"Yubiiiiiiiiinnnnnnnn."
Fen berlari menuju sahabatnya itu dan memeluknya erat.
Yubin pun membalas pelukan Fen.
"Yuchen mana Bin?"
"Tuh, anaknya dah dibelakang lo."
"Haiiii baby." katanya centil.
"Please deh. Sebulan gue nggak ketemu lo, malah makin alay."
"Yeeee biarin."
"Udah-udah. Jangan mulai pertemuan ini dengan pertengkaran ya guys." kata Yubin menengahi.
"Gue deg-degan njir." kata Yuchen alay, lagi.
"Biasa aja kaleee. Nilai Sertifikat PKL kan dibikin sama bokap lo. Harusnya lo udah tau dong." kata Fen memukul lengan Yuchen.
"Pengumuman kepada mahasiswa jurusan ilmu ekonomi kelas F harap segera menuju auditorium. Terima kasih."
Mereka bertukar pandang setelah mendengar pengumuman yang terdengar.
"Skuy bebs." kata Yuchen merangkul lengan kanan Fen
"Skuy." kata Yubin yang juga merangkul lenan kiri Fen.
Mereka bertiga berjalan dengan riang menuju auditorium kampus.
Sore ini pembagian sertifikat PKL berlangsung di auditorium. Mereka melihat nilai yang tertera di sertifikat yang dibalut map berwarna biru.
Fen perlahan-lahan membuka map yang diatasnya tertera "LAN COMPANY" dan melihat nilainya langsung.
Kemudian ia mengangguk puas. Tidak rugi ia bekerja keras selama sebulan, tenyata Wangji tidak berbohong ketika menyuruh Fen tidak usah khawatir tentang nilai dan berjanji akan memberikan yang terbaik.
"Yuhuuuuuuu."
Teriakan Yuchen membuat mereka mendongakkan kepala ke arahnya, kemudian melihat setifikat Yuchen.
"98 semua dongggg." katanya bangga.
"Gue 98, 98, sama 95" kata Yubin.
"Gue 98,98,98.5" sahut Fen.
"Omg, ada koma 5nya? Tau gitu gue nyuruh bokap gue nulis 98.9 aja." kata Yuchen menyesal.
"Udahlah yang penting hasilnya bagus. Jadi kita nggak ngulang tahun depan." kata Yubin bangga.
"Gue kalo disuruh ngulang mau kok."
Fen senyam-senyum malu.
"Cinlok lo ya?" tebak Yuchen, dan itu memang benar.
"Ah, enggak."
"Inget Zhou Cheng. Lo dah mau tunangan. Masih aja jelalatan."
Yubin memperingatkan Fen.
Fen hanya kesal dengan Yubin yang kali ini tidak terdengar mendukungnya.
Fen merogoh kantong jaketnya untuk meraih ponsel yang bergetar.
"Ya kak?" jawabnya pada seorang yang menelpon, yaitu Xiao Zhan.
"Iya sekarang pulang kok. Udah selesai juga. Okee see u di rumah."
Fen memasukkan kembali ponselnya ke kantong jaket.
Kemudian memandang Yuchen dan Yubin dan berpamitan untuk pulang lebih dulu karena kakaknya sudah menunggu di rumah.
Yuchen dan Yubin mengiyakan.
Mereka juga akan pulang sebentar setelah menemui dosen pembimbing mereka.Hari sudah mulai gelap dan Fen akhirnya sampai di parkiran rumahnya.