BOY(FRIEND) [LEE JENO]✓

Heartbreaker

"Aku tidak sakit, aku hanya hancur"
-
Greatest Love

Happy Reading

Ara perlahan membuka matanya, dia mencoba bangun dari posisi tidurnya, mendadak dia merasakan sakit pada badannya.

Dia memandang ke sekeliling ruangan, rupanya dia sedang berada di kamarnya. Dia pun mengamati pakaian yang saat ini dipakainya.

Piyama unicorn kesayangannya.

Seketika ingatan kemarin siang terbesit di kepalanya, dia menggelengkan kepalanya lalu mengambil gelas air putih yang ada di nakas dan meminumnya sampai habis.

"Syukur deh cuma mimpi" ujarnya.

Lalu dia menyingkirkan selimutnya dan mulai berjalan ke lantai bawah.

"Sayang, kamu udah bangun?" Tanya Irene yang tengah menyiapkan sarapan.

"Halo putri cantik papa, apa tidurnya nyenyak?"

Ara mengerutkan dahinya bingung, tidak biasanya keluarganya bertanya seperti ini.

Dia memandang seseorang yang dari tadi hanya terdiam sambil mengunyah rotinya.

"Kak Jaehyun gak ngantor?" Tanya Ara.

Yang terpanggil langsung menoleh lalu menyimpan sisa rotinya di piring.

"Eh dek, ayo sarapan. Kakak libur"

Ara mengangguk lalu mulai duduk dan memakan sarapannya.

Ya Jaehyun sekarang sudah mulai memegang kantor milik Suho, dia belum menikah dengan Chaeyeon karena wanita itu ingin memiliki gelar S3 dulu, Jaehyun bahkan menyelesaikan S1 sampai S3 hanya dalam jangka waktu 6 tahun, memang secerdas itu otak seorang Jung Jaehyun.

Dia sendiri sudah memegang dua perusahaan, mungkin tahun depan dia akan mulai membicarakan pernikahannya dengan Chaeyeon.

Semua menyantap sarapannya dengan tenang, namun menurut Ara dia merasa ada sesuatu yang berbeda, seperti suasana canggung. Karena itu dia pun akhirnya memulai pembicaraan.

"Eh masa kemaren malem aku mimpi Jeno udah punya istri, terus istrinya udah hamil. Lucu banget gak sih?" Tanya Ara sambil tertawa-tawa.

Suho, Irene dan Jaehyun hanya terdiam, saling pandang, tidak tau harus berekspresi seperti apa.

"Ih kalian dengerin aku gak sih? Terus masa aku sama Jeno putus? Wah mimpinya sih drama banget" lanjutnya.

"Dek" panggil Jaehyun.

Ara menoleh dengan semangat "Apa kak?"

"Yang kemarin itu bukan mimpi, itu kenyataan"

Mendengar itu, Ara berhenti mengunyah rotinya, lalu tak lama dia tertawa nyaring.