Hari demi hari telah mereka lewati. Hubungan Fen dengan Yibo semakin lengket saja. Apalagi mereka sudah sama-sama saling menyatakan cinta.
Tapi, dibalik semua itu harus ada konsekuensi yang akan Fen dan Yibo tanggung. Mudah-mudahan mereka baik-baik saja nantinya.
Hubungan Fen dengan Xiao Zhan juga telah membaik. Fen memaafkan kakaknya, dan kini kakaknya itu kembali ke rutinitas bekerja sehingga sangat jarang pulang ke rumah.
Hal itu malah menjadi kesenangan bagi Fen, karena ia bisa berduaan dengan Yibo. Malaikat tercintanya.
Bagaimana dengan Yu Bin? Ya tentu saja dia masih mempertahankan kepolosannya. Setelah pertengkaran kecil di taman dengan Fen, mereka berbaikan keesokan harinya.
Seorang Yu Bin tidak mungkin menyimpan dendam, bukan?
Sore ini Fen yang baru saja bangun dari tidur siang, terkejut ketika melihat sesuatu saat ia membuka pintu kamarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yibo terlihat membawa boneka pikachu super besar untuk Fen.
Fen langsung memeluk Yibo senang.
"Yibo, kamu so sweet banget sihh."
Fen sudah berubah, tidak berbicara dengan gaya bahasa gue-lo lagi dengan Yibo, karena kini Yibo adalah orang yang spesial baginya.
Yibo tersenyum malu dan membalas pelukan Fen.
"Iya saya kan udah janji mau bawain boneka ini ke kamu. Jadi nggak usah sungkan."
Fen mengerucutkan bibirnya.
"Masih aja sih bilang saya-saya, aku kan bukan kepala sekolah. Kaku banget deh."
Yibo membelai rambut Fen.
"Nggak papa, saya udah terbiasa. Yang penting hati saya tidak kaku."
Tangan Yibo yang membelai rambut Fen, turun ke arah pipi dan mengusap pelan pipi gadis itu. Kemudian turun ke arah tengkuk, memegangnya dengan lembut.
Satu kecupan Yibo mendarat manis di bibir Fen. Jangan lupa, Yibo juga memberikan lumatan-lumatan kecil yang tidak terlalu lama di bibir Fen.
"Rasa stroberry..." Bisik Yibo di telinga Fen.
"Aku baru bangun, masa rasa stroberry?" Fen memundurkan wajahnya, malu.
Yibo tidak menghiraukan ucapan Fen, dan segera membawa boneka itu lalu ditaruhnya di pojok kamar Fen, samping lemari besar.
"Mandi dulu Fen, biar wangi."
Yibo mendorong Fen ke kamar mandi dan menyerahkan handuk berwarna putih kepada gadisnya.
"Kamu nggak ikut?" Tanya Fen blak-blakan.
Yibo heran, kenapa Fen selalu mengajaknya mandi bersama.
