29

74 13 27
                                    

Mata bertatap dingin itu mulai mengarahkan maniknya.

Urat di pelipisnya berkerut, beriringan dengan tangannya yang ikut mengepal.

Jinyoung marah.

Sesimpel itu deskripsi suasana hatinya kala mendengar penuturan Heejin.

Baginya itu tidak masuk akal. Perempuan ini gila jika hendak melibatkan Kim Minkyu pula dalam masalah ini kan?

Berbeda dengan Jinyoung, Heejin justru tersenyum simpul.

"Gausah khawatir,"

"Gua yakin Minkyu bakal jauh lebih berguna buat gua daripada lu kok."

Ujarnya singkat, dengan nada menyombongkan diri.

Jujur jika diperbolehkan, Jinyoung benar benar ingin meninju Heejin tepat di wajahnya.

Fakta bahwa Jinyoung sudah tahu terlalu banyak tentang Heejin, sungguh membuatnya muak.

Bagaimana dibalik wajah cantik itu, terdapat tujuan egois yang entah sampai kapan akan ia perjuangkan.

Mau terlihat atau tidak, tujuan Heejin tergabung dalam serikat justru mungkin tidak pernah kalian bayangkan.

Sosok perempuan dengan senyum indah, tutur lembut, dan tindak tegas,

Sungguh, Jinyoung tidak akan menyangka dia akan menjadi monster.








______

Setidaknya udah 2 tahun lalu sejak mereka pertama bertemu.

Jeon Heejin, si primadona sekolah di hari mpls.

Namanya melambung begitu cepat dengan parasnya yang sangat luar biasa itu. ㅡliterally tipikal first love semua orang.

Bahkan gabisa dipungkiri, dengan segala hal indah tentang Heejin, Jinyoung yang ditunjuk menjadi pasangan ikon mpls ini sampai sempat menaruh kagum padanya.

Dia terlalu sempurna.
Gaada hal yang gabisa dia lakuin.

Dan gaada hal yang gabisa dia punya pula.

Latar keluarga yang bagus, jabatan di sekolah terlihat memiliki potensi, sampai peringkat akademik pun selalu ia bawa.

Seolah jika menatapnya, semua orang diharuskan iri. Karena yah, gaada yang dia gabisa punya.

Kenangan saat dirinya mulai mengenal Heejin, semua terasa begitu indah bagi Jinyoung.

Bagaimana saat langit mulai berubah oranye, di tengah lapangan yang sepi itu, dia tiba tiba menghadiri Jinyoung.

Waktu itu adalah sore hari setelah mpls selesai. Jinyoung yang letih setelah mempersiapkan dirinya untuk 3 hari itu sedang duduk sendirian.

Iya sendirian, semua kakak kelas selaku panitia, dan temen temen angkatannya juga udah pada banyak yang pulang.

Tapi engga buat Heejin.
Perempuan itu tiba tiba datang ke arah Jinyoung sembari berlari kecil.

Tangannya menggenggam sekaleng minuman dingin. Raut nya yang cerah itu seolah menghapus kacaunya hari itu.

"Pasti capek ya? Ini pertama kalinya kita kenal, dan udah disuruh kerja sama buat jadi ikon mpls aja." Ucap Heejin, membuka percakapan.

Jinyoung yang malu malu cuma bisa merespon kalimatnya dengan menerima kaleng minum itu.

"Makanya aku salut banget. Kamu bisa ngelaluinnya dengan baik. Semua kamu urus sendirian, tiap mau dibantu aja gamau. Bener bener keren!" Sambungnya.

MOONLIGHT MELODY┊ 00-01 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang