Khawatir

779 64 0
                                    

Saat ini keluarga Kim benar-benar panik setengah mati, Irene terus-terusan menangis sedari tadi. Jaehyun kalap dan Suho baru saja memanggil dokter kepercayaan keluarganya.

"Sayang bangun ayo" kata Irene sambil terisak.

Ara benar-benar terlihat berantakan, sudut bibir Ara yang robek benar-benar terlihat jelas dan badan anak itu juga benar-benar sangat dingin. Lalu tak lama datang dokter Park dan langsung mengecek keadaan Ara.

Selang beberapa menit, dokter Park selesai memeriksa Ara.

"Bagaimana keadaan putriku?" Tanya Suho.

Dokter itu menghela nafas berat "Ara mengalami stres berat, tekanan batin dan shock berat"

Dokter Park terus menjelaskan apa yang dialami oleh Ara dan dia juga menanyakan apa yang sebenarnya terjadi sampai Ara bisa seperti ini.

"Maaf sebelumnya, Ara ini anaknya sangat sensitif. Dari kecil saya yang mengurusnya jika dia sakit. Tolong tuan dan nyonya lebih memperhatikan lingkungan hidup Ara, jangan membuatnya tertekan karena jika itu terus saja terjadi, bisa-bisa Ara mengalami depresi"

Irene menutup mulutnya sambil menangis diam-diam, dia semakin merasa bersalah.

"Saya harap kalian selaku orang tua bisa selalu ada untuk Ara dan memiliki waktu yang lebih banyak untuk menghibur dia, itu salah satu cara untuk memulihkan kondisi Ara"

Suho mengangguk.

"Untuk obat, saya sudah berikan resepnya"

"Yasudah terimakasih dokter Park"

"Sama-sama tuan"

"Tapi dok kapan dia bakal sadar?" Tanya Irene.

"Sekitar 1 atau 2 jam lagi dia akan sadar, anda jangan khawatir nyonya ikuti saja instruksi dari saya untuk kedepannya"

Setelah dokter Park pergi, Irene benar-benar setia menunggu anak bungsunya sadarkan diri, ini sudah satu jam tapi kenapa Ara belum sadar juga.

"Jeno takut..."

Irene langsung menatap putrinya itu, dia tampak mengingau, tapi senyuman sedikit tercetak di bibir Irene.

Tapi ucapan Ara selanjutnya sukses membuat Irene merasa tertampar

"Sakit...."

"Sayang bangun ini mama" kata Irene.

"Jeno..." Rupanya anak itu masih mengingau.

"Jeno sakit..."

"Ma apa aku panggil Jeno dulu aja?" Irene sedikit terlonjak saat mendengar suara Jaehyun dari ambang pintu.

"Gak usah kak takut malah ngerepotin"

"Yaudah deh ma"

Author POV end

Perlahan gue buka mata gue, rasanya berat banget. Samar-samar gue liat cewek duduk di sebelah gue.

Lama-kelamaan gue bisa melihat dengan jelas siapa orang itu.

Mama

Huh ngapain dia disini

"Ara kamu udah bangun sayang, maafin mama ya?" Gue langsung ngambil posisi duduk.

"Ngapain minta maaf?" Tanya gue jutek.

Gue bisa liat mata mama sembab, mana mungkin orang itu nangis, nangisin gue yang gak tau diri.

"Maaf sadar mama salah, maka dari itu mama minta maaf sama kamu, mama janji gak bakal kayak gitu lagi" nada bicara mama kayak penuh penyesalan gitu.

BOY(FRIEND) [LEE JENO]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang