page 13

82 16 35
                                    

   Suasana ruang osis sungguh terasa begitu sepi kala pulang sekolah.

   Hanya ada suara percik genang air dari luar, dan beberapa suara lalu lalang.

   Oleh karena itu, menimbulkan suara sepelan apapun di ruang ini akan terdengar begitu jelas.

"Permisi,"

   Suara berat namun lembut itu langsung membuat Sunwoo mengangkat kepalanya sembari menaruh beberapa kertas yang ia pegang ke meja.

   Dengan sigap dan hati hati tangannya beralih memindahkan kertas kertas itu ke dalam laci.

   Sosok yang berdiri di depan pintu ruang osis itu , Jeon Heejin. Wakil ketua osis penjaga ruang ini.

   Senyum menyeringai lantas tercetak jelas pada wajah Heejin kala melihat Sunwoo cepat cepat menyingkirkam kertas yang ia pegang barusan.

   Sebenarnya penasaran dengan urusan orang memang bukan tipikal Heejin , tapi untuk kasus saat iniㅡ dia tau apa yang terjadi.

   So yea , paham situasinya kan?

"Lo dicari sama Bomin di lorong. Kayanya mau dikasih poin deh karena rokok lo keluar dari tas." Seru Heejin sembari mengambil posisi duduk di depan Sunwoo.

   Cewek itu ngambil pena di sebelah Sunwoo , lalu mencoret coret asal kertas kosong di hadapannya.

   Yang diajak omong barusan itu mengangguk asal tanda mengiyakan. Tapi ga berhenti disitu , Sunwoo kembali berujar, "Udah itu aja yang mau diomongin?

   Heejin langsung menyaut, "Maksudnya?" Tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya.

   "Muka lo keliatan banget mau ngomong sesuatu. Udah bilang aja." Lanjut Sunwoo , sembari beranjak berdiri.

   Heejin mengulum senyum , "Kenapa sih gua harus ada di antara masalah kalian terus? Sejauh apapun gua menghindar, gua selalu tau semua,"

   Pena yang semula terus meracau asal diatas kertas itu mendadak berhenti bergerak. Karena disaat itulah Heejin menutup pena tersebut dan ia lempar persis ke arah tong sampah.

   "Pikir logika deh , lo bukan osis. Tapi selalu ada disini tiap pulang sekolah. Emang gitu ga bikin curiga?" Lanjutnya, tanpa menatap Sunwoo lagi.

   Sunwoo yang tadinya lagi berjalan ke arah pintu mendadak berhenti untuk menoleh ke arah Heejin yang sedang membelakanginya.

   Raut muka klasik.
Sunwoo kaget dan takut.

   Perempuan itu lantas memutar posisi duduknya, tangannya itu menyentuh pelipisnya , sampai akhirnya kembali melanjutkan omongannya, "Apa lo ga takut kalau hal kotor itu bakal gua spill?"

   Cowok itu jelas semakin kaget dan kesal disaat yang sama. Reflek pintu yang setengah kebuka itu dia tutup cepet.

   Setelah berlari cepat ke arah Heejin , dia langsung narik kasar kerah baju Heejin itu.

   Gaada ekspresi takut , Heejin justru tersenyum seram. "Ah ternyata lo takut ya?"

   "Preman sekolah, Kim Sunwoo. Takut sama gua?" Ledeknya sambil menatap ejek Sunwoo.

   Sunwoo sebenernya udah niat nonjok cewek ini di tempat , tapi  kalian perlu tau,

   Heejin bukan orang yang bisa semudah itu di hancurkan.

   Sunwoo yang ( sayangnya ) beneran takut ini langsung menurunkan genggaman kasarnya barusan. Lalu dengan mengusak rambutnya kasar dia berseru , "Mau lo apa?"

MOONLIGHT MELODY┊ 00-01 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang