Rena (Enam)

107 13 2
                                    

UHUY! AKU KEMBALI😂

ADA YANG RINDU GAK?

HAPPY READING SEYENG💚

°°°

"Argaaan!" Teriak Rena dengan mata yang selalu berbinar saat bertemu Argan.

Argan sudah mendengus kesal mendengarnya. Dia yang sedang asik menikmati makanannya di kantin bersama kedua temannya itu mulai terusik dengan kelakuan gadis yang mulai menghampirinya.

"Argan, Rena boleh minta tolong enggak?" Tanya Rena dengan nada lembut

Argan hanya terdiam tanpa ada minat untuk menjawab atau bahkan sekedar melirik kearah Rena sedikitpun. Rena yang memang tabiatnya cerewet dan hari ini otaknya sedang bekerja dengan baik, dia segera duduk di samping Argan tanpa menganggap ada kedua teman Argan.

"Argan, kemarin Rena diceramahi Mama."

"Urusan gue apa?"

"Enggak ada. Rena cuman mau bilang gitu aja biar Argan ngucapin kata-kata walaupun hanya 3 kata," ucap Rena dengan santainya

"Argan mau nolongin Rena gak? Rena disuruh Pak Wicak buat cari contoh tentang usaha dan energi terus nanti Rena jelasin di depan kelas. Buat usaha yang hasilnya nol, Argan mau gak dorong tembok sekolah selama 5 menit aja? terus buat energi, Argan mau gak jatuhin diri dari pohon tinggi yang ada di taman?"

"Lo pergi dari tempat gue!" Argan mengusir Rena dengan nada membentak. Dia tak habis pikir dengan otak pintar Rena. Rena selalu menjadi juara kelas dan menjadi juara umum seangkatan, tapi kenapa otaknya itu suka aneh secara tiba-tiba?

Rena terdiam dan langsung menunduk takut. Dia memang selalu diceramahi mamanya, tapi dia tidak pernah dibentak seperti itu oleh Mama ataupun Papanya.

"Rena minta maaf sama Argan. Maafin Rena udah buat Argan kesel sampe Argan punya dosa sama Rena. Argan udah dosa karena udah bentak Rena. Rena tunggu permintaan maaf dari Argan," ujar Rena sambil menunduk takut lalu pergi dari tempat Argan dan teman-temannya makan.

Rena berlari dari tempat itu dengan mata berkaca-kaca. Dia tak menghiraukan teriakan dari Teesya ataupun teman-teman sekelasnya yang lain.

Brukkk

Rena tak sengaja menubruk orang di depannya. Dia mengangkat kepalanya melihat orang yang ia tubruk. Dia melotot ketika melihat siapa yang dia tubruk.

"Astaghfirullah Hahahah," ujar Rena lalu tertawa ngakak ketika melihat orang yang dia tubruk itu.

"Lolly, muka lo coklat."

Lolly melotot kaget dan langsung melihat makanan yang berada ditangannya. Kue coklat yang dibawanya sudah hancur tak terbentuk

"Aaa Renaaa!" Teriak Lolly pada orang yang sudah menabraknya itu yang justru tengah tertawa ngakak.

"Lolly jangan marah, kalau Lolly marah mukanya tambah jelek banget Ly, seriusan gak bohong."

Berikan stok kesabaran yang lebih pada orang-orang disekitar Rena.

"Lo bener-bener ya!?" Lolly kesal pada Rena. Sangat kesal. Lolly langsung mengusapkan telapak tangan yang penuh coklat itu pada wajah Rena.

"Lollyyy wajah cantik Rena jadi coklat! Gebetan Rena belum Rena dapetin Lolly! kalau dia tambah ngejauh gimana!?" Teriak Rena sambil berlarian menjauj dari Lolly walaupun mukanya sudah penuh dengan coklat.

Mereka mungkin sudah lupa tempat. Semua yang ada di kantin sudah tertawa terbahak-bahak melihat drama yang dilakukan Rena dan Lolly.

Lolly terus mengejar Rena. Rena berlari keluar kantin dan tanpa sadar mereka pergi ke toilet terdekat. Mereka berhenti di toilet perempuan dan langsung masuk untuk membasuh muka mereka yang berlumuran coklat.

Lolly adalah teman Rena yang tak sengaja bertemu saat di toilet. Entah bagaimana caranya dari pertemuan yang sesaat itu, Rena dan Lolly bisa menjadi seorang teman meski Lolly akui Rena sangatlah menjengkelkan dan bagi Rena Lolly sangatlah membosankan karena saat awal-awal bertemu Lolly sangatlah cuek dan dingin.

Rena dan Lolly sudah selesai membasuh muka. Mereka langsung pergi kembali ke arah kantin dan duduk di meja teman-teman kelas Rena. Lolly memesan makanannya sedangkan Rena memakan basreng mini yang telah dibelikan oleh Disya.

"Lolly, sorry ya... Gue gak sengaja tadi." Ucap Rena meminta maaf dengan tulus.

"Iya, not father."

"Gaya Lu,"

"Gara-gara lu kue coklat buat gebetan gue jadi ancur."

"Widiiih dah punya do'iii cuyyy," teriak Rena tak tahu malu.

Rena tak malu, tapi Lolly lah yang sudah menahan malu dengan muka sedikit memerah.

"Lo juga tadi bilangnya udah punya gebetan, Pinteeerrr." Rena cengengesan

"Gue tahu kalau gue pinter. Terima kasih," ujar Rena

"Otak pinter lu kadang perlu dipertanyakan."

"Gue gak tahu cara ngomongnya Ly,"

"Serah Lo!"

Lolly dan Rena terdiam dan memakan makanan mereka masing-masing.

°°°

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu.

Rena sudah bersiap pulang naik ojek online yang telah dipesannya sejak tadi.

"Neng yang namanya Rena?" Tanya ojol itu dengan ramah

"Iya Pak, ayo pulang. Mama saya sudah nungguin daritadi, Pak." Ujar Rena

Bapak Ojol itupun mengangguk lalu menyerahkan helm kepada Rena. Rena langsung memakainya dan menaiki motor matic bapak ojol.

Rena tiba di rumah tepat pukul 04:15 PM. Dia langsung masuk ke rumahnya.

"Assalamualaikum... Rena Pulaaang," teriak Rena dengan kencang

"Waalaikumsalam. Gak usah teriak-teriak berisik!" Teriak Mama Rena di ruang keluarga.

Di sana terlihat Papanya Rena juga yang sedang memakan makanan Ringan.

"Mama juga teriak!" Teriak Rena kembali lalu menghampiri kedua orangtuanya. Rena menyalimi tangan kedua orangtuanya.

"Ya udah ayo kita langsung makan aja. Makanannya juga udah matang," ujar Papa Rena sebelum Mama Rena mulai mengomel

Mereka langsung pergi ke ruang makan. Rena duduk disamping kiri Papanya sedangkan Mama Rena duduk di samping kanan Papa Rena.

Selesai makan, Papa Rena -Mr. Harris- mengajak Rena serta Mrs. Erika kembali ke ruang keluarga.

"Papa mau bicarain apa?" Tanya Rena dengan hati-hati

Mrs. Erika hanya diam karena sudah mengetahui apa yang akan dikatakan suaminya itu.

"Rena dengerin Papa ya," ucap Mr. Harris dengan lembut. Dia mengelus rambut Rena dengan sayang. Rena mengangguk.

"Rena 'kan tahu Papa itu menjadi seorang TNI... Papa dipindah tugaskan ke Kalimantan. Tapi, Papa gak mungkin bawa Rena dan Mama ke Kalimantan. Rena jangan marah ya sama papa?"

Rena sudah menangis tersedu," Rena enggak apa-apa kalau Papa mau kembali bertugas."

"Rena tetap jadi kebanggaan Papa sama Mama ya?" Rena mengangguk dan langsung memeluk Papanya.

Rena sedih, karena Papanya pasti akan pulang setelah beberapa tahun kemudian. Rena juga ingin selalu bersama secara terus-menerus bersama kedua orangtuanya.

"Tapi, Papa gak bakalan jodohin Rena 'kan?"

°°°

Terima kasih sudah membaca Rena💚

See u next part seyeng😍😍

Vote, komen, dan share juga guys!

Rena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang