Aerin

93 10 2
                                    

Sora membawa kain kompres beserta obat pada satu nampan yang dia akan bawa pada kamar Jeno.

"Gue denger-denger lo lagi jadi topik hangat di sekolah ya?" Tebak seorang lelaki yang membuat Sora memberhentikan langkah nya.

"Lo boleh bersikap seenak nya di sekolah, lo boleh setiap hari bolos. Tapi jangan sampai jabatan lo sebagai primadona jatuh!" Peringat Jungkook sembari menatap tajam punggung adik nya.

Sora memutar bola matanya malas. Rasanya hampir setiap hari gadis itu mendengar peringatan seperti itu dari kakak nya.

Memang apa keuntungan menjadi primadona sekolah?

Sora membuka pintu kamar lelaki itu pelan. Sorot mata gadis itu jatuh pada seorang lelaki dengan tubuh kekar nya tidur terlentang.


Sora memegang jidat Jeno dengan telapak tangan nya, guna untuk mengecek suhu tubuh lelaki itu.

"Akkhh, gila ya lo?! Bawa api neraka darimana?!" Racau Sora tak karuan saat merasakan telapak nya memanas akibat menyentuh kening lelaki itu.

Sora meletakan kain kompres itu pada jidat Jeno secara pelan, dia tidak ingin lelaki itu sampai terbangun karena merasa terganggu.

Sora tersenyum refleks saat menatap pahatan wajah tampan yang dimiliki pangeran nya ini, sungguh indah ciptaan tuhan.


"Jangan pernah tunjukin senyum lo ke semua orang, karena senyum lo cuma buat gue!" Lirih nya sambil mencium kening lelaki itu.


Sedikit lama, Sora menumpahkan perasaan yang dia rasakan saat ini pada ciuman itu.


"Goodnight, my beloved prince!"

***

Gadis itu memasang dasi pada seragam sekolah nya dengan cepat. Ini sudah menunjukan pukul setengah tujuh yang berarti setengah jam lagi kegiatan pembelajaran akan dimulai.

"Jeno gila, kenapa dia kagak bangunin gue sih?!" Dengus nya.

"Jeno mana?" Tanya Sora yang mulai menormalkan langkah kaki nya ketika melihat kakal nya yang kini masih santai memakan sarapan nya.


"Gak masuk dia hari ini, demam." Jawab Jungkook sembari melahap roti yang berisi selai coklat diatas nya.


Sora mengerutkan dahi nya. "Gu-gue ke kamar jeno du-"

"Jeno biarin istirahat. Kita sekarang harus ke sekolah!"

Mau tidak mau Sora harus menuruti perkataan kakak nya. Toh juga, kalau dia ke kamar Jeno dia juga bisa telat.


Semua orang melemparinya dengan tatapan aneh sekaligus bingung, ada yang aneh dari Sora. Dimana pangeran yang selalu berada di sebalah nya?

Seorang gadis dengan jas osis nya itu menyenggol bahu Sora cukup keras.

"Eh maaf, gue gak sengaja tuh!" Ujar Rea yang terdengar remeh.


"Eh mana tuh pangeran lo yang selalu sama lo? Udah mati kah?" Sarkas seorang gadis yang berada di sebelah Rea.

Sora ingin sekali menyerang kedua gadis yang berada di depan nya kali ini. Dia tidak terima jika Jeno nya itu mendapat cacian.


Primadona; Lee Haechan ft Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang