Say Yes

895 47 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yes, Mr. Lee" - Ara Kim

____________________


Happy Reading








Jeno sudah keluar dari rumah sakit beberapa minggu yang lalu, sekarang dia memulai kembali aktivitasnya di kantor. Dia menyesal karena saat itu harus masuk rumah sakit, akibatnya sekarang pekerjannya menumpuk.

"Jun–"

"Kerjain sendiri, tugas gue masih banyak!" Desis Renjun yang saat ini sedang duduk di sofa ruang Jeno.

Pria bermarga Lee itu mendengus kesal, dia sudah lelah dengan berkas-berkas di hadapannya ini, banyak sekali perusahaan yang mengajukan kerja sama dan juga banyak yang harus ditandatangani.

"Beliin makanan dong, gue laper nih, dari dulu gak makan"

"Mati kalo gitu mah ogeb! Kalo mau makan pergi aja, gak usah nyuruh-nyuruh orang!"

Jeno menutup telinganya dengan kedua tangannya, besok-besok sepertinya dia harus membawa earphone untuk antisipasi pecah gendang telinga.

Wajah kusutnya tak lama berubah menjadi berseri saat dia teringat sesuatu, sepertinya saran Renjun menyuruhnya pergi makan bukanlah ide yang buruk.

"Oke njun entar gue kasih lo bonus pas gajian soalnya lo udah memberi gue saran yang sangat bagus, gue pergi makan dulu" ujar Jeno sambil menepuk-nepuk pundak Renjun.

Si pemilik nama hanya memutar bola matanya malas, dia sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Jeno setelah ini, ya apalagi selain jadi budak cinta Ara.

"JEN BESOK LO GAK BISA KABUR LAGI!" Teriak Renjun yang langsung di acungi jempol oleh Jeno.

Setelah mengambil mobil dari basemen pribadinya, Jeno mulai melajukan mobilnya ke perusahaan Ara yang kebetulan tidak terlalu jauh dari kantornya.

Setelah sampai disana, tak sedikit karyawan yang menggosipkan dirinya, karena ketampanannya, karena karismanya, karena kekayaannya dan juga karena Jeno sedang dekat dengan bos nya.

"Eh Pak Jeno" sapa Haruto, pria itu memang sudah dekat dengan Jeno saat dirinya dan Ara kembali bersama.

"To gimana lancar kerjaannya?" Tanya Jeno.

Haruto mengangguk kaku "Lancar Pak, kalo mau ke Bu Ara langsung aja ke ruangannya"

Jeno pun mengangguk samar lalu mulai berjalan menuju ke ruangan wanitanya itu.

Dia mendorong pintu yang terbuat dari kaca itu, senyumannya mengembang saat melihat Ara masih berkutat dengan komputernya.

Jeno berdehem dan membuat Ara seketika menoleh ke arah pintu.

BOY(FRIEND) [LEE JENO]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang