Bonchap

901 47 8
                                    

"Mari berbahagia hingga akhir"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mari berbahagia hingga akhir"

_____________________

Happy Reading









"Sayang dasi ku yang warna hitam satu lagi kemana ya?"

"Di lemari tempat khusus dasi cari aja"

"Gak ada"

"Cari dulu"

"Sayang kopi nya dong"

"Bunda kaos kakiku mana?"

"Ra liat jam tanganku gak?"

"Bun mantel yang warna coklat dimana?"

"Sayang liat dompetku gak?"

"Bunda sweater tebal ku mana? Kok gak ada?"

"Kemaren aku naro kunci mobil dimana ya?"

"Bunda bantu carikan sweater ku dong"

"Sayang"

"Bunda"

"Sayang"

"Bun"

"Sayang"

"BISA GAK SIH KALIAN CARI SENDIRI AJA?!"

Kedua lelaki yang sedari tadi sibuk bertanya ini itu pun sontak menutup mulutnya rapat-rapat, sang kepala keluarga pun terkejut mendengar teriakan istrinya yang terlihat emosi dari arah dapur.

"KALIAN TUH GAK LIAT BUNDA LAGI NGAPAIN?!"

Si anak hanya menunduk sambil memainkan jarinya.

"Ayah sih!"

"Heh kok nyalahin ayah? Kamu yang ikut-ikutan nanya-nanya"

Pagi hari ini kota Seoul dihujani oleh salju, dan pagi-pagi sekali di kediaman keluarga Lee sudah ada keributan dari keluarga kecil ini.

Lee Jeno dan Kim Ara, mereka menikah satu bulan setelah bertunangan dan dikaruniai seorang anak lelaki yang sangat tampan. Mereka kini tak lagi tinggal di rumah orangtua mereka, jelas saja karena mereka sudah menikah.

Hari ini Jeno dan anaknya akan pergi ke supermarket karena bahan pokok di rumahnya sudah hampir habis, awalnya dia menolak karena dia sama sekali tidak tau dengan hal-hal berbau bumbu. Tapi Ara keukeuh menyuruhnya untuk pergi dengan alasan perempuan itu tidak enak badan.

BOY(FRIEND) [LEE JENO]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang