Losing

623 45 2
                                    

Dimulai dari part ini aku akan nulis ceritanya dari sudut pandang author ya, bukan dari sudut pandang Ara atau Jeno lagi.

Happy Reading


Ara dengan yang lain masih bingung dengan apa yang terjadi sama Jeno, bahkan Jaehyun sempet kesel sama Jeno karena ninggalin adeknya gitu aja, untungnya dia bawa mobil jadi Ara bisa pulang sama dia.

"Apa gue telpon aja ya?" Gumam Ara, perasaannya mendadak tidak enak.

"Eh jangan Ara, Jeno pasti lagi dijalan" sergah Nana.

Perempuan itu benar juga, pikir Ara. Jika dia menelponnya Jeno pasti akan terganggu.

Akhirnya mereka semua memutuskan untuk pulang, karena Ara terlihat gelisah.

"Kak Jeno kenapa ya?" Tanya nya pada Jaehyun setelah duduk manis di dalam mobil milik Jaehyun.

"Mungkin ada urusan Ara, kamu tenang aja ya?" Tutur Chaeyeon lembut.

Tapi tetap saja meskipun Ara mencoba positif thinking, pikirannya malah kemana-mana.

Disisi lain Jeno langsung turun dari motornya setelah sampai di pekarangan rumahnya.

Tadi ayahnya menghubungi Jeno dan menyuruhnya untuk segera pulang karena ada urusan mendadak, Jeno yang notabene nya tidak terlalu dekat dengan ayahnya tentu saja merasa malas. Tapi ayahnya akan mengamuk jika Jeno tidak menemuinya saat itu juga.

Ayah dan ibu Jeno memang pulang ke Gangnam tiga hari yang lalu dan Jeno tidak mengerti kenapa ayahnya tiba-tiba menghubunginya dengan nada tak mau dibantah.

"Jeno pulang" ujarnya sambil mendorong pintu utama.

Dahinya berkerut bingung ketika melihat beberapa koper di depan matanya, setahu Jeno ayah dan ibunya ini tidak pernah membawa koper karena perlengkapan semuanya sudah tersedia di Busan.

"Jeno, kemari" ujar ibunya lalu membantu melepaskan ransel Jeno.

"Ini ada apa? Kok ada koper segala?" Tanya Jeno heran.

Ibunya hanya terdiam sambil menghela nafas pendek lalu tak lama ayahnya turun dari tangga.

"Bersiaplah, hari ini kamu akan pergi ke Busan dan tinggal bersama kami. Ayah udah ngurusin surat pindah kamu dari sekolah"

Jeno seketika melotot kaget mendengar penuturan ayahnya barusan.

"Apa-apaan? Gak Jeno gak mau pergi!" Tolaknya mentah-mentah.

"Jeno dengerin mama dulu, disini kamu gak ada yang urus. Kakak kamu kan udah tinggal sama Minho, mama sama papa lebih sering tinggal di Busan karena perusahaan papa disana dan kamu sering sendirian di rumah, mama khawatir" jelas mama Jeno.

Tapi tetap saja pemuda itu tidak ingin pindah ke Busan, dia sudah betah disini, lagipula dia juga sudah terbiasa tinggal sendirian di rumah.

Ya meskipun kadang dia merasa kesepian, merasa butuh bantuan kedua orangtuanya, tapi dia sudah merasa kesal pada orangtuanya yang lebih mementingkan bisnis daripada anaknya sendiri, kak Minju pun sangat sering mengunjunginya kadang menginap bersama suaminya.

BOY(FRIEND) [LEE JENO]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang