana rumah ibu kandung jimin saat ini?

Tetapi entah kenapa juga ia merasa ragu akan bertemu ibu kandung sekaligus mertuanya tersebut?

Ia tidak mau mengecewakan ibu jimin ketika ia tau bahwa jimin sudah menikah dengannya, ia dan jimin bisa saja berbohong, tetapi ia tidak mau kalau yang terjadi adalah kedua keluarga dari pihak mereka berdua merasa sangat kecewa ketika perjodohan ini tidaklah bertahan lama. Apa lagi untuk ibu jimin yang baru bertemu anaknya pasti akan merasa sangat sedih.

Itulah yang dipikirkan oleh hayong saat ini.

Sudah hampir 15 menit berlalu, dan mobilpun diberhentikan oleh jimin di salah satu rumah sederhana dan asri yang bisa dilihat jimin dari duduk nya saat ini.

Jantungnya, matanya, pikirannya, perasaannya, tangan, dan kakinya saat ini tidak bisa dikontrol bahkan tidak bisa saling bekerja sama layaknya biasa karna kakinya gemetar, perasaannya campur aduk, matanya panas ingin mengeluarkan air mata, jantungnya berdetak kencang, pikirannya melayang layang, tangannya selalu meremas tak karuan. Benar benar perasaan jimin saat ini tidak bisa diberitahukan dalam satu kata atau kalimat.

Karna jimin benar benar seperti orang yang tak bisa mengontrol dirinya sendiri sekarang.

Hayong yang melihat sikap yang tak biasa dari jimin akhirnya hayong langsung bangkit pelan dan menepuk bahu jimin yang melihat ke jendela mobil tepat disebelah kanannya yang menampakkan rumah sederhana hingga jimin menoleh pada hayong dengan mata yang memerah. Hayong mulai tersenyum untuk meyakinkan jimin dan mulai berkata.

Tangible Angel Of A Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang