Sora benci semua nya.

36 5 0
                                    

Lagi dan lagi, kegelapan dan suara tangisan berpadu menjadi satu. Hening, sunyi. Hanya ada suara tangisan dari kamar Sora.





Kadang dunia emang gak adil. Semua orang ninggalin dirinya. Haechan yang langsung kemakan sama berita gak jelas dari Rea tanpa penjelasan nya.





Jeno yang mulai jauh lagi dari nya karena berita yang Rea bicarakan tadi. Kak Jungkook? Entahlah kakak nya itu bahkan belum pulang, padahal jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.





Lalu siapa lagi yang tersisa? Chenle? Jisung? Sora gak punya jaminan kalau dua orang itu masih ada di pihak nya.




Bukan nya ini sudah berlebihan? Dia hanya dikasih jeda sebentar untuk bernapas dari masalah, namun tiba-tiba masalah lain datang hanya karena fitnah.





Sora duduk pada balkon kamar nya, beberapa pil berserakan pada lantai kamar nya. Sora meremas pisau kecil digenggaman tangan nya.





Dia lelah, dia capek. Dia gak tahu harus berbuat apa, satu-satunya yang ada di pikiran nya saat ini adalah bunuh diri dan mengakhiri semua ini.




"Jeno, Haechan. Maaf atas semua rasa sakit yang pernah gue goresin di hati kalian. Gue benci hidup ini, gue benci sama diri gue sendiri."




Sora mulai menodongkan pisau nya pada uluh hati nya, bersiap-siap untuk menikam hatinya menggunakan pisau.




Sora menundukan kepala nya, meratapi nasib yang kian tidak menentu. Dia gak nangis, dia terlalu sedih hanya untuk menangis.




"Tapi gue gak bisa!"




Sora melempar pisau yang ada di tangaj nya itu secara asal. Seberapa besar masalah yang ia hadapi, ia tahu kalau bunuh diri itu bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah.





Dia bukan tuhan yang menentukan kapan dirinya mati atau hidup. Dia diberi kepercayaan untuk hidup, namun dengan seenak nya ia malah bunuh diri? Manusia jenis apa Sora ini?





Rea telah membuat hidup nya berubah total. Karena Rea dia lagi-lagi kehilangan pangeran nya, dan untuk pertama kali nya ia kehilangan bunga yang selalu mekar pada hidup nya.




Entahlah, mungkin Haechan juga capek dengan rumor-rumor yang menyerang Sora. Tapi kenapa, kenapa Haechan percaya gitu aja sama rumor yang dibuat Rea?




Terus gimana sama Jeno? Apa lelaki itu juga udah capek jadi pangeran Sora? Apa lelaki itu udah capek jasi sayap pelindung nya?




Namun pada intinya adalah, seseorang akan meninggalkan nya pada waktu nya.




"Rea kampret, tahu gini lo keluar aja dari sekolah bapak gue!"




Suara dering ponsel nya berhasil menyita perhatian. Nama yang cukup familiar tertera pada layar ponsel nya.




"Ke-"




"Kak ke rumah sakit sekarang, Jisung operasi!"




Sora refleks melepaskan cengkraman nya. Ponsel nya terjatuh pada lantai.





Lihat? Udah terlalu banyak orang yang ninggalin dia. Jisung beradu pada penyakit nya, sedangkan apa yang dia harapkan sekarang?




Sora langsung membuka pintu kamar nya dengan cukup keras. Dia gak peduli kalau sekarang jam sudah menunjukan malam hari.




Jisung butuh dirinya, Jisung butuh penyemangat buat sembuh dari kanker nya.




Primadona; Lee Haechan ft Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang