Namaku Luhan.
Aku hanyalah anak yang tak diketahui siapa ayahnya.
Nasibku tak pernah lebih baik dari gelandangan. Sejak dilahirkan sampai usiaku menginjak tujuh tahun, hidupku melulu tentang alkohol, seks, dan kelamnya dunia malam. Tidak, aku bukanlah pelaku melainkan pengamat. Dimana sosokku yang kecil menjadi saksi mirisnya hidup mamaku sebagai pelacur.
Mamaku pelacur, itu faktanya.
Dia bekerja di rumah prostitusi, tepatnya di Kota Beijing, China. Aku juga dilahirkan di rumah prostitusi ini. Sebagai salah satu janin paling beruntung karena sebelum diriku, mamaku sudah hamil sebanyak dua kali dan digugurkan atas perintah Lim Guan.
Lim Guan adalah kakekku sekaligus pemilik prostitusi ini. Dia sangat menyayangiku. Bahkan nama kelahiranku berasal dari otaknya. Karena itulah sudah menjadi hal biasa kalau para pelacur di sini membenciku. Apalagi satu fakta kalau kakek Lim akan mewariskan bisnis prostitusinya padaku.
Mulai dari usiaku lima tahun, kakek Lim memaksaku mengamati persetubuhan mamaku dengan banyak pelanggannya. Katanya, aku harus belajar seperti mamaku, yang seorang pelacur kelas atas dan hanya boleh dimasuki penis pria berkantung besar dan tampan.
Lalu, seorang pria datang padaku.
Pria itu tampan.
Kulitnya pucat.
Aku mengaguminya sejak usiaku tujuh tahun.
"Aku ingin membeli anak ini."
"Dia adalah cucu kesayanganku. Kau tidak bisa membelinya begitu sa--"
"Kau tahu mata uang US Dollar? Aku akan membayarnya dengan dollar. Nominalnya bisa kau tentukan sendiri."
Saat itu aku hanya bisa meremas lengan kursi kerja kakek Lim. Sedikit merapat pada kakek dan tubuhku menegang ketika pria tampan itu tersenyum padaku. Aku melebarkan mataku saat aku mengenali senyum itu.
Sepertinya aku tahu!
Dia mirip paman yang kutolong karena dia dicopet salah seorang anak jalanan di sekitar sini. Maklumi saja, tempat tinggalku berada di pinggir kota yang kumuh. Banyak kejahatan di sini dan sebenarnya juga tak baik untuk gadis kecil sepertiku.
Aku menengadah pada Kakek Lim. Beliau menggusak-gusak rambutku dan berkata, "kau mendapatkannya."
"Eh?"
Saat itu aku tak mengerti apa yang dikatakan Kakek Lim. Saat itu aku tak tahu mengapa mama kandungku hanya menatapku tajam sembari membereskan baju-bajuku. Dan saat itu aku tak tahu alasan si paman tampan menyuruhku memanggilnya, 'Papa'. Namun, seiring berjalannya waktu, aku pasti tahu maksud dari semua itu.
Pertama kali aku duduk di mobil mewah, adalah hari ketika aku meninggalkan China. Papa bilang, dia akan membawaku ke negara bernama Korea Selatan. Di sana aku akan bertemu kedua kakakku. Mereka kembar. Sama tampannya dengan papa.
Tapi, apa itu benar? Menurutku, papa adalah pria paling tampan sedunia selain Kakek Lim!
Setelah menaiki pesawat dan takjub atas keramahan kakak-kakak pramugari, aku akhirnya bisa menginjak tanah Korea Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two in One (HUNHAN GS) ✓
Fanfiction[END! TAMAT!] AREA 21+ GS FOR UKE! HUNHAN vs XUNHAN INCEST FOR CHANBAEK ALUR ANTI MAINSTREAM (memberi kesan yang aneh bagi yang non open-minded). KISAH PERSELINGKUHAN. GAK SUKA SKIP YA! ⚠️SAYA HANYA PINJAM NAMA. PENOKOHAN SEHUN, LUHAN, DAN CHARA LAI...