21 : Shixun [END]

811 86 106
                                    

Mau tahu sesuatu?

Aku KKN deket rumah 🤣

Otomatis aku masih bisa sedikit santai.

Jadi... Aku bakal semampuku update Ff-ku sebelum tanggal 31 Agustus.

Tolong beri banyak ff-ku dukungan ya!

MET BACA...!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Apa janin kita baik-baik saja, Lulu-ku sayang?"[chap 20]

Satu kalimat itu bagai palu godam yang meremukkan tulang rusukku.

Aku memandang Luhan. Bisa dipastikan raut mukaku terajut nanar. Ingin mulutku mencerca perbuatan istriku, yang kali ini hanya menangis lirih sambil memeluk Chanyeol. Dia menunduk dalam, tidak berani memandangiku.

"Dia hanya membual kan, Lu?"

Aku ingin memastikan pendengaranku salah. Demi apapun, aku berusaha ikhlas mengetahui istriku selingkuh dan sekarang dia hamil anak pria lain? Semua itu adalah kesakitan yang terlalu banyak.

Anak kami, Wu Chanyeol, menyamankan Luhan dalam pelukannya. Dia tidak memandangi kedua orang tuanya, namun anak itu tetap berusaha menenangkan ibunya. Sambil mengelus punggung Luhan, Chanyeol memandang penuh rasa sakit pada Sehun.

Melihat hal itu, Sehun menaikkan sebelah alisnya. Mungkin dia menerka respon Chanyeol selanjutnya.

"Jangan bilang kalau anda ini... Wu Sehun?"

Nama 'Wu Sehun' memang terlarang diucapkan oleh anggota keluarga Wu di atasku. Chanyeol dan sepupu-sepupunya tidak tahu menahu mengenai Sehun.

Kalau begitu, dari mana Chanyeol mengetahui nama asli Sehun?

Sehun tersenyum kecil. Sirat beribu makna berbahaya. Aku harus menghentikannya bicara, namun ucapan Chanyeol selanjutnya membuatku tertegun.

"Saya tahu anda adalah Saudara Kembar Papa. Terlihat dari rupa kalian. Tapi siapapun anda, anda tidak berhak menyakiti kedua orang tua saya terlepas mereka berdosa di masa lalu."

Luhan terisak keras. Dia sama sekali tidak menyangka Chanyeol terus membela kedua orang tuanya. Aku sendiri tidak habis pikir. Logika dan hatiku seolah mengatakan, seharusnya Chanyeol mencecar kami.

Muka Sehun menggelap. Dengan sinis dia berujar, "seharusnya papamu mau merawat saudara kembar seibumu. Maka kau dan Baekhyun tidak saling mencintai. Papamu ingin menjerumuskanmu dengan hubungan incest. Tidakkah kau merasa papamu tidak lebih dari pria freak?"

Bisa kulihat kedua tangan Chanyeol terkepal kuat. Timbul urat ketegangan di lengannya. Chanyeol menggelengkan kepala. Dia tetap tersenyum teduh sembari berkata, "saya tidak membenci kedua orang tua saya. Karena mereka selalu memberikan saya yang terbaik, terlepas masa lalu mereka rumit hanya untuk menciptakan masa depan cerah saya."

Two in One (HUNHAN GS) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang