Jeonghan pov...
"Aku dimana?" Tanya diriku sengaja...
Tak! Ini tak mungkin!!! Kenapa aku masih mengingati segalanya... Kenapa aku masih dapat melihat dirinya...
Seolma?
"Jeonghan ah..."
"Jeonghan... Kamu ingat siapa hyung?" Tanya Eunsoo memegang bahu Jeonghan.
"Nuguseyeo?" Tanyaku bohong.
Eunsoo hyung.... Andwae... Kenapa? Kenapa aku masih mengingatinya?
"Haha.... Jadi kamu memang akan melupakan hyung?" Tanya Eunsoo hyung bersama tangisannya.
"Nuguseyeo?" Tipuku lagi sambil menarik selimutku menutupi wajahku seakan aku takut dengannya.
"Jangan takut... Ini cuma hyung.... Hyung yang hanya memusnahkan hidupmu... Jangan risau, Han... Hyung akan pulangkan kamu kepada SEVENTEEN..." Ujarnya memandangiku.
"SEVENTEEN?" Tanyaku bohong.
"Ohhhh.... SEVENTEEN..." Ujarnya lagi tersenyum.
"Nugu?" Tanyaku tipu.
"Keluar... Keluar... Hiks... Jaebal... Keluar!!!" Jeritku dengan nada ketakutan yang dibuat-buat.
"Jeonghan.." Panggilnya lembut, cuba untuk memegang tanganku.
"Keluar!!! Keluar!!!! Argh!" Jeritku kesakitan kerana aku merasakan tusukan yang kuat di bahagian dadaku.
Sakit! Sakit kerana aku harus berpura-pura tidak mengenalinya...
Hyung... Mianhae...
Ku lihat akhirnya Eunsoo hyung keluar meninggalkan aku sendirian.
Mianhae...
Jeonghan pov end...
"Yeobeoseyeo? S coups?" ...
Keesokkan harinya...
"Jeonghan..." Panggil seseorang memasuki ruangan putih yang didiami oleh seorang lelaki yang kini hanya termenung sepi.
"Jeonghan hyung..." Panggil seorang lagi.
Kini lelaki yang dipanggil Jeonghan itu hanya menolehkan wajahnya menghadap ke arah dua belas orang lelaki yang kini berdiri tidak jauh dari katilnya.
"Han..." Panggil Joshua sayu apabila Jeonghan hanya memalingkan wajahnya semula menghadap ke arah luar jendela.
"Nugu...?" Ujar Jeonghan tanpa memandangi ke arah membernya.
"Jeonghan hyung... Hiks..hiks... Mianhae... Jinjja mianhae... Hyung... Igeo naya! Seungkwan!" Ujar Seungkwan mendekati dan memegang tangan Jeonghan.
Tetapi dengan sepantas kilat, Jeonghan menepis kasar tangan itu dan menolak Seungkwan jauh.
Sedangkan Seungkwan yang hampir jatuh tadi sempat ditahan tubuhnya oleh Scoups.
Jeonghan menarik selimutnya menutupi separuh wajahnya dan membuat wajah ketakutan.
"Nugu?!!! Nagga!!! Nagga rageo!" Jerit Jeonghan sambil menangis ketakutan.
"Jaebal...hiks... Museoweo.... Hiks... Jaebal..." Rayu Jeonghan lagi dengan nada ketakutan yang dibuat-buat.
"Hyung... Takde apa yang perlu hyung takutkan... Ini saya hyung... Dokyeom mi.. Hyung dongsaeng..." Ujar Dk mencapai tangan Jeonghan lembut.
Jeonghan bersikap tenang seketika.
"Dk? Dk ah! Nagga! Nanti dia bunuh kamu! Nagga! Andwae! Tolong jangan sentuh SEVENTEEN! Saya mohon!" Tangis Jeonghan ketakutan sambil meracau tak jelas.
Melihat itu, air mata SEVENTEEN yang lain tidak dapat ditahan lagi. Kesemua mereka hanya mampu terdiam melihat salah seorang member mereka berakhir seperti ini.
"Jeonghan! Jeonghan, dengar sini! Dengar sini!!! Takkan ada sesiapa yang akan menganggu kita lagi! Takkan ada sesiapa yang berani mengugut awak lagi!" Jerit Scoups bersama tangisannya.
"Maafkan kami, Han... Maafkan kami... Maafkan kami sebab tak menghargai kehadiran awak.... Jadi tolonglah... Tolonglah beri kami peluang untuk tebus kesemuanya semula... " Ujar Scoups merayu.
"Uljima... Uljima... Uljima, Coups ah..." Ujar Jeonghan menghapus air mata sahabatnya.
"Jeonghan! / Jeonghan hyung!" Jerit kesemua ahli SEVENTEEN, berlari memeluk insan yang mereka rindui.
...
"Jeonghan... Masa awak... 1 hari, 10 jam, 45 minit dan 25 saat..." ...
TBC
YOU ARE READING
Please Love Me #Complete
Fanfiction"Hyung cuma pembawa malang untuk kumpulan kita!" Seungkwan "Kenapa kau wujud?!" Scoups "Mianhae sebab wujud... Saya akan meninggalkan kalian nanti.... Tapi sebelum saat tu tiba, please let me stay with you and please give me your love..." Jeonghan ...