"Kalahkan ketakutan mu,jangan biarkan rasa takut menghantui pikiran mu"
Falina dan Reyhan seketika mematung setelah apa yang kami liat di jendela dapur dan sesosok gadis yang sedang merengkuh di pojok dapur dengan menangis.
Lalu tiba-tiba benda-benda yang melayang jatuh berserakan di lantai dan listrik pun padam yang membuat Falina semakin takut. Reyhan merogoh saku celananya dan mengambil handhphone untuk menyalakan senter sebagai penerangan.
"Han...i..i...itu apa?" tanya Falina yang masih berada di dekat Reyhan sambil menunjuk ke jendela dapur.
Reyhan mengarahkan handphonenya ke arah yang Falina tunjuk. Mata Reyhan seketika melotot tak percaya, begitu besar nama Falina terpapang di jendela. Tulisan itu seakan pertanda peringatan untuk Falina.
_________________________________________________
Waktumu tidak akan lama lagi Falina
__________________________________________________
Tulisan yang terpapang jelas di kaca jendela dengan bercak darah berserakan di kacanya membuat Falina hampir kehilangan keseimbangannya untuk berdiri.
"Reyhan..., akuu takut...." kata Falina yang gemetaran ketakutan bukan main setelah melihat jelas namanya terpapang di kaca jendela dapur.
"Lin...tenang" kata Reyhan yang berusaha untuk menenangkan Falina dengan mengelus punggung Falina.
Falina dan Reyhan pun berusaha untuk mendekat pada sesosok gadis yang sedang menangis di pojok kanan dapur yang dekat dengan kulkas.
Dengan amat sangat perlahan langkah kami pun sampai untuk jarak yang cukup di bilang hanya menyisakan dua petak lantai saja dan di saat itu juga lampu dapur menyala lagi.
Reyhan memberanikan diri untuk berbicara, walaupun sebenarnya tubuh Reyhan sudah bergetar-getar terhadap situasi ini.
"Hei...ka..ka..kamu...si..si..siapa?" kata Reyhan yang sedang memberanikan diri untuk memulai obrolan dengan sesosok gadis yang berlumuran darah dengan seragam sekolah yang kusut dan rambut pirang sebahu yang berantakan.
Tak ada jawaban
"Maaf...bu..bu..bukannya...kam..kam....kami me..mengganggu...ta...ta...tapi...ak...aku...ma...mau..tau ka..kamu...si..siapa?" lanjut Falina yang masih terbata-bata karena ketakutan
"Falina.." katanya lirih
"I...iya.." jawab Falina yang menelan ludahnya
Lalu gadis itu menatap Falina lekat-lekat seakan memberikan sinyal
"Falina..." katanya lagi
"Reyhan..." sambungnya masih dengan nada lirihnya
"I..iya..ada apa?" tanya Falina yang bingung sekaligus takut
KAMU SEDANG MEMBACA
10 𝐃𝐚𝐲𝐬 𝐖𝐚𝐢𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐎𝐟 𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡
HorreurPercaya gak percaya bahwa teror arwah yang tak tenang memang ada Kejadian yang menimpa 3 sahabat Reyhan, Falina, dan Karin. Di sekolahnya terdapat seorang siswi yang bernama Rosella Arigayota yang bunuh diri karena merasa dirinya tak pantas lagi du...