page 22

61 14 34
                                    

   "Hah kak Sunwoo bonyok gara gara kak Jinyoung?" Kaget Minkyu yang sebenernya lagi ngisi rincian data akhir buat event.

    Heejin yang lagi duduk di hadapannya itu mengangguk , "Lagian salah si Sunwoo jugasi. Beruang gila kok dintantang."

   Pernyataan Heejin barusan disetujui secara tidak langsung oleh Minkyu.

    Lagian apa yang bisa Minkyu sangkal? Kak Jinyoung memang beruang gila kalau soal tarung.

   Cowok itu bakal menghabisi dengan mudah orang yang mungkin hanya sekedar mendahuluinya kala mengantri.

   Tapi se brutal apapun Jinyoung, Minkyu tahu kalau Jinyoung tidak se tempramen Sunwoo. Lantas kenapa situasi ini bisa terjadi?

   "Lagian itu karena apa sih kak? Kok sampai heboh gitu? Mana ini lagi minggu ulangan." Tanya Minkyu ; penasaran.

    Perempuan itu menyelesaikan terlebih dahulu apa yang ia tulis, baru setelah itu tersenyum simpul sambil menjawab , "Sunwoo nggangguin pacar lu. Si Nako,"

    "Padahal udah gua ancem gaboleh deket deket dia lagi loh, tu bocah emang suka nekat,"

   "ya langsung aja deh kena imbas." Ledek Heejin yang akhirnya tertawa kecil dengan menutup mulutnya.

    Minkyu mengangguk , seolah memahami penuturan Heejin barusan. Padahal yah, gaada paham pahamnya sama sekali.

    Mana Minkyu tahu soal Sunwoo diancem Heejin? Situ kecoplosan apa sengaja?

     Heejin menyelesaikan tawanya, sebelum akhirnya menatap sarkas Minkyu, "Hahaha, gausah ngangguk ngangguk kalau lo gapaham ya."

    Sadar sedang disindir, Minkyu langsung tertawa canggung, "maaf kak." Ujarnya cepat.

   Yang namanya Heejin itu kembali tersenyum , terus ketawa ringan. "Mending lo minta maaf soal udah buka buka laci gua kyu." Ujar perempuan itu dengan nada berbisik.

   Walau pelan, Minkyu bisa dengar dengan begitu jelas penuturan Heejin barusan. Dan rasa terkejut nya sama sekali tidak bisa dibendung hingga membuat cowok ini reflek menoleh cepat ke arah Heejin dengan ketakutan.

   Pelipis nya berkeringat, tangannya sedikit bergetar, diikuti tempo detak jantungnya yang semakin cepat.

   Jeda hening yang sengaja Heejin buat ini ngebikin suasana disini makin awkward dan menakutkan disaat yang sama.

   Ditambah dengan prasangka Minkyu , suasana disini makin mencekam.

   Minkyu memang hendak memberi klarifikasi sembari meminta maaf, tapi yahㅡ Heejin langsung beralih berdiri.

   Mata tajam nya seolah tersenyum memandang keluguan Minkyu.

     Iya , keluguan seorang calon ketua osis kesayangan Bomin.

   Entah bodoh atau gimana.  Yang megang cctv itu Heejin, tapi saat membongkar ruang osis kemarin Minkyu bertindak seolah tidak ada yang mengawasi lewat kamera kecil itu.

   Heejin yang berdiri di tempatnya itu kini beralih berjalan ke arah keluar,

    Dia bahkan menyempatkan diri untuk menepuk pelan pundak adik kelas nya itu.

   Satu tepukan, dan badan Minkyu membatu ketakutan.

   "Lo tau peraturannya. Kalau ada info soal Serikat, lebih baik diam," Bisik Heejin perlahan.

   Heejin yang berdiri di sampingnya itu kemudian sedikit menundukkan dirinya, lalu menyisipkan beberapa helai rambut nya ke belakang telinga,

   Sebelum akhirnya melempar sehelai kertas tepat ke arah kaki Minkyu dengan begitu tepat sasaran.

MOONLIGHT MELODY┊ 00-01 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang