[ PROMISE - 8 ]

1.5K 209 0
                                    


"Viona bangunlah ini sudah pagi" ujar ku yang berusaha membangunkan Nara yang masih tertidur pulas, Viona yang mulai terganggu pun hanya berdecak kesal lalu duduk. Aku segera menyiapkan barang-barang ku kedalam tas dan segera menggunakan sedikit make up lalu segera turun ke bawah untuk membantu ibuku menyiapkan makanan untuk pagi ini.

"Selamat pagi Eomma" ucap ku pada ibu ku, ibu ku pun membalas sapaan ku lalu segera menyusun makanan yang telah siap di meja.

kami pun segra makan pagi seperti biasa lalu

Pagi ini aku berniat berangkat lebih pagi dari jam masuk untuk meminta maaf pada Haechan dan menunggu nya di taman karna Lisa bilang Haechan sering duduk membaca buku di kursi taman sebelum kelas di mulai, dan benar saja kulihat Haechan yang tengah sibuk membaca buku. Aku pun sontak duduk di samping nya lalu mengambil buku yang ia baca, Haechan yang melihat ku hanya memutar bola matanya malas lalu beranjak meninggalkan ku namun sebelum itu terjadi aku segera menarik tanganya untuk duduk kembali.

"Aku minta maaf kumohon jangan mendiamkan ku seperti itu" ujar ku dengan tulus.

"Apa ku perlu berteriak agar kau memaafkan ku?" ujar ku lagi namun Haechantetap diam seperti semula, aku yang merasa kesal pun segera berdiri di depannya lalu berteriak tidak peduli dengan banyak nya para mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang.

"HAECHAN AKU MINTA M-MPHHHH" kalimat ku yang belum selesai ku katakan telah di berhentikan oleh Haechan yang telah membekap mulut ku lalu mendudukkan diriku di kursi.

"Diam lah" ujar Haechan ketus pada ku.

" Astaga maafkan aku Haechan"

"Jika kau tidak diam maka aku tidak akan memafkan ku" lanjut Haechan lagi.

"Jadi kau memaafkan ku?" tanya ku memastikan, Haechan pun membalas perkataan ku dengan sebuah anggukan. aku pun berjingkrak tiba-tiba karna senang lalu tak lama setelah itu seorang pria dengan jas rapi datang pada kami berdua.

"Maaf bisa bicara dengan Haechan?" tanya pria itu Haechan pun menoleh lalu mendapati Dokter Hechuul telah di samping nya.

"Aku tidak bisa menghubungi mu jadi aku kesini, Jeha" Haechan lalu mendengarkan dengan serius ketika nama Jeha Dokter Hechuul sematkan di akhir kalimat nya.

"Ini benar-benar tidak lama lagi Haechan, dia ingin pergi bermain ke pantai bersama mu setidaknya buat dia tersenyum untuk yang terakhir " ujar Dokter Hechuul lagi. Haechan yang mengerti pun mengangguk dan segera membalik badanya padaku.

"Aku duluan, aku absen hari ini" uajr Haechan pada ku.

"Boleh aku ikut?" tanya ku lagi.

"Kau harus masuk kelas pagi ini"

"Kumohon" lanjut ku dengan melas, kulihat Haechan mengangguk memperbolehkan aku ikut. aku dan juga Haechan segera naik ke mobil seorang pria yang di panggil Dokter oleh Haechan itu. Mobil yang kutumpangi berhenti di sebuah rumah sakit dimana telah terdapat beberapa perawat itu berdiri seolah menunggu kami. kulihat pria yang menemui Haechan tadi sedikit berbincang pada perawat lain. Lalu Haechan memindahkan posisi nya menjadi duduk di kursi pengemudi dan masuklah seorang gadis kecil dengan bantuan oksigen di hidungnya yang tersambung pada tas yang terdapat di punggung nya.

"Kak kita benar-benar ke pantai Eurwangni" Tanya anak itu dengan sedikit kesusahan, Haechan pun mengangguk dan menjawab.

"Benar, jadi istirahatlah terlebih dahulu aku akan membangunkan mu nanti ketika kita sampai" lanjut Haechan lagi, anak itu pun mengangguk dan mulai memejamkan matanya kulihat Haechan yang beranjak mencium dahi anak itu lama namun yang menjadi fokusku adalah dimana sebuah tetesan bening meluncur bebas dari pelupuk mata Haechan. Haechan segera mengemudikan mobil nya namun yang ku bingung sebuah ambulance mengikuti kami dari belakang.

PROMISE - HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang