09¶Rahasia

104 67 12
                                    

"Jangan pernah takut dengan ku, karena kita juga pernah menjadi makhluk yang sama"


Jam istirahat baru saja di mulai sekitar lima menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat baru saja di mulai sekitar lima menit yang lalu. Falina dan Reyhan masih berada di kelas. Lalu Karin tiba di kelas mereka dan ikut nimbrung membahas permasalahan semalam.

"Rin, semalem gua di ganggu sama arwahnya Rose" ujar Falina memulai percakapan

"What? Rose? Rose blackpink maksud lu, ada apa sama Rose? lu ketemu arwahnya? emang Rose udah meninggal gitu? yang bener aja Lin" jawab Karin dengan begitu banyak pertanyaan tanpa menyaringnya terlebih dahulu

"Ih, lu pikirannya Rose blackpink mulu, ini gua serius anjir" kata Falina geram

"Lah lu ngomong Rose doang njir" jawab Karin

"Lu berdua kapan bisa gak adu mulut terus sih?, kuping gua rasanya pecah dengerin lu berdua" umpat Reyhan yang mulai tak tahan dengan Falina serta Karin yang selalu saja beradu mulut tak ada habisnya.

Mendengar perkataan Reyhan Karin dan Falina menatap tajam Reyhan.

"Bodo" kata Falina dan Karin kompak

"Daripada lu berdua kek gini terus mending gua aja yang jelasin" kata Reyhan 

"Tumben lu mau jelasin, udah cair es nya bang" kata Falina dengan senyum mengejek

"Maksud lu apaan Lin?" kata Reyhan dengan tatapan sinis

"Maksud gua, tumben seorang Reyhan Ammar As-shidiq yang dingin dan selalu memasang wajah datar mau jelasin" kata Falina yang menahan tawa namun tak bisa karena Karin sudah tertawa terlebih dahulu

"Hahahahahhahah"

"Nyet, lu berdua nyebelin sumpa" kata Reyhan memanyumkan bibirnya

Ekspresi ini jarang atau bahkan tidak pernah Reyhan tunjukkan selama ini.

"Lucu banget sih ekspresi kamu, pingin cubit deh jadinya" kata Falina dengan mencubit kedua pipi Reyhan serta menirukan apa yang Reyhan lakukan dengan masih menahan tawanya.

"Bodo" jawab Reyhan yang memalingkan wajah nya acuh dan melipat kedua tangannya di dada

"Yaelah Han, gitu aja ngambek" kata Karin yang berusaha agar Reyhan tidak ngambek lagi.

"Han" kata Falina lembut dengan menyentuh pundak Reyhan

"Hm" jawab Reyhan

"Yok kita ke kantin aja, gua dah laper nih" ajak Falina

"Lah, kata tadi mau cerita gimana sih?" jawab Karin 

"Ntar aja ceritanya sambil makan, gua dah laper banget nih" kata Falina memegang perutnya

"Yaudah kalau gitu, gua juga sudah laper" jawab Karin

"Lu jalan duluan aja ke kantin, gua mau ngomong sama Reyhan dulu bentar" kata Falina

10 𝐃𝐚𝐲𝐬 𝐖𝐚𝐢𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐎𝐟 𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang