Two in One (HUNHAN GS) ✓

14 : Sehun

Double Up!

Beri banyak vote untuk TIO ya...

32+ vote untuk chap 13 dan chap 14.

Maka aku akan up chap 15.

Aku butuh penyemangat di tengah kesibukan 😁

Baca author note di akhir, ya!

MET BACA...!

Tertanda,

Fans berat Wu Shixun

🤭

.

.

.

.

.

Kyungsoo meringis kala membalut tanganku yang dipenuhi luka. Dia berkata ketus, "setidaknya... Tanganmu tidak remuk."

"Tak ada waktu untukmu mencecarku," aku menurunkan tanganku dari rengkuhannya. "Lebih baik kau pilihkan satu set pakaian yang pantas untukku nanti malam."

"Pakaian?"

"Untuk menghadiri pesta. Seorang investor tertarik mempekerjakan diriku sebagai pemandu pestanya."

Kyungsoo mengerutkan kening. Keketusanku bisa dimakluminya, namun sepertinya dia lebih penasaran pada siapa yang akan memperkerjakanku. Aku menghela nafas, meliriknya acuh tak acuh sembari mengelus perban di tanganku.

"Investor itu adalah Wu Shixun."

Mata belo Kyungsoo dua kali lipat lebih besar, membuktikan dia luar biasa terkejut. Bibir hatinya terkatup rapat. Tidak berani menanggapi. Dia hanya bangkit dari kursi untuk membuka ruang wardrobe berisi segala koleksi pakaianku. Sembari menunggu Kyungsoo memilih pakaian untukku, aku mandi.

Mandi air hangat adalah momen paling kusukai. Sekarang ini, aku tepekur memandang bayangan samarku di dinding kaca, terkotori oleh embun hangat dari nafasku dan kepulan asap air hangat. Ketelanjangan tubuhku rasanya rapuh dalam bayangan kaca tersebut. Bukan serupa bayi, melainkan pria yang diselempangi rantai cinta.

Kupikir, aku bisa melupakan Luhan apabila aku berbuat iblis pada tiap wanita. Setidaknya, dengan kebrengsekanku, aku bisa belajar kejam pada Luhan. Pernah juga akibat salah membeli kondom, atau kondom yang dipakai kualitasnya cukup rendah, alhasil spermaku membuahi beberapa rahim di antara puluhan wanita one night stand-ku lainnya. Hasilnya? Mereka tentu hamil dan dengan cueknya aku melempari dada sintal mereka bergepok-gepok uang kemudian berkata,

"Gugurkan saja. Kalau tidak, rawatlah atau buang saja dia di panti saat lahir. Jangan kau kira anak itu dapat pengakuan dariku. Selamanya aku tidak sudi mengakui anak dari rahim wanita manapun sebagai anakku."

Hanya itu.

Lalu aku pergi.

Tapi, setelah kupikir-pikir kembali, wanita penikmat tubuhku yang tak pernah kubejati selama ini hanya satu orang.

Yaitu Wu Luhan.

Aku berdecih. Cukup muak memikirkan hatiku sulit sekali diajak memalingkan atensi dari wanita selain dirinya.

"Kau sudah selesai mandi?"

Kalimat pertama yang menyambutku usai mandi terucap dari Kyungsoo. Istri Jongin itu mengendikkan dagu ke arah ranjang.