P R O L O G

894 60 47
                                    

P R O L O G

Senja tidak pernah bosan mengunjungi Langit, walaupun dia tahu pada akhirnya akan tergantikan oleh malam.

-Senja Syafani Mahaddie-

***

"Jadi, lo yang namanya Senja Syafani Mahaddie?" tanya cowok berbadan tinggi dengan tampang urakan pada gadis beriris mata coklat yang lebih pendek darinya.

Melirik dari name tag yang tertempel di dada kanannya, memang benar namanya adalah Senja Syafani Mahaddie. Anak kelas 10 IPA 1 yang menyandang predikat juara umum di sekolahnya.

Malu-malu, Syafa mengangguk.

"I-iya," ucap Syafa gemetar tanpa berani menatap cowok dihadapannya ini. Tapi Syafa tahu betul kalau cowok itu mengangguk-anggukan kepala.

Sambil mengunyah permen gagang rasa mangga, dia kembali berujar pada Syafa. "Mulai hari ini, lo jadi pacar gue. Nggak ada penolakan," katanya telak. Yang seperti umumnya para badboy lakukan. Mereka tidak menerima penolakan dan itu tertulis hukum dalam undang-undang per-badboy-an Indonesia pasal 12 ayat 1 tentang 'penolakan'.

Iris coklat Syafa membelalak lebar. Dipandangnya cowok ini dengan kerutan di dahi dan kebingungan yang membeludak.

"Lo suka, kan, sama gue?"

Kedua kalinya Syafa terbelalak. Dia menelan ludah dengan gugup.

Jujur saja, cowok yang berdiri didepannya sekarang dengan badge kelas 10 IPA 5 yang terpampang jelas di lengan seragam pendeknya yang sebelah kiri merupakan cowok yang ditaksirnya sedari awal masuk sekolah. Tepatnya saat MPLS, ketika Syafa tidak sengaja menabraknya pas dibagian dada karena sedang diburu waktu. Ya, bagi Syafa hari itu adalah keberuntungannya. Bangun kesiangan yang membuahkan rezekilah pokoknya.

Waktu itu, Syafa masih lugu sama seperti sekarang. Pipinya bersemu malu sambil pelan-pelan mengangkat wajahnya. Pandangannya terpaku pada keindahan wajah bak dewa Yunani yang sangat sempurna itu. Benar-benar perpaduan sempurna antara sel telur sang ibu dan sel sperma sang ayah. Bibit unggul dengan kualitas terbaik. Hidung lancip yang menjadi daya tarik, rahang tegas, mata tajam persis elang dan terakhir alis tebal yang menambah kesan arogan didalam penyajian wajah cowok didepannya ini.

Huh..., Syafa yakin siapapun yang melihatnya akan langsung terpana. Sayangnya, suara sekretaris OSIS memandu para murid baru untuk segera berkumpul ke aula. Dengan terpaksa Syafa menyudahi tatapannya, meminta maaf kemudian pergi dengan hati berbunga.

"Lah, malah diem," tegur cowok itu. Membuyarkan lamunan Syafa.

Bibir Syafa bergerak perlahan. "I-iya."

"Iya apa?"

"Iya..., suka kamu." Syafa menunduk malu.

Tiba-tiba, sesuatu yang hangat menyetuh puncak kepala Syafa, mengacaknya dengan lembut. Seukir senyum mengiringi elusannya. Syafa tahu betul jika dialah yang melakukan aksi itu. Ah..., wajah Syafa sudah dipenuhi rona merah. Jangan sampe, jangan sampe dia lihat, batin Syafa.

"Panggil gue, Langit, eh sayang juga boleh deh."

Senyum Syafa mengembang tanpa bisa ditahan lagi. Perlakuan Langit sangaaattt manis.

Langit mengangkat tangannya, melihat sudah pukul berapa sekarang ini. "Bentar lagi bel. Sorry udah ganggu waktu istirahatnya. Masuk gih," titah Langit.

Syafa mengangguk.

Masa bodoh kalau Langit berpikir Syafa bisu karena responsnya cuma gitu. Salah siapa bikin bibir Syafa kelu.

Dia berjalan menjauh. Namun, suara Langit menghipnotis semua orang terutama Syafa yang spontan berhenti berjalan.

"BELAJAR YANG BENER YA SAYANG!!!"

Kupu-kupu menari mesra didalam perut Syafa. Tidak mengangguk, tidak juga menoleh. Syafa langsung berlari, menghiraukan tatapan siswa-siswi SMA Saguna yang rata-rata menunjukan ekspresi penasaran. Biar saja, makan itu penasaran. Tidak lama juga, account Instagram lambe turah sekolahnya akan menyebarkan gosip mengenai kebenaran hubungan mereka.

Meski ada rasa keingintahuan darimana Langit tahu kalau Syafa menyukainya, padahal selama ini dia memilih jalan untuk mencintai Langit dalam diam. Ya sudahlah, yang terpenting Langit datang menghampirinya sendiri bukan karena Syafa yang mengejarnya seperti sisiwi-siswi yang tergabung dalam ikatan 'ASUS' (Asosiasi Satu Untuk Semua #LangitLovers) itu.

***

Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang