Aku dan Haechan kini telah berada di sebuah panti asuhan dengan banyak anak-anak yang sedang bermain di bawah pohon.
"Kak Haechan" teriak anak-anak itu yang menyadari kehadiran Haechan, anak-anak itu mulai berhamburan memeluk Haechan.
"Apa kakak baik? " tanya Hwa-young menggunakan bahasa isyarat, Haechan pun mengangguk membalas kalimat buatan Hwa-Young.
Haechan pun segera membuka tas yang ia sampirkan ke bahu nya dan mengambil sebuah bingkisan kecil dari sana. Semua anak-ank yang melihatnya segera bergerombol ingin tahu di samping Hwa-Young, jangan lupakan jisung yang juga ikut penasaran.
'Apa ini? ' tanya Hwa-Young menerima bungkusan dari Haechan.
'Bukalah' balas Haechan.
Hwa-Young pun segera membuka bingkisan itu dan menemukan sebuah kotak putih disana, ia segera membuka nya dan betapa senang dan terkejutnya ketika Haechan memberikan Hwa-Young alat bantu dengar.
'Aku akan mengenakannya pada mu' ucap Haechan yang mengambil alat itu lalu memasangkannya pada telinga Hwa-Young, Hwa-Young sontak menangis ketika alat itu telah terpasang sempurna di sisi telinga nya.
Brukk...
Hwa-Young sontak memeluk Haechan erat.
'Kau menyukainya? ' Tqnya Haechan, Hwa-Young pun mengangguk semangat.
'Terima kasih' ucap Hwa-Young sambil mengusap air matanya. Tak terasa aku juga mulai meneteskan air mataku terharus melihat peristiwa itu, Haechan yang menyadari aku menangis pun segera berdiri dan mengusap pelan air mataku.
"Kau baik-baik saja? " tanya Haechan pada ku, aku pun mengangguk pelan.
"Aku baik" balas ku sambil sedikit tersenyum pada Haechan.
"Jisung, aku ingin bicara dengan mu" ucap seorang Wanit yang ku temui di Rumah sakit saat sedang mengunjungi Haechan. Wanita itu yang menyadari kehadiran ku pun tersenyum.
"Pacar Haechan? " Tanya Dokter Irene pada ku, aku pun menggeleng dan berkata
"Aku Hyena, teman Haechan" ucap ku.
"Haechan, kau jaga anak-anak terlebih dahulu aku ada hal yang ingin di bicarakan dengan Jisung" Ucap Dokter Irene, Haechan pun mengangguk sedangkan Jisung mulai beranjak mengikuti Haechan.
"Ini sudah sore bagaimana jika kita masuk dan bermain di dalam? " Tawar Haechan pada anak-anak, anak-anak pun mengangguk menyetujui tawaran Haechan dan mulai masuk satu persatu dengan beberapa mainan yang mereka bawa kembali masuk.
"Ayo masuk" ajak Haechan pada ku untuk mengikutinya masuk ke dalam panti.
"Kak aku mau makan sesuatu" ucap Dongjae yang mendatangi kami,
"Kau bisa ambil di meja seperti biasa"
"Tidak ada makanan yang kumau" ucap Dongjae kesal.
"Apa dapur kalian yang bisa ku pinjam? " tanya ku pada Haechan, Haechan pun mengangguk tanpa berfikir.
"Aku akan membuat kan sesuatu untuknya, bisa kau antar aku kesana? " tanya ku lagi pada Haechan, Haechan pun mengangguk dan mengantar kan ku di dapur.
Haechan segera mengeluarkan beberapa bahan yang kuminta dari Kulkas dan meyiapkannya di meja. Sedangkan aku mulai memotong satu persatu sayuran karna aku akan membuat omlet sayur. Haechan segera membantuku dengan ikut memotong wortel di meja tak jauh dari ku.
Ashhh
Aku tak sengaja melukai jari ku sendiri dan dengan reflek Haechan datang pada ku dan segera menarik tangan ku pada wastafel, Haechan membiarkan jari ku terkena air agar cepat mengering dengan sendirinya.
Setelah cukup lama jari ku terkena air wastafel Haechan lalu pergi ke sebuah kotak obat yang di letakkan diatas kulkas lalu mengambil sebuah plaster luka. Ia segera mengambil kembali tangan ku lalu memasangkan plsater itu pada luka di jari ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE - HAECHAN
Teen Fiction"Aku titip Hyena pada mu mark" -Haechan "Aku memang mendapatkan Raga milik Hyena namun tidak dengan hatinya chan, walaupun kau sudah pergi hatinya masih kau bawa hingga ke langit" -Mark Aku Park Hyena, gadis cupu yang tidak pernah memiliki teman yan...