Coklat dari Chenle.

57 8 0
                                    

Sora berjalan kearah loker setelah menyelesaikan urusannya pada perpustakaan sekolah.


Sora memandang tak suka pada secarik kertas yang ia temukan pada loker miliknya.



"Udah tunangan sama Haecha masih aja deketin Jeno gue! Murahan banget sih lo! Dasar sampah!" Sora menatap sendu saat membaca kertas yang saat ini berada pada tangan nya.



Lagi-lagi kertas yang berisi tentang pembully-an. Sora kuat, dia masih bisa terima semua ini. Tapi kenapa? Kenapa harus dia yang mendapatkan pembully-an?



Apa karena dia primadona sekolah? Atau karena parasnya yang cantik? Apa karena Jeno yang selalu berada di dekat nya dan selalu ada untuk nya setiap saat?



"Gimana lo udah baca kertas itu?" Ujar nya yang menatap remeh kearah Sora sembari menyenderkan punggung nya pada loker.




"Gue harap lo sadar. Jauhin Jeno, dia punya gue!" Imbuh Rea sambil memasukan permen ke dalam mulut nya.



Sora menatap tajam kearah Rea. Dia tidak bisa menjauhi Jeno, Jeno adalah segalanya bagi Sora.



"Apa hak lo nyuruh-nyuruh gue?!" Sahut Sora sambil memicingkan matanya kearah lawan bicaranya.



Rea tertawa hambar. "Asal lo tahu... lo tuh jadi primadona cuma karena lo adik dari kepala sekolah, yang harusnya jadi primadona itu gue!"




"Gue lebih cantik daripada lo yang kayak upik abu ini, gue lebih pinter dibandinh lo yang otak nya vertical!"



Sora tertawa mendengar ucapan Rea yang cukup keras itu. "Oke, kalau lo emang berpikir lebih dari gue..."



"Tapi asal lo tahu, kalau gue lebih baik daripada lo!" Imhuh Sora sambil tersenyum puas lalu berjalan meninggalkan Rea.



"Kak Sora!" Seru seorang lelaki yang berhasil memberhentikan langkah kaki gadis itu.



Sora menolehkan kepalanya kesembarang arah, berusaha untuk mencari sumber suara yang memanggil nama nya.



"Ini aku bawa coklat..." Ungkap nya sembari mengarahkan kotak bekal itu ke depan agar bisa terlihat oleh Sora.



Bibir gadis itu melebar. "Ah, banyak benget... gue yakin pacar lo pasti mau nerima ini." Puji Sora dengan mata yang berbinar-binar.



Lelaki itu mendengus kasar, bagaimana mungkin kakak kelas yang berada di depan nya ini tidak peka? Atau ia hanya pura-pura tidak peka?



"Bu-buat kakak...." Lirihnya pelan sambil mengalihkan pandangan nya.



"Coklatnya lucu-lucu loh kak. Karena disini gak ada coklat yang model kayak gini, jadi aku sekeluarga beli ini di Prancis khusus buat kak Sora!" Jelasnya dengan senyum yang sangat lebar.



Sora merutuki dirinya sendiri. Dia sangat tidak suka dengan coklat, namun jika ia menolak ia pasti akan menjadi topik hangat seluruh warga sekolah.



Sora tertawa canggung sembari menerima sekotak wadah yang berisi penuh dengan coklat itu. "Ma-makasih ya..." Sora mengangkat satu alisnya, dia tidak tahu siapa yang ada di hadapan nya ini.



"Chenle, Zong Chenle... cucu dari sepuluh orang terkaya di China!" Jelasnya dengan bangga.


"Kalau gitu gue ke kelas dulu, gue pasti makan coklat lo!" Pamitnya.


"Ah, lo gak perlu jauh-jauh dari Prancis cuma buat beli coklat, gue terima semua coklat kok... makasih ya!" Ucapnya dengan senyum yang tak kalah manis dari coklat.



"Sama-sama kakak cantik!" Sahut Chenle dengan senyum lebar nya.

***

"Makan nih!" Titah Sora sembari menodongkan bekal yang berisi coklat itu.



"Buset Ra, lo habis malakin siapa... banyak banget nih coklat!" Ujar Haechan sembari mengambil coklat itu lalu memasukan nya kedalam mulut.



"Dari adik kelas, coklat dari Prancis katanya." Jawab Sora sambil melipat kedua tangan nya.



"Jauh-jauh dari Prancis cuma buat beli coklat?" Ungkap Jeno.



"Dan parahnya, coklat nya kagak dimakan sama Sora!" Imbuh Haechan yang masih terus memakan coklat.



"Gue gak suka makanan manis!" Dengus Sora.


Namun jika dipikir kembali, gadis itu terlalu kejam. Adik kelasnya membawakan nya coklat jauh-jauh namun dirinya tidak memakan nya dan malah membagikan nya pada Jeno sama Haechan.



Sora gak habis pikir, kalau anak yang bernama Chenle tadi tahu jika dia tidak suka coklat dan malah membagikan nya pada Jeno sama Haechan. Apa anak itu bakal marah padanya?



"Coba deh, ini dark coklat!" Haechan menodongkan coklat dengan bentuk bulat itu kearah mulut Sora.


"Rasanya pahit, bukan manis." Imbuh nya.


Sora membuka mulutnya dengan ragu-ragu. Dia berharap kalau yang dikatakan Haechan memang benar, karena jujur dia sangat muak pada rasa manis.



"Enak!" Pekik nya saat merasa rasa pahit pada coklat. Sora menolehkan pandangan nya kearah Jeno lalu ke Haechan dengan mata yang berbinar-binar bak menemukan sebongkah berlian.



"Parah, ini enak banget!" Seru Sora sembari mengambil coklat pada wadah kotak itu.



Tanpa sengaja sorot mata Haechan tertuju pada benda yang bergelantungan pada leher Jeno. Dia mengerutkan dahinya heran, Haechan merasa pernah melihat benda itu namun ia lupa dimana.,


Jeno yang merasa jika sedari tadi lelaki itu memperhatikan kalungnya pun dengan sigap mengeluarkan kalung tersebut keluar dari leher mulus nya.


"Lo punya kalung kayak gini juga?" Tanya Jeno.

Haechan semakin terkejut akan apa yang ia lihat, kepala nya mendadak menjadi berat.


"Kalung lo sama Haechan kenapa bisa sama?" Tanya Sora heran sembari melihat lebih dekat kalung dengan bentuk kunci milik Jeno.



"Punya gue warna perak, kalau punya Jeno warna emas!" Sahut Haechan sembari menatap Jeno.

¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
XRAEX.

-Azura L

Btw kenapa ya kalung Haechan sama Jeno bisa samaan? Cuma beda warna doang lagi.

Hai gengs, makasih banget buat kalian yang udah baca cerita ini.

Jangan lupa di vote ya! Gratis kok(:

Btw, gue bakal apdet tiap hari, ya karena gue mau hiatus sih. Tapi gak tahu juga jadi apa enggak.

Duh maaf plinplan :v


Primadona; Lee Haechan ft Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang