16.halte

71 7 0
                                    

Setelah melakukan pembayaran mie ayam aina pun berjalan menuju halte yang pas sekali di sebrangan dimana ia berdiri saat ini

Tak sengaja mata nya menangkap seorang yang berdiri seperti patung dengan pakaian yang serba hitam di dekat halte ia pun sebenarnya takut menuju sana tapi bagaiman pun ia harus menghilang kan rasa takut

'Gue harus pulang secepat nya kalau begini ya tuhannn selamatkan aina ya tuhan" batinnya

Dan mulai menyebrang dengan hati hati melihat kanan kiri setelah sudah sampai di halte ia menoleh ke arah orang tersebut ya masih dengan posisi yang sama

Tapi kalau di lihat lihat sepertinya ia kenal dengan postur tubuh seseorang itu dan aina pun sedikit melirih.ahh ternyata laki laki pikirnya

Karna gk ada penggerakan dari lelaki itu dan kepo nya mulai memuncak ke ubun ubun ia pun memutuskan untuk menghampirinya

"Ekhem hallo" ucap nya pelan sangat pelan hanya bisa di dengar oleh orang yang benar benar sangat dekat denganya seperti nya lelaki ini pun mendengar sapaan nya

Kayaknya suara itu....gumam lelaki itu ia pun menoleh ke sumber suara itu dan huh kenapa ia selalu jumpa dengan gadis ini di mana mana pikirnya

Aina pun terkejut bukan main
Dia sangat sangat kenal dengan orang di depannya ini

"Ya allah ternyata kak zidan" ucap nya dengan wajah yang semula tegang srkarang sudah sangat lega kirainnya tadi orang itu adalah penculik

"Kirain gue ,tadi orang jahat yang mau nyulik orang malam malam gini" ucap nya lagi ,zidan pun hanya menaikan alis sebelah nya

"Kak ngapain disini kayak patung di toko baju aja gk gerak gerak" ucap aina.
Ia merasa ucapanya tadi tidak di respon  ia pun berusaha untuk membuat sang empu di depannya berbicara

"Kak zidan gk tuli kan" ucap nya langsung membuat zidan melihat nya tajam yap s3karang lelaki itu udah ada tepat di depannya bisa di bilang berhadapan
"Apa lo bilang" ucap zidan dingin dengan langkah pelan ia mendekati adkel di depannya itu

"Eumm a-nu itu" ucap aina terbata bata
"Anu apa"
"A anu nu itu,kakak jangan dekat dekat" ucap nya agak mendorong pelan tubuh zidan
"Gue gk akan dekat dekat kalau lo ulangi kata  kata lo" langkah nya yang sudah sangat mengikis jarak
"Isss gue bilang kakak tuli" ucap nya sedikit teriak membuat zidan mengerutkan keningnya

'Kenapa dia yang marah,seharusnya kan gue' batinnya

Zidan pun mulai mendekatkan wajah nya ke wajah yang ada didepannya
Perlahan mendekat hingga sepatu mereka sudah bersentuhan apa lagi mereka sekarang di tempat yang gak ada lampu sama sekali jadi  tidak kelihatan kalau ada orang di sini plus lagi mereka berdua memakai baju dengan warna yang sama yaitu hitam

Wajah tampan itu sudah sangat dekat dan hampir sedikit lagi menyentuh hidungnya, aina pun langsung menutup matanya rapat rapat sekaligus mengatup bibirnya juga
Zidan yang melihat itu pun menahan ketawanya.aneh pikirnya

"Ada binatang di rambut lo" bisik nya di tepat di telinga aina ia pun langsung menyingkirkan binatang yang gk di undang itu

Aina yang mendengar itu pun melotot sempurna.aish!

"A ap binatang" ucap aina
"Jangan berfikir gue mau nyium lo kayak di flim flim atau di wattpad sekaligus" ucap zidan yang sudah menjauhkan wajah nya

"Bukannya kita di dunia wattpad ya kak" ucap aian membenarkan

'Ah iya kenapa gue lupa' batinnya

Author:dasar😒

***

"Kakak ngapain disini ,sendiri lagi" ucap aina mulai bersuara yap mereka sekang duduk di halte
"Bukan urusan lo" ucap zidan dingin dengan wajah khasnya.datar

"Ah iya aina hampir lupa, aduhh pikun banget si lo aina" ucapnya sendiri sambil menokok pelan kepalanya zidan yang melihatnya pun lucu sambil menahan ketawa nya

"Kalau mau ketawa,ketawa aja gk osah nahan nahan kak" ucap nya sambil melihat jalan dengan di ukiran senyum yang manis tercetak di bibirnya zidan pun melihat itu seperti agak terhentak saat melihat senyum yang begitu manis

"gue kan beli mie ayam bagaiman kita makan aja yuk" ucap aina sambil menatap zidan

'Kenapa kak zidan ganteng banget si' batinnya

Ia pun langsung menggelengkan kepalanya
"Mau gk"
" terserah"

Aina pun langsung berdiri dan menarik tangan zidan menuju warung  mie ayam yang pas s3kali di sebrangan

"Pak mie ayam satu ya makan disini,sama minta mangkok satu" ucapnya dan di jempolin oleh bapak mie ayam

"Duduk kak" ucapnya

"Tenang kak,soal bayar gue aja,sekalian ngetraktir"
"Gk osh"
"Gk papa yaelah kak"

"Gue bilang gk osah" ucap nya dingin itulah yang membuat nyali aina menciut seketika
"Ya iy" ucapnya pasrah

***

Selesai makan ia pun melirik kejam yang bertengger di lengan putihnya
"Astagaa kayak mana ni" ucap nya panik sambil menggaruk kepalanya yang sedikit katal

"Kenapa?" Tanya zidan yang bingung melihatnya
"Sekarang dah jam 9 gue harus pulang kalau gk mama marah sama aina" ucapnya "aina luan ya kak" sambungnya yang hendak berjalan pun langsung di cekal oleh zidan tangan nya

"Kenapa gue jadi panas dingin gini" gumamnya yang bisa di dengar samar samar oleh lelaki itu
"Apa lo bilang"
"Gk ada kak,kenapa kak? gue mau pulang ni"

"Gue anter" ucap zidan masih menatap intens mata indah gadis mungil di didepanya membuat aina gugup jantungnya pun seperti lari maraton.aduhh jantung lo kanapa ha batinnya.

***








ZIDAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang