17¶Blood

30 12 0
                                    

"Jika kamu tulus mencintainya. Jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, dan hatinya dengan luka"
:
:
:

 Jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, dan hatinya dengan luka":::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah mencium kening Falina, tiba-tiba saja tubuh Reyhan terdorong jauh sampai ke tembok dekat pintu.

Suara rintihan terlontar dari mulut Reyhan. Punggung yang terasa sakit dan nyilu serta kepala yang terasa pusing serta kaki yang terasa lemas.

Dilan yang melihat Reyhan terdorong sampai ke tembok terkejut dan langsung menghampirinya.

"Han lu gak papa?" tanya Dilan dengan memegang bahunya

"Gak gua gak papa kok" jawab Reyhan

"Yakin lu gak papa?" tanya Dilan untuk memastikan

"Gua kan laki masa gini doang dah kesakitan, mau di kemanain harga diri gua? apalagi di hadapan pacar gua" jelas Reyhan yang segera bangkit dan merapikan seragam nya yang tadi sempat keluar.

"Pacar?"

"Lu sudah punya pacar?" tanya Dilan

"Iya" jawab Reyhan dengan datar

"Siapa?"

"Siapa pacar lu? Lu kok gak bilang-bilang kalau dah punya pacar?" tanya Dilan yang membuat Reyhan risih akan perkataannya

Reyhan tak menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut Dilan. Reyhan berjalan meninggalkan Dilan di sana untuk menghampiri Falina, namun ada yang menahan langkahnya tersebut.

"Kamu jangan mendekati Falina dulu, karena dia sedang di bawa kendali Arya" jelas seseorang

Reyhan tau itu suara siapa, namun ia menghiraukan nya dan tetap menghampiri Falina.

"Eh Han" panggil Dilan yang menghampiri Reyhan

"Stop, lu jangan ngikutin gua" cegah Reyhan 

"Lu diem di situ" sambung Reyhan menghampiri Falina yang tengah melamun

"Lah kenapa?" tanya Dilan yang bingung

"Lu diem aja di situ, atau lu mau baku hantam sama gua" jelas Reyhan yang menoleh ke arah Dilan dengan tatapan tajam mematikan.

"Oke deh" jawab Dilan pasrah

Reyhan melanjutkan langkahnya, namun lagi-lagi langkahnya terhenti oleh suara seseorang.

10 𝐃𝐚𝐲𝐬 𝐖𝐚𝐢𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐎𝐟 𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang