Aku memandang keluar dari kaca jendela bus yang berembun karena hujan deras yang mengguyur kota Surabaya sedari subuh dan baru saja reda.
Cuaca mendung membuat suasana di luar terlihat remang-remang walaupun waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.
Geliat kehidupan kota besar mulai terasa dengan padatnya motor dan mobil yang bergerak merambat karena masih banyaknya genangan air di sana sini.
Wajah-wajah tak sabaran dan suara klakson yang bersahutan seakan meneriakkan keinginan terbebas dari kemacetan serta udara dingin agar dapat segera tiba di tempat kerja, sekolah, ataupun tempat tujuan mereka masing-masing.
Cuaca yang mendung juga menyebabkan AC di dalam bus terasa sangat dingin. Aku merapatkan jaketku untuk meredam rasa dingin yang menusuk tulang.
Bus ini adalah bus perusahaan tempatku bekerja, jadi nggak ada yang namanya panas berdesakan ataupun berdiri berhimpitan karena tidak mendapat tempat duduk.
Semua orang duduk nyaman di tempat duduk masing-masing. Sebagian besar memanfaatkan waktu untuk tidur karena perjalanan yang ditempuh cukup panjang.
Namun ada juga yang tengah menikmati sarapan membuatku teringat kalau aku juga belum sarapan. Aku meraih tas bekalku dan mengeluarkan kotak bekal berisi roti sandwich ham telur yang kubuat dengan terburu-buru tadi dan sekotak susu kemasan.
"Sarapan, Mbak." Aku menawarkan pada Mbak Devi, Manajer PPIC yang duduk di sebelahku.
"Makan aja, Sher, aku udah tadi di rumah," tolaknya sopan sambil tersenyum.
Aku mengangguk lalu mulai menikmati roti sandwich-ku dalam diam.
Beginilah rutinitasku hampir setiap hari, kecuali hari Sabtu dan Minggu karena perusahaan tempatku bekerja menganut sistem lima hari kerja.
Aku bekerja di PT Medifarm, sebuah pabrik farmasi yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Lebih spesifiknya lagi adalah di Departemen Produksi.
Departemen Produksi PT. Medifarm dibagi menjadi dua bagian yaitu Produksi Beta Laktam dan Produksi Non Beta Laktam. Masing-masing bagian dipimpin oleh seorang Manajer.
Jabatanku adalah Manajer Produksi Beta Laktam. Jabatan yang bisa dibilang cukup lumayan untuk usiaku yang baru 25 tahun.
Setiap pagi, perusahaan menyediakan fasilitas berupa bus untuk karyawannya yang tinggal di Surabaya. Jarak tempuh Surabaya Sidoarjo adalah sekitar satu jam dan biasanya selalu macet sehingga cukup banyak karyawan yang memanfaatkan fasilitas ini termasuk aku.
Biasanya aku memarkirkan motorku di sebuah area persewaan parkir di pusat kota lalu berjalan kaki menuju halte terdekat menunggu bus datang menjemput. Rutinitas ini berlangsung sejak aku mulai bekerja di PT. Medifarm setelah menyelesaikan Program Profesi Apotekerku tiga tahun yang lalu.
Aku baru saja menghabiskan sarapanku saat bus mulai memasuki kawasan pabrik PT. Medifarm yang berdiri di atas 25.000 meter persegi lahan. Terdiri dari tiga gedung terpisah yang membentuk letter U, di tengah-tengah ada area kosong yang cukup luas. Bus berhenti di area itu dan satu-persatu karyawan turun.
Aku masih duduk menunggu giliran saat sebuah mobil Toyota Land Cruiser hitam berhenti tepat di sebelah bus. Aku tahu pasti siapa pemilik mobil mewah itu.
Sebenarnya area ini bukanlah tempat parkir mobil, bus pun berhenti disini hanya untuk menurunkan penumpang lalu akan pergi lagi untuk parkir di lahan parkir yang telah disediakan beberapa meter di sebelah kawasan pabrik.
Namun ada orang-orang tertentu dengan jabatan tinggi yang boleh parkir di sini, salah satunya dia yang baru saja turun dari mobilnya.
Kalau aku nggak tahu pasti siapa dia, mungkin saat ini aku akan mengira dia artis yang kesasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amoxylove (COMPLETED)
ChickLitShera Kinanti, 25 tahun, Manajer Produksi Beta Laktam di sebuah perusahaan farmasi, punya poin-poin yang tidak disukai dari seorang pria. Sayangnya semua poin itu ada di sosok Direktur Marketing yang baru. Sejak hari pertama, Shera sudah alergi ber...