Tok ! Tok ! Tok !
Taehyung mendengar suara ketukan samar samar di telinga nya, awalnya ia menghiraukan suara itu, namun semakin lama suara ketukan itu semakin kencang. Taehyung dengan malas perlahan membuka mata nya, kemudian duduk di tepi kasur, seraya mengumpulkan nyawa nya.
Ia menatap jam dinding yang masih menunjukan pukul 04.00 pagi, siapa yang berani mengganggu waktu tidur nya ? Taehyung berdiri, kemudian mulai melangkah menuju ambang pintu kamar nya, ia menarik gagang pintu kamarnya, seorang body guard dengan badan kekar berdiri di hadapan nya.
Taehyung mengusap matanya, "Apa mau mu ? Cepat katakan."
"Um, maaf tuan, t—tapi...", ucapan nya terhenti.
"Katakan.", Taehyung tampak malas meladeni body guard nya itu.
"...Yeonjun hilang.", Taehyung masih kelihatan tenang mendengan kabar itu.
"Hah...kenapa kau sangat tidak becus untuk hanya menjaga seorang bocah ?" Taehyung memegang pundak kiri pria di hadapan nya.
"M—Maaf tuan...", ia tampak ketakutan hanya dengan sentuhan di pundak nya.
Selang beberapa detik, Taehyung menatap tajam body guard itu, "Cari dia hingga kau menemukan nya, atau ku pastikan kau akan ku jadikan santapan harimau segera.", suaranya terdengar pelan dan terdengar seperti candaan, namun percayalah, perkataan nya barusan itu sama sekali tidak main main.
"Baik tuan.", Taehyung menutup kembali pintu kamar nya. Kemudian ia kembali ke tempat tidur king size milik nya, ia merebahkan tubuh nya kembali di sana.
Taehyung tidak terlalu terkejut mendengar kabar itu, kenapa ? Karena ia kaya, ia bisa menyuruh banyak orang mencari Yeonjun, bahkan ia dapat mengumumkan nya di televisi, sekali pun Yeonjun kabur ke Antartika, Taehyung pasti akan bisa menemukan nya.
Dan Taehyung juga pintar, ia tak sebodoh itu. Taehyung sudah memasang alat pendeteksi di tubuh Yeonjun, untuk mempermudah diri nya mencari Yeonjun saat ia kabur. Yeonjun tak akan bisa lolos dari diri nya dengan semudah itu.
Tapi bagaimana Yeonjun bisa kabur dari kamar nya ?
.
[Flash back]
Yeonjun sedikit meringis kesakitan karena bekas sayatan yang di ciptakan oleh Taehyung di leher nya, ia sudah muak karena Taehyung memperlakukan diri nya dengan semena mena.
Ia berdiri dari tempat tidur nya, ia berjalan menuju ambang pintu, ia kali ini bertekad untuk kabur, apa pun yang terjadi. Yeonjun perlahan memegang gagang pintu itu, dan memutar nya perlahan berharap suara decitan dari gagang pintu tidak berbunyi.
Ceklek !
Tidak terkunci ! Yeonjun perlahan membuka pintu itu, dan mencoba mengintip sedikit pada sela sela pintu, tidak ada orang satu pun, dan ia perlahan membuka pintu lebar lebar.
Dengan langkah nya yang hati hati, ia berjalan keluar dari kamar. Yeonjun berjalan menyusuri beberapa ruangan dan menemukan tangga, ia menuruni anak tangga itu dengan perlahan, sambil memastikan tak ada satu pun orang yang melihat nya.
Setelah sampai di lantai bawah, ia kembali mencari pintu keluar, setelah beberapa menit berlalu, ia menemukan pintu keluar, dengan sigap ia berjalan menuju pintu keluar, namun saat Yeonjun hendak membuka nya, pintu itu terkunci.
Sial, apa yang harus ia lakukan ? Tiba tiba terdengar suara langkah kaki mendekat, Yeonjun panik, detak jantung nya berpacu, ia dengan cepat bersembunyi di balik sofa, berharap keberadaan nya tidak di temukan.
Setelah memastikan tidak ada seorang pun di ruangan itu, Yeonjun mencari jalan keluar, ia mencari jendela, beruntung nya saat ia menemukan satu jendela di dekat situ. Tanpa pikir panjang, Yeonjun membuka jendela, kemudian keluar dari rumah itu, yang bisa dibilang seperti neraka bagi Yeonjun.
[Flashback selesai]
Yeonjun sekarang berada di pinggir jalan, ia tengah berlari, ia tidak tahu arah tujuan nya, jika ia kembali ke rumah nya, sudah di pastikan Taehyung pasti akan menangkap nya. Ia tak tahu harus kemana.
"Hah...hahh...", ia berhenti berlari, nafas nya tersengal sengal dan terdengar tak beraturan.
Hanya ada satu tempat yang bisa ia datangi, rumah sahabat nya, Soobin.
.
Yeonjun kelelahan, ia tak sanggup lagi berjalan, kaki nya terasa lemas, keringat membasahi tubuh nya, entah sudah berapa kilometer ia berjalan. Rasa nya sebentar lagi ia akan pingsan.
Untung nya, ia sudah berada di depan pintu rumah sahabat nya itu, Yeonjun dengan tenaga nya yang hampir habis, mengetuk pintu yang ada di hadapan nya itu beberapa kali. Beberapa detik berlalu, dan pintu itu terbuka.
"Yeonjun ? Apa yang kau lakukan di sini ? Ini masih jam 4 pagi.", itu Soobin, raut wajah Yeonjun kelihatan agak senang. Kepala nya tiba tiba pening, mata nya tertutup, tubuh nya terasa melemas.
Ia tak sadarkan diri.
.
.
"Mhh..." Yeonjun merasakan pening luar biasa di kepala nya, ia membuka mata nya, tubuh nya terasa masih sedikit lemas. Ia menatap langit langit kamar. Ini bukan kamar nya.
Yeonjun menatap sekitar, sorot mata nya menyusuri setiap inci ruangan, dan menemukan seorang pria di tepi tempat tidur tengah tertidur pulas, itu Soobin. Ia kelihatan sangat tenang, Yeonjun tidak tega untuk membangun kan nya.
Namun sepertinya Yeonjun tidak perlu repot repot membangunkan nya, karena beberapa menit setelah Yeonjun berpikir demikian, Soobin bangun dari tidur nya.
"Kau sudah bangun ?" Soobin masih tampak sedikit mengantuk, ia terlihat sangat lucu di mata Yeonjun, membuat Yeonjun sedikit terkekeh, dengan raut wajah bangun tidur nya.
"Ya, maaf aku datang secara tiba tiba."
"Tak apa, aku tidak keberatan. Lagi pula, aku memang sangat ingin bertemu dengan mu. Apa yang terjadi dengan mu ? Beberapa hari ini kau tidak masuk sekolah.", tentu saja karena si psikopat gila bermarga Kim itu, namun tentu nya Yeonjun tidak bisa memberitahu Soobin begitu saja.
Yeonjun justru takut jika Soobin tahu, dia pasti akan mengkhawatirkan dirinya, Yeonjun tidak mau Soobin terlibat dalam masalahnya ini, ia takut jika Soobin terlibat, Soobin akan di bunuh oleh Taehyung.
Soobin adalah sahabat nya sejak ia masih kecil, bisa di bilang mereka sudah seperti saudara, bahkan orangtua mereka berdua bersahabat. Namun sayang nya, saat Soobin masih menginjak umur 7 tahun, kedua orang tuanya mengalami kecelakaan mobil.
Soobin selamat, namun tidak dengan kedua orang tuanya. Semenjak itu Soobin di rawat oleh paman dan bibi nya, ia juga jadi sedikit tertutup kepada orang lain yang tidak terlalu dekat dengan nya. Sekarang juga Soobin tinggal sendiri, karena keinginan nya. Yeonjun tak ingin Soobin terlibat dengan masalah semacam ini, ia kasihan pada Soobin.
"Aku sakit beberapa hari lalu." Yeonjun berusaha tersenyum tulus, Soobin tampak kebingungan.
"Tapi kenapa kau keluar dari rumah mu tengah malam jika kau sedang sakit ?" Yeonjun terkejut, tidak bisa memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan Soobin.
"U—Uhh..aku...sebenarnya—", baru saja Yeonjun ingin berucap, bel rumah Soobin berbunyi.
"Ah! Sebentar, aku akan membuka pintu dulu.", Soobin beranjak dari duduk nya, kemudian pergi keluar dari kamar nya.
'Sial, kenapa aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi ?', batin Yeonjun.
✧✦✧
Jujur ini alurnya gak jelas banget T_T
Maafkan akhuuu, gajelas bgt.
Jangan lupa voment nyaa:)
✦✧✦
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Mine❞ || VJun✔
ספרות חובביםSiapa sangka mencintai dan menghancurkan dapat menjadi satu hal yang sama. . . Taehyung - Dom🐯 Yeonjun - Sub🦊 . Warning !¡ [BXB, Gay, Yaoi, Homo][Rate T - M]
