17 : Feeling's Self

815 123 7
                                    

Dengan langkah yang pasti, seokjin berjalan ke sebuah kedai kopi yang sebelumnya ia kunjungi beberapa hari lalu sebelum ia kecelakaan.

Caffe Latte

Tempat taehyung bekerja disela sela ia harus sekolah, sebelum nya seokjin kesana tapi sayangnya ia tak menemukan taehyung, ia malah bertemu dengan pegawai lain yang menjadi teman baik taehyung.

Ia sudah tau semuanya, karna sebelum bertemu dengan taehyung, ia mengikuti dan memperhatikan taehyung dari jauh. Dan walau taehyung sendirian, rupanya taehyung bekerja juga di salah satu kedai kopi. Yang tak memiliki pegawai, hanya pemiliknya yang bekerja sendirian.

Ia juga mendapatkan informasi dari kedai yang menjadi tempat bekerja taehyung, pemilik kedai kopi itu adalah Jung Hoseok. Sayangnya tak ada yang bekerja disana selain taehyung seorang. Tapi beruntungnya kedai kopi itu adalah tempat yang cukup ramai pengunjung.

Seokjin pun dengan langka pasti menuju kedai itu yang sudah menunjukan pukul 3 sore. Ia yakin pasti taehyung sudah pulang dari sekolahnya. Terkecuali dia sedang bimbingan belajar atau jam pelajaran tambahan, mengingat taehyung sebentar lagi akan selesai sekolah dan mulai kuliah di jurusan Fotografer, ia tau, itu impian taehyung sejak dulu.

Bel pintu kedai tersebut berbunyi. Hingga kedua pegawai tersebut menoleh dan menyambutnya dengan ramah "selamat datang tuan, anda datang kembali rupanya. Ingin memesan apa?" tanya hoseok ramah seperti pertama kali ia datang.

Taehyung yang awalnya ingin mendekati seokjin tiba tiba terhenti ditengah jalan dan mulai membeku. Taehyung menatap seokjin tak percaya, seokjin pun hanya tersenyum sambil menaikan tangan kirinya untuk memberi sapaan, sementara tangan kanannya yang satunya masih diperban.

"Hai" kata seokjin seperti biasa. Seperti sapaan ia, seokjin, dan kakaknya jimin saat sebelum semuanya terpecah bela.
Taehyung menatap seokjin sampai menggeleng kepala nya tak menyangka "seokjin hyung?" kata taehyung hingga seokjin mengangguk.

Hoseok yang berada dimeja barista diantara keduanya menatap bingung tak paham "ehem! Sepertinya... Kalian berdua harus berbicara" usul hoseok hingga seokjin menatap hoseok dan kembali menatap taehyung dengan tatapan lirihnya "benar, kita berdua harus berbicara" kata seokjin hingga taehyung meneguk salvia nya susah payah.

-

"Silahkan dinikmati"

Kata hoseok yang menaruh kopi dan beberapa makanan yang dipesan seokjin dengan taehyung berada dihadapan seokjin yang dibatasi oleh meja. Hoseok pun membawa mapan nya lagi dan menepuk bahu taehyung hingga taehyung menatap hoseok dan hoseok berbisik sekilas "semoga berhasil" katanya kemudian meninggalkan keduanya dalam sunyi tak bersuara.

Taehyung sampai meremas celemek coklatnya karna merasa gugup. Sementara seokjin masih setia menatap taehyung yang agak menundukkan kepalanya "ayo minum, masih panas" kata seokjin ramah dan hangat, masih sama seperti dulu.

Taehyung pun menatap seokjin diam diam, seokjin sejujurnya masih sama tak berubah, sejak terakhir kali ia bertemu seokjin 2 tahun lalu, karna seokjin pergi ke London untuk melanjutkan pendidikan nya. Dan disaat itu juga kakak iparnya meninggal dunia.

"Bagaimana kabar jimin dan kakak iparmu?" tanya seokjin hingga taehyung memberanikan diri untuk menatap seokjin "jaehin Noona, dia... Hamil" kata taehyung hingga seokjin menatap taehyung "tapi dia.."

"Sudah meninggal 2 tahun lalu. Aku tau" potong seokjin cepat hingga taehyung sedikit terkejut, rupanya dia tau "aku sedih mendengarnya saat itu" kata taehyung jujur, karna bila diceritakan bagaimana kedekatan jaehin dan taehyung itu sangat dekat seperti kakak dan adik pada umumnya. Sangat dekat hingga taehyung merasakan kasih sayang seorang ibu lagi ketika ibunya meninggalkan ia dan kakaknya karna bercerai dengan ayah mereka.

Tangible Angel Of A Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang