Saat ini Fen berada di kamar Wang Yibo. Xuan Lu yang mengantarnya kemudian berpamitan pergi kepada Fen. Setelah masuk ke dalam kamar Yibo, Fen menutup pintu dan melihat kamar Yibo yang begitu luas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bagus sekali, apa Yibo mengjinkannya untuk menginap disini malam ini?
Tiba-tiba pintu kamar terbuka menandakan seseorang masuk ke dalam kamar itu.
Fen menoleh, melihat Yibo berjalan ke arahnya dengan wajah yang sedikit memerah.
"Yibo, kamu kenapa?"
Fen segera memapah Yibo ke tempat tidur dan membantunya ke posisi tidur yang nyaman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fen duduk di samping Yibo, memperhatikan wajah Yibo yang sangat tampan saat memejamkan mata.
Ah, ia mencium bau alkohol.
Pantas saja Yibo seperti ini, pikir Fen.
Diusapnya pelan rambut pria itu dan dikecupnya pipi Yibo yang terlihat kemerahan.
Seketika terlintas bayangan dari perkataan Xuan Lu di kepala Fen.
Ia tidak tau, Yibo harus melalui hal sulit karenanya.
Pilihan apa yang dipilih Yibo?
Fen tidak tau.
Fen terlalu takut untuk tau.
Fen takut, bayangan kesedihan mengahantuinya.
Ia sayang kenangan mereka, sayang kepada Yibo, sayang dengan saat-saat mereka bersama.
Apakah itu semua akan terhapus dengan mudah?
Bahu Fen bergetar, ia menangis.
Buru-buru diusapnya air mata yang jatuh di pipi dan duduk di samping jendela kamar. Takut kalau Yibo mendengar tangisannya dan suara tangisan itu mengganggu tidurnya.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Tiga hari setelah menghadiri pesta itu, Fen semakin menjadi pemurung.
