Two in One (HUNHAN GS) ✓

Omake : Sehun

Awalnya aku pengen ngasih kalian 'EPILOG 2 : SEHUN'.

Tapi, karena ini tidak bisa disebut epilog (biasanya pendek), maka aku beri judul Omake : Sehun.

MET BACA YA...!

Meski tamat, tolong beri vote dan banyak komen 😁

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kalian percaya adanya reinkarnasi?

Tidak?

Bukan masalah.

Dan, apakah kalian mempercayai adanya dunia paralel?

Tidak?

Bukan masalah juga.

Di kisah ini, semua skenario langsung ditempa oleh 'tangan' Tuhan. Beliau tidak akan peduli ucapan siapapun, kecuali apa yang terpikirkan dalam 'otak'nya. Andaikan Tuhan menginginkanku mati, kalian atau siapapun juga tidak akan bisa mencegahnya, kan?

Termasuk, apabila aku tidak berjodoh dengan Luhan.

Kisahku kali ini diberi judul 'Two in One'.

Dua dalam satu.

Terdiri dari tiga kata, angka sama yang merupakan jumlah karakter utama.

Tiga karakter utama itu yakni aku, Luhan, dan....

...Shixun-hyung.

Di kisah ini, kami berdua tak ubahnya pria brengsek yang egois demi cintanya. Tapi itulah bentuk rasa frustasi kami karena Luhan tidak kunjung tegas terhadap cintanya.

Meskipun begitu, kekasihku alias ibu dari anak-anakku akan terus berada di antara dua prianya. Namun disayangkan, salah satu prianya kini pergi.

Pergi... Mungkin untuk merajut kisah baru di kehidupan lain.

"Sehun-oppa, bisa bantu aku menggendong Minguk?"

Sedangkan aku? Aku masih bernafas untuk memperbaiki rajutan kisahku yang dulunya sobek.

"Oppa!"

Aku tersentak.

"Ya, Lu?"

Luhan---ibu dari kedua anak kandungku---berteriak tepat di telingaku. Alhasil telingaku berdengung, sementara Minguk menangis kencang di gendongan Luhan. Tangan bayi itu terus bergerak ke segala arah, bahkan tega memukul dada ibunya sendiri. Ingin hati menegurnya agar berhenti bandel tapi apa yang bisa diharapkan dari anak kecil?

Oh Minguk, anak keduaku setelah Oh Baekhyun, mengepalkan tangan ke arahku. Sepertinya dia ingin kugendong.

"Biar aku gendong, Lu."

"Memang harus begitu!"

Setelah si kecil Minguk di pelukanku, Luhan menyanggul rambutnya sambil berjalan keluar dari kamar kami.