"Will you marry me?"
Bibirku menganga, mataku membulat kaget. Kalimat yang diucapkan Reno membuat jantungku berdetak kencang, waktu kembali terasa seperti saat Fero melamarku.
Pikiranku melanglang buana mencari jawaban atas pertanyaannya, aku menatap Reno tajam tak berkata-kata.
Aku berusaha bangun dan sadar dari mimpi yang sedang kualami ini.
Aku mencari pintu untuk terbangun. Namun tidak. Ini nyata.Apakah ini jawaban atas doaku? Apakah ini buah dari sabarku? Apa ini balasan dari Tuhan untukku setalah semua rasa sakit yang kualami? Perasaan bahagia dan bingung memenuhi ruang dalam pikiranku. Aku benar-benar tak percaya.
"Githa?"ucapnya membuyarkan lamunanku.
"Tapi.." belum sempat kuselesaikan kalimatku Reno segera memotongnya.
"Tapi apa?"tanyanya.
"Aku cinta sama kamu, tulus dari hati aku. Aku rasa ini udah takdir Git" jelsanya.
"Ini terlalu cepet buat aku, apa kata Mama sama keluarga aku nanti"jelasku.
"Kamu tinggal jelasin semuanya kan"ucapnya singkat.
Reno nampak mendesakku. Tiba-tiba handphone ku berbunyi disela-sela percakapanku yang cukup serius dengan Reno.
"Ia Kak?"jawabku mengangkat telpon.
"Kamu dimana?"tanyanya cemas.
"Aku keluar, kakak dimana?"tanyaku.
"Kakak di hotel. Kamu dimana? Kakak jemput."jelasnya.
"Ngga usah kak. Aku baik-baik aja. Percaya sama aku" jawabku kemudian menutup telpon.
Reno masih menatapku menunggu jawaban atas pertanyaannya.
"Aku nggak tau Ren, harus jawab apa"jelasku.
"Apa perlu aku ngomong sama orang tua kamu?"tanyanya.
Mataku kembali membulat kaget mendengar kata orang tua.
"Gini aja, kakak aku juga lagi disini, mending kamu ngomong sama dia. Kalo dia setuju, oke. Aku mau" ucapku.
Reno tersenyum kemudian bergegas mengantarku pulang setelah kuberitahukan kapan dia bisa menemui Kak Githo.
Aku kembali ke hotel, hari mulai gelap kulihat Kak Githo sedang menonton tv."Baru pulang?"tanyanya.
Aku kemudian mendekatinya.
"Kak?"ucapku.
"Emm, apa?"tanyanya.
"Reno ngelamar aku"ucapku yang membuat Kak Githo kaget dan menghadap kearahku spontan.
"Apa? Reno? Kamu udaah ketemu sama dia?"tanyanya kaget
Aku mengangguk ia.
"Dia ngelamar kamu??"tanyanya panik.
"Tunggu Git. Maksud kaka bawa kamu kesini bukan buat itu. Kamu ngga boleh hancurin rumah tangga orang Git. Sadar, Reno udah nikah Git",jelasnya marah.
"Bukan kak bukan gitu"jelasku sambil menceritakan semua yang diceritakan Laura dan Reno padaku,
"Ternyata hari itu mereka ngga jadi nikah." Ujarku sambil menceritakan semua yang diceritakan Laura dan Reno padaku,
"Tapi Githa. Kamu ingat kan kemarin masa-masa sulit kamu sama dia. Kakak ngga mau kamu sakit lagi", ujarnya.
"Justru itu kak, pas aku ketemu sama Reno rasanya bebanku hilang begitu aja. Rasa berat yang aku tanggung selama ini tiba-tiba hilang.", paparku.
"Gita. Kakak ngga mau kamu sakit lagi, kamu nangis lagi. Kakak ngga mauu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why It Has To Be You ? Part 2
Short StoryKlik icon vote yah💙 *** Jika mengenalmu adalah sebuah takdir, Menyayangimu adalah sebuah Kewajaran dan Mencintaimu adalah sebuah Ibadah, lalu untik apa Tuhan Memisahkanku denganmu? Untuk alasan apa? *** Terimakasih telah hadir sebagai takdir. Aku...