"Anak anda lah, si putri anak satu satunya di keluarga yansyah" semua pun langsung menatap tajam ke putri, putri yang gak salah pun hanya duduk manis tanpa rasa takut, karna dia gak merasa, Siska pun melempar editan yang dia edit kepada Febri, Febri yang melihat pun geram seperti nya editan itu sama persis seperti foto putri, apalagi Febri mudah terpancing oleh isu yang gaada bukti yang jelas.
"Apa, kenapa kalian ngelihat aku seperti itu, kalian percaya sama omongan dia yang gaada buktinya, sedangkan aku sendiri dirumah aja, sekalipun main juga dan ke mall itu pun kalau lagi sempat,"
"Ini bukti nya sudah jelas put, mau ngelak apa lagi"
"Ayah, Ayah percaya sama foto itu" ucap Putri, hatinya teriris tapi tidak menangis,
"Iya ayah percaya dan ayah gak nyangka kalau putri ayah seperti ini" Siska yang melihat pun tersenyum licik,
"Aku tanya. Kapan aku pergi ke club malam apalagi berdua sama om om tua, bahkan bunda yang lebih tau keseharian aku dan sahabat sahabat aku pun tau setiap mau main pasti aku ngajak Sahabat sahabat aku, bahkan kalau gaada kerjaan ke markas buat ngasih jiwa psycopath aku dan ayah dengan mudah nya percaya sama si tukang fitnah, ayah yang aku kenal mana yang sulit untuk percaya ke orang yang gak di kenal. Mana ayah!!!" Febripun tak sengaja langsung menampar putri dengan pipi yang sama saat ditampar Leon
"Bahkan 2 kali tamparan mendarat di pipi aku hari ini sama orang yang aku sayangi , pertama Waktu dikantin Leon menampar aku hanya gara gara wanita itu, kedua ayah dengan sama gara gara wanita itu," 'gua akan buat Siska gila atas teroran gua, liat aja lu'
"Leon menampar kamu" ucap Rahma
"Iya mah,"
"Bener bener tuh anak"
"Lagian juga selain itu kan setiap aku pulang sore main di markas bun"
"Markas"
"Iya markas, markasnya gengster blue drak"
"Apaa"semuanya teriak, terlebih lagi Siska yang sudah gemetar, yang dia dengar nama gengster itu terkenal kejam nya. Kicep kan lu haha
"Ga- mungkin, bukan nya disana gaada cewe yah, lu ngarang kan" wah sepertinya dia gak tau..
"Kata siapa" tanya putri remeh
"Ka kata gua lah" ucap Siska gugup
"Oh gitu, yaudah kalau mau bukti, eh nanti dulu kalau nanti gua kasih tau, nanti gak kejutan dong, lebih baik lu pulang gausah ngarah cerita, oke.. sana pulang" Siska yang mendengarnya pun langsung pergi dari pada kehilangan nyawanya, setelah pergi Febri pun langsung menatap putri tajam.
"Jelasin sejelas jelasnya putri" ucap Febri,
"Kan putri udah jelasin. Kalau putri bukan jalang, yah kali putri jalang. Dapat cinta nya Leon aja udah bahagia, ngapain cari kesenangan diluar demi buat bahagia, kalau kalian masih gak percaya lebih baik putri yang keluar dari rumah ini, kalian jangan menyesal karena sudah menuduh putri yang gak gak" sambil berlari ke kamar untuk membereskan semua pakaian untuk pergi dari rumah ini, putri keluar dengan kopernya.
"Kalau kalian menyesal jangan cari putri , karna putri sekalinya di kecewakan dengan tuduhan yang gak jelas, putri gaakan pulang. Camkan itu" ucap Putri langsung membawa koper dan langsung memasuki mobil dan langsung gas ke bandara, semua orang pun cengo melihat itu, atalia yang melihat pun pingsan. Semuanya kecewa pada Febri dan Davin pun menampar anak nya,
"Papah gak ngajarin kamu untuk percaya sama orang baru bukan, kenapa kamu sampai percaya sama hal yang pertama kamu liat dan hasil nya kamu kehilangan putri kamu," Siska yang melihat pun tersenyum bahagia melihat pertengahan Keluarga Mereka.
"Kamu istirahat aja, biar gua yang nyetir" putri pun mengangguk dan tukar posisi, setelah itu mput langsung menyalakan mesin mobilnya, mput yang melihat pun tersenyum, dia berjanji akan menjaga putri selama dia hidup,
Berapa jam kemudian sampai ke bandara, mput membangunkan putri untuk segera bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath Girl's ( Tamat )
УжасыSquel Trio Boy Psycopath *** "Kau akan tau psycopath yang sebenarnya" ucap Putri sambil tertawa jahat "s-ebenarnya ka kamu si siapa" ucap calon mangsa putri "aku siapa" tanya putri. orang itu mengangguk ketakutan "aku adalah pencabut nyamamu hahaha"...