"Tao, apa kau menjadi kepala sekolah menggantikan Frankenstein saat pergi?" jarang sekali, Raizel bertanya duluan
"Benar, Tuan" jawab Tao tersenyum ramah.
"Aku ingin bersekolah besok."
Padahal Raizel masih terlihat pucat, mereka yang disana merasa Raizel butuh lebih banyak istirahat
"Raizel, sebaiknya kau beristirahat dulu" ucap Muzaka
"Tidak. aku rindu anak-anak."Akhirnya tak ada yang menjawab, mereka tau jika Raizel sudah memiliki keinginan sangat sulit menghentikannya.
"Baik tuan, Aku dan Seira akan menemanimu besok." jawab RegisTapi Tao khawatir. menilik dari sikap anak-anak, sepertinya mereka tak mengingat Raizel. Raizel telah menghapus ingatannya saat sebelum rudal diluncurkan.
******
Mereka datang di sekolah, namun belum memasuki kelas. dia ingin mengamati dari jauh terlebih dulu.
Anak-anak masih ceria seperti biasa, namun benar ingatan mereka tentang Raizel benar-benar dihapusLalu, Raizel diam-diam memasuki kelas pada saat semua belajar. dia duduk di kursinya yang sejak kepergiannya masih dikosongkan.
Yuna yang duduk di samping meja itu merasa ada yang aneh di meja itu.
dia pun menoleh"Rai?!"
Shinwu, Ikhan, dan Sui akhirnya juga ikut menengok mendengar Yuna berkata begitu.
Tiba-tiba ingatan mereka tentang Rai kembali lagi
"Rai itu betulan kau?" tanya Shinwu.
Raizel hanya membalas dengan senyuman lembut
Mereka pun menangis dan memeluk Rai.Pertemuan itu penuh haru dan mereka menghabiskan waktu bersama, bermain di PC room, berbelanja, dan makan malam di rumah kepala sekolah
*****
"Frankenstein" Lunark memasuki lab milik Frankenstein
"Lunark, kenapa kau kembali lagi?"
"Kupikir aku tak boleh meninggalkanmu sendirian"Mendengar itu, Frankenstein terkekeh,
"Kau ini kenapa? kau pikir aku anak kecil?"
Lunark sedikit malu mendengarnya dan dia menatap Frankenstein, mata mereka bertemu.
"Kau tak keberatan bukan aku ada disini?""Tidak."
Lunark pun merasa lega
"Bagaimana kondisi para bangsawan itu?"
"Mereka sudah stabil dengan cepat, kurasa dokter-dokter yang menangani mereka sebelumnya cukup hebat."
"Syukurlah, kau tak perlu terlalu lelah"Frankenstein melihat apa yang di bawa Lunark
"Apa yang kau bawa?"
"Ah ini.. makanan. anak-anak dirumahmu menyuruhku membawa ini untukmu dan untukku, Seira yang memasak"
Frankenstein tersenyum, sudah berapa lama dia tak memakan masakan Seira? dan makan malam bersama dengan anak-anak itu?
"Rasanya pasti tak seenak ketika di makan langsung. tapi tak apa, ayo kita makan bersama."
"Baik"Lunark pun menyiapkan tempat untuk mereka berdua makan
"Lunark, aku butuh bantuanmu"
"Apa itu?"
"Aku ingin kau membantu tetua ketiga membangun Union"
"Membangun?""Aku lupa. Beberapa hari yang lalu, tetua ketiga menghubungiku. dia kesulitan untuk membangun Union karena dia hanya sendirian. Dia memina bantuanku, namun aku tak mungkin bisa melakukannya." Frankenstein sangat sibuk. bahkan Raskreia juga belum bangun
"Jadi, kau memintaku untuk membantunya?" jawab Lunark
"Kupikir justru kau yang lebih mengerti Union daripada aku. kau mantan tetua"
"Itu benar, tapi aku tak tau banyak tentang internal Union. karena aku hanya selalu mengikuti perintah dari Maduke."
"Itu tidak jadi masalah, bantu saja tetua ketiga. kantornya tak jauh dari sini"Lunark menatap Frankenstein. Dia terlihat keberatan
"Hah sebenarnya aku malas jika harus berhubungan dengan union lagi, tapi karena kau yang memintanya aku tak bisa menolak"
Frankenstein tersenyum licik
"Benar, kau harus mengikuti perintahku""Kau ini licik juga" ucap Lunark
"Kalau begitu pergilah kesana setelah makan, saat urusanku sudah selesai ku akan menyusul"
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse; After Epilogue
Fanfiction[ HIATUS ] Kelanjutan cerita sang Noblesse setelah menghentikan rudal. » ROMANCE; Raizel x Raskreia, and other pairing will appear. » I do not own Noblesse, i do own this fanfiction.