[PROMISE - 7]

1.6K 227 1
                                    

Haechan kini tengah bergegas dari asrama nya menuju panti milik Dokter Heechul setelah Dokter irene mengirimkan pesan singkat.

'Haechan Jeha pingsan'

Ia mulai mengayuh sepeda milik nya yang tersimpan di asrama untuk segera bergegas menemui Jeha, panti milik Dokter Hechuul memang di khususkan untuk para penderita Kanker darah atau biasa yang di sebut leoukimia, bagi para keluarga yang tidak mampu atau tidak sanggup sering menitipkan anak mereka ke panti milik Dokter Hechuul itu.

Sesampainya disana Haechan langsung membiarkan sepedanya begitu saja dan langsung masuk pergi ke ruangan intensif dimana anak-anak yang sakit biasa di rawat disana. Haechan telah melihat Jisung yang tengah mondar-mandir de depan ruang intensif Haechan dan Jisung yang memang sering menghabiskan waktu mereka di panti bersama anak-anak.

"Bagaimana keadaannya? " tanya Haechan dengan khawatir.

"Dia sedang di periksa, dia pingsan ketika sedang bermain dan juga sedikit mengalami pendarahan tapi itu tidak lama" lanjut Jisung lagi, Haechan sontak menghembuskan nafasnya lelah lalu duduk di bangku yang berada tak jauh dari ruang intensif.

"Kakak-kakak, Hwa-young menangis di kamar nya" ujar seorang anak kecil yang tiba-tiba datang pada Jisung dan Haechan. Jisung dan Haechan yang mendengar perihal itu segera pergi ke kamar yang di tempati Hwa-young.

Jisung segera menggiring anak-anak untuk keluar agar bermain lalu masuk kembali tanpa lupa mengunci pintu kamar nya.

'Ada apa?'
Tanya Haechan dengan bahasa isyarat Hwa-Young pun segera menyisir rambut nya dengan tangan nya sendiri dan saat itulah Haechan dan Jisung mengerti karna tangan Hwa-young telah penuh dengan rambut yang rontok.

'Tenang lah itu akan baik-baik saja' ujar Haechan lagi dengan tersenyum tulus. Jisung pun mendekat dan memakaikan sebuah slayer segitiga ke kepala Hwa-young.

'Kau selalu cantik walaupun tidak ada rambut, dan akan terus begitu mengerti? Jadi jangan menangis'
Ujar Jisung dengan senyumannya yang sangat mengemaskan hingga Hwa-young tersenyum kembali pada Jisung.

'Istirahat lah kakak akan kembali nanti' ujar Haechan lagi, Haechan dan juga Jisung pun segera beranjak keluar untuk kembali ke ruang intensif dimana Jeha di periksa, tak lama menunggu Dokter Hechuul dan juga Dokter Irene keluar.

"Bagaimana keadaannya? " tanya Haechan setelah Dokter Hechuul dan Dokter Irene keluar.Dokter Heechul Sontak menggeleng Sedangkan Dokter Irene langsung pergi begitu saja setelah keluar dari ruangan.

"Keadaannya memburuk aku harus membawanya ke rumah sakit" Ujar Dokter Hechuul, Haechan sontak duduk lemas mendengar kabar itu.

"Jisung bantu aku menyiapkan kamar untuk Jeha di rumah sakit" Minta Dokter Heechul pada Jisung, Jisung pun mengangguk dan segera ke kamar milik yang di tempati Jeha untuk mengambil beberapa pakaian dan mainan milik Jeha.

"Aku ikut" ujar Haechan ketika Jisung beranjak meninggalkan mereka.

"Kau yakin? " tanya Dokter Hechuul, Haechan pun mengangguk dan segera mengikuti langkah Jisung.

Haechan dan juga Jisung segera mengemasi barang-barang milik Jeha lalu memasukkannya ke dalam mobil dimana Dokter Irene telah memangku Jeha, kami ber lima pun segera pergi ke rumah sakit dimana Dokter Hechuul bekerja.

Kami segera menempatkan Jeha di ruangannya sedangkan Haechan dan Jisung membantu menghias kamar itu dengan sedikit dari barang-barang milik Jeha.

"Kau tidak papa Hyung? " Tanya Jisung pada Haechan. Haechan pun mengangguk dan membalas,

PROMISE - HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang