part 33

80 12 20
                                    

        "Gimana Jin, semuanya baik baik aja kan?" Tanya Bomin, menghampiri Hyunjin.

     Mereka berdua tengah beridiri di teras villa, dengan Hyunjin sibuk dengan rokoknya dan Bomin yang membawa minuman kalengnya.

     Udara dingin menyerpa kulit, rasanya sudah berjam jam yang lalu sejak kejadian melelahkan itu.

     "Iya. Ini karena Nakyung kumat aja kayanya," Jelas Hyunjin sembari melepas rokok nya untuk dihembus. Matanya melirik Bomin, "Tumben nanyain. Biasanya paling gapeduli soal ginian."

     Yang ditanya pun tersenyum. Dia menoleh ke sisi lain teras, "Yah--"
    
      Sembari membuka minuman kalengnya, dia membalas, "She's special to me, remember?"

      Gaada tanggapan dari Hyunjin. Cowo itu seolah tidak peduli dengan pernyataan yang cukup berani dari sosok yang selama ini ia kagumi.

     "Kalo lo sendiri--"

  "--ngapain nyelamatin dia waktu itu?-"

    "--Bukannya lo pernah bilang, kalau gaakan ada cewe yang berguna buat rencana lo?"
 
     Ujaran singkat Bomin akhirnya mampu menarik kejut Hyunjin. Pikir lelaki itu, bagaimana Bomin mengingat kalimat nya?

     Hyunjin terkekeh dengan nada mengejek. Dia kembali membuang muka sembari berujar, "Terlepas dari alasan gua nolongin Nako. Gua cukup terkejut dengan lo yang ternyata peduli sama gua,"

      "Apa dengan gua macem macem sama Nako, ngebuat Bomin si Raja akhirnya menyadari presensi gua?" Sinis Hyunjin sambil tiba tiba memadam kan api rokok nya ke dinding balkon.

       Kini giliran Bomin yang ngga ngasih reaksi. Bagai terpukul, cowo ini bahkan seolah terpatung di posisi nya.

      Hyunjin yang terlihat muak pun membalikkan badannya dan berjalan masuk ke dalam villa; meninggalkan Bomin.

      Ga sampai disitu aja, Hyunjin sempat membalikkan badannya, tersenyum pedas entah untuk apa dengan berkata,

      "Cewe itu selalu jadi bagian dari rencana gua kok?"













_______

      "Yah kalian ini, baru hari pertama sampai, udah bikin masalah aja!"

     Nakyung, sebagai subjek yang dimaksud langsung ngebuang mukanya kesel. Sedangkan Minju, menaruh pandang ke Ryujin seolah meminta bantuan.

     Yah, kalo Nako mah santai aja. Lagian mau gimana gimana juga dia gaada salah kan? Ini posisinya dia dijebak, dikurung, bahkan hampir dilukain di tempat. Ngeri banget.

      Untung aja kan ya pas itu ada Hyunjin. Kalau engga, bisa gimana coba. Bisa botak?

     "Berisik. Gua ngantuk, ini kamarnya dimana?" Sergah Nakyung , dengan nada yang jelas nyebelin.

    Pak Jo yang udah capek ngeladeninnya cuma bisa ngehela nafas berat. Dia ngelempar asal denah villa nya ke Nakyung, "Lantai 1 buat kamar cowo cowo, kalian semua di lantai dua aja. Terserah mau di kamar mana." Jelasnya sembari menunjuk ke arah para siswi nya.

      Nako senyum sembari mengangguk, diikuti dengan Ryujin Minju yang melakukan hal sama.

       Nakyung, di sisi lain malah langsung memegang erat kopernya, berjalan ke lantai dua dari villa tanpa bilang apa apa.

      Gimana yaaa, keselnya makin nambah pas tau ni cewe bukannya diskusi mau di kamar mana,  malah asal milih semau dia sendiri.

      Jelas, kamar paling luas.
"Gua kakak kelasnya, gua berhak dapat yang paling luas!" Serunya, dengan arogan.

MOONLIGHT MELODY┊ 00-01 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang