Yeonjun hanya duduk di atas tempat tidur, masih dengan firasat buruknya. Ia memainkan jarinya, entah apa yang membuat nya melakukan nya. Beberapa detik berlalu, siapa yang sebenarnya datang ke rumah Soobin ? Yeonjun penasaran.
Ia beranjak dari tempat tidur, dengan keadaan tubuh yang belum pulih sepenuh nya, dan berjalan ke ambang pintu kamar. Ia mengintip di ambang pintu, melihat siapa yang beberapa waktu lalu menekan bel rumah milik sahabat nya itu.
Mata Yeonjun membulat saat melihat siapa sebenarnya yang datang.
Kim Taehyung.
Ternyata firasat nya memang benar, akan terjadi hal buruk padanya.
'Apa yang psikopat gila itu lakukan di sini ?! Bagaimana dia bisa tahu keberadaan ku ?' batin Yeonjun panik.
Mata Yeonjun masih setia menatap pria yang kian bercakap cakap dengan Soobin. Siapa sangka sang dominan secara tiba tiba menatap nya juga beserta senyuman kecil terukir di bibir nya. Yeonjun terkesiap, ia dengan sigap kembali ke dalam kamar nya.
Jantung nya berpacu. Taehyung melihat diri nya !! Ia bisa mati.
"Yeonjun hyung !" Soobin menyerukan nama nya, Yeonjun dengan cepat berjalan kembali menuju tempat tidur nya dan kembali ke posisi semula. Soobin muncul di ambang pintu.
"Y—Ya..?" tanya Yeonjun gagap, dan berusaha terus tersenyum.
"Kenapa kau tidak bilang kau punya sepupu sehebat dia ? Kakak sepupu mu datang, ia memanggil mu." Yeonjun terkejut, apa yang harus ia lakukan sekarang ?!
"A—Ahh...k—kalau begitu, katakan saja a-aku akan menginap dirumah mu." Yeonjun berucap seraya tersenyum sebisanya, mencoba menutupi raut wajah cemasnya.
"Baiklah, tapi kau harus mengatakan nya sendiri." ucapan Soobin barusan mampu membuat jantung Yeonjun semakin berpacu, alasan apa lagi yang harus ia buat ?
"B—Bilang saja, aku sedang tidur." Soobin nampak kebingungan. Kenapa Yeonjun terus memberikan alasan kepadanya.
"Aku tidak bisa, kau harus mengatakan nya langsung." Yeonjun sedikit takut, takut kembali ke tangan Taehyung, ia tidak mau. Tidak mau di jadikan budak, pelacur, atau bisa di bilang 'mainan' bagi Taehyung. Ia lelah, ia sangat ingin kembali ke kehidupan nya yang sebelum nya.
"Hai.", seseorang di belakang Soobin berucap, Yeonjun begitu juga Soobin sedikit terkejut. Soobin berbalik,
"A—Ah..halo..", Soobin sedikit membungkuk untuk menunjukan rasa hormatnya kepada seorang Kim Taehyung.
Yeonjun menatap Taehyung dengan tatapan terkejut, Taehyung menatap Yeonjun, kemudian tersenyum polos. Senyuman Taehyung barusan justru bukan membuat nya merasa aman, melainkan sebalik nya.
Ia dalam bahaya.
Taehyung mendekati Yeonjun yang masih terduduk di tempat tidur milik Soobin, "Yeonjun, ayo kita pulang." lagi lagi Taehyung memberikan senyuman 'sok' polos nya. Yeonjun menatap Taehyung horror.
"A—Ahh...h—hyung, aku akan menginap di rumah S—Soobin..", ucapan Yeonjun terbata bata, ia tidak dapat berfikir jernih saat ini. Pikiran nya di penuhi oleh rasa takut dan cemas. Taehyung lagi lagi tersenyum.
Ia kemudian berbalik, berhadapan dengan Soobin, "Bisa beri kami waktu sebentar. Aku ingin berbicara dengan sepupu kesayangan ku ini." Taehyung tersenyum, lagi. Soobin memberi anggukan sebagai jawaban.
'Fuck.', umpat Yeonjun dalam hati.
Soobin melangkah keluar dari kamar miliknya, kemudian menutup pintu kamar nya memberi privasi kepada Taehyung juga Yeonjun. Taehyung kembali berbalik menghadap Yeonjun.
Ia tersenyum, kali ini bukan senyuman polos yang terukir di bibir nya melainkan senyuman licik, yang membuat Yeonjun bergidik ngeri hanya karena senyuman nya.
Taehyung menghampiri Yeonjun,
"Hai...
Taehyung mendekatkan wajah nya pada telinga Yeonjun. Sedangkan Yeonjun hanya bisa terdiam.
...sepupu.", Taehyung terkekeh jahat, menjauhkan kembali wajah nya.
"Kau pikir, kau bisa kabur dari ku ? Haha, lucu sekali. Maaf sayang, sebaiknya kau pikirkan lagi niat mu itu." Taehyung memegang rahang Yeonjun dan mendongakan rahang Yeonjun ke arah wajah nya. Yeonjun menepis tangan Taehyung.
"Dengar, sudah ku bilang kau milik ku, aku sudah memiliki mu, atau bisa di bilang, aku sudah menggagahi mu ??", Taehyung sedikit tertawa. Di sisi lain Yeonjun masih tengah terdiam dengan air mata yang mulai terkumpul, siap untuk jatuh dari mata nya. Ucapan Taehyung barusan benar benar membuat nya sakit.
"Dan juga siapa pria barusan itu ? Pacar mu ? Ternyata kau memang seorang pelacur huh ? Aku yakin sudah banyak pria yang menganggagahi mu bukan ?" Taehyung lagi lagi tertawa. Yeonjun tak sanggup lagi menahan air mata nya untuk tidak jatuh.
Yeonjun menatap tajam Taehyung masih dengan air mata nya yang mengalir, "Jaga ucapan mu, sialan." Taehyung menatap remeh Yeonjun.
"Kau benar benar pria tidak tahu diri, aku sangat membenci mu. Pergilah dari hidup ku !" seru Yeonjun seraya menyeka air mata nya.
"Ups. Apa kau lupa kita sudah menikah, dan kita sudah sepakat di awal bahwa kau akan menjadi budak ku. Bukan begitu ?" Yeonjun terdiam, ia menunduk kan wajah nya. Sial, ia lupa soal perjanjian itu.
"Begini saja, aku akan memberi mu dua pilihan. Pertama kembali padaku, kedua pacar mu itu mati."
"Soobin bukan pacar ku." Yeonjun menekankan perkataan nya.
"Terserah. Kau hanya perlu memilih." Taehyung memutar bola matanya malas, kemudian menyilangkan tangan nya di depan dada.
Yeonjun tidak ingin kembali menderita di tangan Taehyung, namun Yeonjun juga tak ingin sahabat kesayangan nya itu di bunuh. Ia tak mungkin setega itu.
Yeonjun menghela nafas, "Aku akan kembali." Taehyung tersenyum licik.
"Bagus." Taehyung menjulurkan tangan nya, Yeonjun menerima nya dengan terpaksa. Mereka berjalan keluar dari kamar Soobin.
"Kalian sudah selesai ?" tanya Soobin yang tengah duduk di sofa. Yeonjun mengangguk sebagai balasan.
"Aku akan pulang." ujar Yeonjun, seraya tersenyum setulus mungkin.
"Ahh...baiklah. Hati hati.", Yeonjun hanya mengangguk dan Taehyung hanya tersenyum. Keduanya keluar dari rumah Soobin, kemudian naik ke dalam mobil milik pria bernamakan Kim Taehyung itu.
.
.
Di perjalanan, mereka berdua sama sekali tak berucap. Keheningan menyelimuti suasana di dalam mobil itu. Taehyung menyetir mobil, sedangkan Yeonjun hanya menatap kosong keluar jendela, menatap langit yang nampak masih gelap, sama seperti dirinya.
Gelap, kosong, tak berwarna. Hanya kegelapan yang saat ini menyelimuti dirinya. Tak ada harapan baginya.
Rasanya ingin mati.
"Kau tahu, kau melakukan hal yang benar." Taehyung berujar. Yeonjun hanya terdiam tak mengatakan apa pun, menganggap ucapan Taehyung barusan hanyalah angin lalu.
"Akulah yang terbaik untuk mu." ujar Taehyung. Yeonjun menatap Taehyung dengan tatapan remeh.
"Dengan menjadikan ku budak mu ? Ya, kau benar, kau yang terbaik untuk ku."
"Setidak nya aku tidak membunuh mu saat pertama kali menyekap mu."
"Lebih baik aku mati." ucapan Yeonjun barusan hanya main main.
"Aku bisa saja membunuh mu, tapi aku masih membutuh kan lubang nikmat mu itu, dan darah mu." Taehyung terkekeh tanpa rasa bersalah. Yeonjun tak peduli, entah apa yang akan dilakukan Taehyung pada diri nya kedepan nya.
✦✧✦
Hai :)
Makasih buat yang udah baca ff gajelas ini, maafkan kalo alurnya nambah ga nyambung yaaa:(( voment nya jangan lupa;)
Thanks a lot !
✧✦✧
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Mine❞ || VJun✔
FanficSiapa sangka mencintai dan menghancurkan dapat menjadi satu hal yang sama. . . Taehyung - Dom🐯 Yeonjun - Sub🦊 . Warning !¡ [BXB, Gay, Yaoi, Homo][Rate T - M]
